Chapter 6💋

62 5 3
                                    

                                 KISS

Hari ini cuaca sangat panas, haruto mendudukan wajahnya menghalau cahaya yang menyilaukan matanya dan terus berjalan masuk kelas.

Kini namanya menyulang setelah masalah kemarin yang membuatnya masuk ke ruang BK, hampir di setiap tempat yang haruto lewati  terdengar bisik-bisik orang menceritakan dirinya, hingga dia sampai dan duduk di bangkunya, Haruto masih diam, tak kalah murid-murid di kelasnya terus saja menceritakan dirinya.

Brak!

Semua orang tersentak melihat haruto berdiri,tatapan mata tajamnya membuat semua mata paling darinya, Kelas yang tadinya ramai kini hanya kesunyian menyelimuti mereka.

"Kalian semua gak punya kerjaan apa selain ngomongin keburukan orang!" Bentaknya memberinya tatapan sadis ke seisi kelas.

"Percuma kalian sekolah di tempat berpendidikan tapi kelakuannya kaya orang gak berpendidikan! ".Haruto menghela nafas gusar,

Jeongwoo dan temannya melihat itu terkejut dan mencoba meredakan amarah haru dengan mengelus pelan punggungnya.
"Haruto...sabar dulu, Tenangkan diri Lo, Lihat semua orang takut.Udah atur nafas dan tenangin diri Lo...ya?" Ucar jeongwoo. semua perkataan yang keluar dari mulutnya sesaat saja bisa meredakan sedikit amarahnya.  Dia mengambil tasnya keluar membuat temannya bingung.

" Mau kemana, guru akan datang loh ?".kata Doyoung menghentikan langkah haruto yang hendak pergi.

"Gua males di sini. Liat muka mereka, kalau guru nanya bilang gua mau ketoilet !" belum selesai Doyoung membalas perkataan haruto namun ia sudah hilang dari Abang pintu, melihat itu temannya hanya bisa menghela nafas.
       

                                * * *

      Di tempat lain. Terlihat seorang cowok duduk di sofa yang sudah usang dengan kaki kanan dinaikkan ke sebelah kaki kirinya. Ia sibuk menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Ia lebih suka berada di rooftop karena jauh dari kebisingan dan keramaian. Sebenarnya dia tidak masalah dengan tempat ramai namun ia sedikit risih bila dijadikan objek pembicaraan.
Dia adalah Junghwan anak dari pengusaha kaya, kini dia sedang menunggu seseorang, raut wajah membuktikan sedang menanti itu, tak kala ia tiba-tiba dikejutkan seorang pria dengan rombongannya, Melihat itu junghwan bangun mendekat menatap cowok itu dari atas kebawah seolah dia sudah menantikan kedatangan mereka dan menyambutnya,dengan senyum semirnya memberi isyarat kepada rombongan pria tersebut. Tanpa kata mereka menyerang, rombongan cowok tersebut mengepungnya, Satu demi satu ia lawan.

Haruto yang kembali dari Kanti membawa kantong plastik yang berisi makanan ringan, ia tak jadi pergi ke toilet namun mengarah ke kantin, karena masih merasa tidak nyaman di kelas dia memilih naik ke rooftop, belum sempat menyetuh gagang pintu ia harus mendapat suara gaduh dari balik pintu Suasana hatinya kembali memanas tak dapat menemukan tempat yang cocok. Tak ada pilihan lain ia mendapat sebuah pemandangan, lagi-lagi ia harus melihat itu.

Pukulan yang tepat mengarah ke seorang yang sudah tak berdaya, terkapar jelas ia tak bisa melawan, wajahnya di penuhi luka dan darah, tak bisa berbuat apa-apa. Haruto malas untuk berurusan, apalagi bertemu dengan orang tak asing di hadapannya ini terpaksa ia harus membiarkan makanannya mengenai  kewajah mereka, semua orang menoleh kepadanya.

" Itu makanan gua kasih ke kalian, gak perlu jadi burung gagak cuma matuk satu orang doang!. " Mereka mencoba mencerna apa maksut haruto, tak mau pikir panjang mereka langsung cabut dari Padangan haruto.

"Siall ayo cabut!,hari ini kau aman tapi besok elu akan kembali berurusan dengan kami junghwan!" mereka tau bila sampai lama di sana mungkin akan sama dibuatnya ia lakukan tadi.

