Hari ini si bungsu Shoto ulang tahun yang kelima. Tapi bukannya bahagia, bocah itu malah manyun di genkan rumah. Mulutnya komat kamit melontarkan omelan yang gak jelas.
"Shoto dicariin mamah tuh!"
Toya, si anak sulung, masuk sambil membawa sepatu baru. Hari ini dia mau berangkat pagi-pagi biar ga ketemu siapa-siapa di loker, jadi sepatunya aman ga diinjak-injak.
"...tau ah, kesel, ga suka, nyenyenye, tukang lupa, ga jelas, ga tepat janji, uwek..."
Begitulah sepenggal omelan Shoto pagi ini. Gak cuma itu, dia juga mukul-mukul rak sepatu sambil menghentak-hentakkan kakinya. Toya sebel banget, dia ga mau pagi bahagianya ini rusak.
"Mah! Shoto di sini, masih jelek banget!"
Shoto berhenti, dia melotot ke arah Toya. Lalu, tiba-tiba Rei sudah ada di genkan. Di tangannya ada hp model terbaru dengan kontak Enji tertera di layarnya.
"Nanti sore Papa pulang, sekarang Shoto mandi dulu ya. Eh, kakak udah mau berangkat?"
Yah, ketahuan deh. Padahal Toya udah cepat-cepat pake sepatu biar langsung berangkat.
"Iya Ma, takut telat..."
Sebelum Rei nanya soal sarapan, Toya buru-buru berdiri, buka pintu depan, terus keluar sambil dadah dadah.
"Shoto tenang aja, nanti Papa pulang bawa kado kok!"
Mendengar itu Shoto jadi lebih tenang dan membalas lambaian tangan Toya.
"Lho, kok kak Toya udah berangkat?"
Natsuo, si anak ketiga, masuk ke genkan sambil mengunyah sarapannya. Wajahnya kumel karena baru bangun tidur.
"Mama juga gatau. Nah Shoto siap-siap dulu ya, nanti kita ke sekolah. Natsu sama Fuyu juga sekalian Mama anter ya."
"Papa gak ikut?"
"Papa berangkat tadi pagi, ada pertandingan."
Mendengar itu Natsuo jadi cemberut. Dia kira Papa dan Mama bakal satu mobil buat nemenin Shoto ke sekolah, jadi Fuyumi dan dia diantar sopir yang lain pake mobil yang lain.
***
Shoto sudah tidak ngambek, dia juga sudah rapi. Sekarang dia lagi sibuk sarapan ayam katsu. Natsuo ada di hadapannya, makan keripik dengan muka bete.
"Mama ayooooo! Natsu mau main bola dulu nih!"
Natsuo itu paling males kalau harus nungguin Rei siap-siap ke sekolah, karena lama banget. Sementara itu, Rei ada di ruang ganti kamarnya, sudah selesai pakai baju dan berdandan, tinggal memilih aksesori.
"Antingnya bagus yang mana? Yang biru atau putih?"
Rei bertanya sambil menunjukkan dua pasang anting di masing-masing tangannya. Dia emang gitu, kalau siap-siap mau pergi pasti lama. Pokoknya gamau jelek, masa istri atlet terkenal yang mantan idol ini ga cantik paripurna.
"Yang biru aja ma, biar senada sama bajunya," jawab Fuyumi, si anak kedua, sambil melihat lekat-lekat anting warna putih.
"Gitu ya, oke deh,"
"Eh, eh tunggu Ma! Aku pake yang putih ya,"
Sebelum Rei menyimpan anting itu Fuyumi buru-buru menghentikannya. Dia sengaja milih anting biru buat Rei, supaya dia bisa pake anting putih yang sama kayak roknya.
"Boleh, hati-hati ya!"
"Mama udah? Shoto udah selesai makan!"
Natsuo tiba-tiba masuk sambil menyeret Shoto. Padahal si bungsu masih ngunyah makanan, katsunya aja masih ada dua potong di tangan kanan dan kirinya. Tapi, Natsuo udah kebelet sampai sekolah, dan kalau dibiarin, Rei bakal tambah lama siap-siapnya.
"Iya ini udah, sekarang ayo semuanya masuk mobil."
Akhirnya mereka berempat berangkat diantar pak supir. Fuyumi dan Natsuo ke sekolah sd mereka yang sama, sedangkan Shoto dan Rei menuju tk tempat Shoto sekolah.
Rei akhirnya menutup teleponnya. Dari tadi dia sibuk menghubungi koki yang menyiapkan hidangan dan kue untuk acara ulang tahun Shoto di sekolahnya. Melihat itu Natsuo merasa kesempatannya sudah datang. Dia lalu menoleh kebelakang, melihat Rei, Shoto, dan Fuyumi yang duduk di jok belakang.
"Ma, Natsu mau mobil sama supir sendiri," ucapnya dengan tampang polos.
"Lho kenapa? Natsu liat depan aja, Mama denger kok"
Rei udah pusing sama semua permintaan Shoto yang detail banget soal acara ulang tahunnya, sekarang tahu-tahu anak ketiganya malah minta hal aneh. Tambah pusing aja dia.
Natsuo lalu kembali melihat ke jalanan dari jendela kursi depan. Lalu dia mulai berbicara panjang lebar.
"Natsu pengen supir sendiri biar kalau mau kemana-mana enak mah. Terus kalau mau berangkat sekolah duluan juga enak, gak harus nunggu yang lain dulu. Kak Fuyu gak lama sih kalau siap-siap, tapi kan Mama sering ikut Shoto sekolah, jadi yang siap-siapnya lama itu Mama. Papa juga sering pergi pake mobil yang hitam, jadi kita berempat harus satu mobil. Natsu bisa sih berangkat sendiri naik sepeda atau jalan kaki, tapi kan jauh Ma, nanti Natsu malah capek gak jadi main bola. Natsu juga bakal lebih sering berangkat pagi, soalnya kan sekarang ikut klub bola, dan latihannya sebelum dan sesudah sekolah. Kasian juga kan kalau kak Fuyu harus nunggu Natsu selesai latihan baru pulang. Terus kalau weekend Natsu juga ada latihan klub, tempatnya biasanya jauh, jadi naik mobil. Kalau supirnya supir sepeda juga gapapa sih sebenarnya, yang penting kan Natsu gak capek ngayuh sepeda sendiri. Tapi kan supir tuh buat mobil Ma. Natsu juga minta mobil karena kan percuma ya kalau supirnya banyak tapi mobilnya cuma dua, sama aja dong nanti."
Setelah panjang lebar Natsu akhirnya selesai berbicara. Apakah Rei mendengarkan? Tentu tidak, dia udah capek sama persiapan acara ulang tahun Shoto. Jadi dia udah berhenti mendengarkan setelah Natsu bilang pengen supir sendiri. Yang penting tahu intinya aja.
"Iya, nanti Mama bilang Papa ya,"
Semua kata-kata Natsu barusan udah Rei rekam pake hp nya. Pokoknya nanti tinggal puterin aja depan Enji. Masalah iya atau enggaknya urusan dia pokoknya.
***
*Genkan itu tempat biasanya orang jepang lepas sepatu sebelum masuk rumah
------------------
20-12-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
The Todorokis
Fanfiction[Boku No Hero Academia Fanfiction] Kisah keseharian keluarga Todoroki yang pasti kaya, bahagia, dan katanya good looking *Tidak ada Quirk di sini