Setelah menyelesaikan sarapan paginya, dengan segera Jungkook pulang ke Seoul, sendiri.
Sesampainya di rumah, Jungkook melihat ternyata Kakak tertua berserta keluarga kecilnya dan adik bungsunya sudah ada di rumah.
"Loh, Eomma tidak ikut pulang?" tanya Seokjin yang dari dalam rumah sembari menggendong jagoan kecilnya yang sedang manja
"Eomma masih mau disana lebih lama. Nanti aku jemput kalau sudah mau pulang, aku ada urusan Hyung" jawab Jungkook sembari berlalu menuju kamarnya
"Gyuri sudah pulang," ucap singkat Jin pada adiknya yang terlihat lelah itu "tapi dia pergi bersama Namjoon dan Nyonya Choi. Tidak lama sebelum kau datang." Lanjut Seokjin sembari mengusap-usap punggung anak lelakinya yang sedang dalam gendongannya.
"Jungkook-a!! Jungkook-a!! Jungkook-a!!" memanggil Jungkook yang terlihat acuh
Jungkook tidak memperdulikan ucapan Kakaknya dan lanjut berjalan menuju kamarnya.
"Sayang, sudah biarkan saja, mungkin dia lelah" ucap Daehee menahan Seokjin yang ingin menyusul Jungkook
Rawut wajah Jungkook terlihat sedikit lesu, padahal dia sudah terbiasa mengendarai mobil sendiri ke Busan. Entah mengapa kali ini kepalanya terasa berat dan seluruh tubuhnya ngilu, hingga enggan menjawab celotehan Kakaknya yang agak cerewet itu.
"Ah, sepertinya aku masuk angin, karena kena angin laut semalaman" gerutunya sembari memijat kepalanya yang terasa berat dan merasakan sedikit demam
Jungkook membuka gorden balkonnya supaya mendapatkan cahaya alibinya, tapi dia hanya ingin melihat sosok pemilik kamar di seberang itu. Seperti yang Seokjin bilang kalau Gyuri sedang pergi dengan Ibunya dan Kakaknya. Jungkook hanya bisa melihat suasana kamar dari balik jendelanya dan berlalu.
Tangan bertato itu mencoba mencari obat penurun demam di kotak obat lalu meminumnya. Sepuluh menit kemudian disaat tangannya sedang asik memainkan ponsel, Jungkook merasakan kantuk yang luar biasa. Obat demamnya sudah mulai bekerja dengan baik, hingga tak terasa tertidur pulas.
🐰🐰🐰
Matahari sudah hampir setengahnya tenggelam. Jungkook masih tertidur dengan pulas tanpa ada yang ganggu. Seokjin yang tadinya ingin pamit pulang dia urungkan karena adik tengahnya itu sedang sedikit demam dan membiarkan adiknya itu tidur.
Suara lemparan seperti batu krikil mengenai lantai balkon Jungkook. Sekali, dua kali, tiga kali hingga sepuluh kali Gyuri lakukan untuk menarik perhatian Jungkook, tapi sayangnya dia masih tenggelam dalam mimpi. Hingga suara kaca jendela yang pecah terkena lemparan cukup kuat itu membuat Jungkook terbangun karena terkejut.
Prank
Gyuri yang menyadari kalau batu krikil yang dia lemparkan mengenai kaca jendela, dia langsung bersembunyi di balik tanaman dan menutup mulutnya dengan ke dua tangan, berharap Jungkook tidak dapat menemukan dirinya.
"Hah! Suara apa itu?" Jungkook langsung bangun seketika dan terduduk di pinggir kasurnya sembari mengucek matanya lalu menguap karena masih mengantuk.
Jungkook berjalan dengan langkah gontainya mencari sumber bunyi itu. Matanya membulat sempura saat melihat pecahan kaca di lantai kamar dan saat membuka jendela balkon terlihat batu krikil putih yang berserakan.
"YA!!" teriak Jungkook dengan kesal dan berhati-hati melangkah "Siapa yang melakukan ini semua?!" Jungkook lupa kalau anak perempuan tetangga sebelahnya sudah pulang dan siap membuat keributan dengannya.
Sebuah tangan melambai dari sela tanaman pot pada balkon seberang.
"Aah~ si perusuh sudah datang" gumam Jungkook yang menyadari keberadaan Gyuri yang sedang bersembunyi
YOU ARE READING
Just Friend (?)
FanfictionMenceritakan tentang teman kecil yang seiring dengan bertambah dewasa saling menyimpan hati, tapi enggan untuk di ungkapkan. Apakah akan tetap 'Just Friend?' atau tidak? Tidak ada yang tahu. Hanya mereka yang bisa merubahnya sendiri.