Rupanya lewat dari kejadian kemarin haruto menjadi terkenal di kalangan siswa, tak ada yang bisa mengalahkan junghwan jika satu lawan satu, dengan tatapan maunya haruto sudah bisa menjatuhkan harga diri junghwan lagi.

Kini ia terbaring dengan luka di sekujur tubuhnya haruto mencoba membantu, kapas di tangannya mengenai pelan luka goresan, Mukanya berusaha menahan perih ketika kapas itu menyentuh dirinya.

"Auuu !! " Junghwan menyerit menghindari kapas saat mengenai wajahnya.

"Kau ini Bisa pelan gak sih !" sambungnya, haruto memutar matanya malas menanggapi sikap junghwan yang banyak mengeluh dari tadi, harusnya ia tidak menolongnya dan kembali ke kelas saja tapi entah kenapa dia menolong brengsek ini.

Angin pagi itu menyapu wajah mereka, kecanggungan mulai menyelimuti sekitar, rambut junghwan yang halus menerpa wajah tampannya. Haruto menatap sekilas wajah itu,sadar mereka sedekat itu bahkan junghwan terlihat menahan nafasnya dengan cepat haruto mendorong nya

" Sudah " haruto berkata tanpa menatap orang di depannya, mendengar itu junghwan langsung singan tak ada kata yang di tinggalkan untuk haruto, melihat itu Haruto  melanjutkan kembali ke kelas, cukup ia bolos hari ini saja.


Malamnya haruto yang pulang terlambat melihat di dalam asramanya sudah ada dua plastik besar berisi makanan, terletak tepat di sebelah tempat tidurnya. Ia tersenyum kecil melihat itu, melihat sekeliling tak ada seorang di asrama hanya dia sendiri namun itu cukup memberinya kebebasan sambil ia mengambil salah satu makanan di dalam plastik tersebut.

Melihat suasana yang hening haruto mengambil gitarnya, duduk di dekat jendela melihat keluar sambil ia lantunkan lagu dari mulutnya, tangannya terus memetik senar gitar,mengoyankan kepalanya dengan pelan menikmati setiap ketukan.

Membayangkan masa SMP ketika ia bermain music bersama temannya, saat itu ia mendekati seorang gadis berambut panjang terurai, senyumnya yang tulus terpancar dari wajah cantiknya ketika ia menerima bunga dari haruto, hatinya tak bisa berhenti berdetak wajahnya menahan malu ketika semua orang turut bahagia menyaksikan hubungan kisah cinta mereka.

" Selamat Bro !!,tapi... mesranya nanti di lanjutin sekarang Lo buktikan kepadanya." Temannya berteriak dari atas panggung, haruto mengajukan tangan oke, ia berlari naik mengambil mikropon dan gitar di depannya ia siap untuk kebahagiaan.

" Oke semuanya, hari kita lanjutkan, saya bawakan lagu untuk Seorang yang sekarang menjadi kekasih saya, ber..." Belum selesai, orang-orang berteriak mendengar kata romantis itu. Seketika  diam ketika tangan telunjuk mendekat bibir haruto menyuruh semua diam.

" Baik. Lagunya berjudul love me, musiikkk!!" Musik dinyalakan penonton langsung ikut bernyanyi, melambaikan tangan mereka menikmati music yang terus berputar dengan getaran kuat.

Pintu tiba-tiba terbuka terlihat junghwan yang kembali dengan sempoyongan, Melihat itu haruto menghentikan ke tukanya dan berjalan ke tempat tidurnya , junghwan yang masih bersandar di ambang pintu menghentikan langkah haruto.

Tiba-tiba sebuah ciuman mendarat di bibirnya,haruto seketika terdiam dengan cepat mendorong junghwan menjauh darinya.

"Sial apa yang kamu lakukan!" Haruto mengelap bibirnya dengan tangan mencoba menghilangkan kejadian barusan

"Sayang kenapa kau bersama Sik berengsek itu, apakah aku tidak pantas untukmu setelah aku kasih semuanya!" Junghwan yang kembali mendekat dengan sempoyongan

"Apa maksud mu, dengan aku bukan kekasihmu!" Haruto yang kembali mendorong

" Jadi kau memilih bersamanya dan meninggalkan aku begini,aku tidak akan membiarkan nya terjadi!" Junghwan mendorong haruto ketempat tidur dan mengunci tangannya.



#haruwan #kutubUtaradankutubselatan

KUTUB UTARA & KUTUB SELATAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang