Tessa melingkarkan tangan ke tengkuk leher Alex. Bibir keduanya masih saling bertautan dalam gelora gairah yang panas.
Alex merengkuh pinggang ramping Tessa. Dia melumat bibir wanita itu semakin gila.
"Alex, pergilah."
Tessa mendorong pelan dada bidang Alex setelah puas bercuman dengannya.
Wajahnya dipalingkan dari tatapan buas pria itu. Miliknya terasa basah dan Tessa menginginkan lebih.
Alex merangkum wajah tirus Tessa, lantas menyapu lembut pada bibir ranum wanita itu. Tessa membuka mata dan membalas tatapan penuh nafsu Alex.
"Tessa," desah Alex dengan sorot mata yang sudah berkabut gairah.
Tessa ingin menghindar. Akan tetapi, Alex mencekal lengannya dan kembali memberinya ciuman di bibir. Tak ada yang bisa Tessa perbuat selain membalas ciuman Alex.
Sambil bersandar pada dinding, dan dengan Alex yang begitu dekat dengannya, Tessa memejamkan mata seraya berdesah-desah.
Pria itu sedikit membungkuk saat memberinya banyak ciuman di dada.
"Uh, Alex!"
Jari-jemari Tessa menyelinap ke sela-sela rambut hitam Alex yang tebal. Dia menjambak sambil menggigit bibir bawahnya. Lidah nakal Alex di bawah sana membuatnya tidak tahan.
"Tessa, kau sudah sangat basah."
Alex menyeka pada bibirnya. Matanya terangkat ke wajah Tessa. Pria itu menyeringai tipis melihat wajah horny Tessa yang menggemaskan.
Alex kembali menurunkan kepalnya dan memberi Tessa banyak ciuman di bagian yang amat sensitif.
Tessa tak henti berdesah-desah. Hingga saat Alex bangkit dan mendorongnya kuat, dia melemas dalam ledakan kenikmatan itu.
"Sayang, kau begitu enak." Alex berbisik usai menutup ritsleting celananya. Bibirnya menyeringai puas saat mata lelah Tessa menatap.
Satu kecupan Alex tinggalkan di bahu Tessa yang terbuka. Dia lantas pergi begitu saja.
Tessa menghela napas panjang. Dibenahi gaun tidurnya yang berantakan akibat ulah Alex.
Crazy! Pria itu benar-benar membuatnya serasa melayang. Tessa kecanduan pisang Alex.
Sekembalinya Tessa di kamar, dia terkejut karena tak melihat Leo di mana pun. Astaga, kemana perginya Leo? Dalam rasa cemas dan panik, Tessa memanggil-manggil suaminya.
"Sayang!"
Tak ada jawaban dari Leo. Tessa mulai frustasi. Kemana Leo pergi? Apa jangan-jangan pria itu sudah memergokinya bercinta dengan Alex di teras belakang tadi?
Oh, astaga!
Tessa mengusap rambut panjangnya ke belakang. Kemudian dia menggeleng dengan wajah panik luar biasa. Tidak, tidak. Leo tak boleh tahu apa yang baru saja dia lakukan dengan Alex.
"Leo!"
Suara Tessa terdengar paraw. Dia nyaris menangis ketakutan.
Kemana Leo pergi? Tidak mungkin suaminya pergi begitu saja. Leo akan berpamitan padanya meski urusannya begitu urgen.
Putus asa Tessa. Leo tak ada di seluruh ruangan di rumahnya. Tidak salah lagi! Pasti Leo sudah melihatnya bersama Alex. Kemudian Leo sakit hati dan pergi. Tessa menangis sambil duduk di tepi ranjang.
Satu jam telah berlalu. Tessa mengusap jejak air mata di kedua pipi. Dilihatnya jarum jam yang sudah menunjuk angka sebelas malam. Mengapa Leo belum juga kembali?
KAMU SEDANG MEMBACA
GODAAN BIRAHI
Roman d'amourArea dewasa! Jatuh cinta bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali pada istri orang. Itulah yang terjadi pada Alex Spencer, pria pengangguran yang hidup menumpang pada istrinya, Tracy. Pesona Tessa membuatnya jatuh cinta teramat jauh. Sedang, T...