Lima

40 10 13
                                    








Selamat Membaca ❤️ ❤️











“Adudududuhhhh... Jangan coba sentuh-sentuh my baby honey buddy sweety, dehhh... Hus! Hus! Hus!” gadis centil bersama pasukannya mengusir Niken dengan lambaian tangannya.

Gadis itu adalah Cecilia, ketua geng gadis-gadis centil pedamba cowok-cowok tampan yang berbakat dan pintar. Gadis itu menargetkan Ardan untuk menjadi pacarnya tapi selalu ditolak Ardan karena Cecilia bukan tipenya.

Ardan mendelik melihat kedatangan Cecilia. Cewek berlipstik menor itu selalu saja datang berniat untuk mewarnai hari-harinya. Bukannya berwarna, tapi malah makin gelap karena gadis itu bagaikan virus yang mencoba memberinya penyakit.

“Awas lu,” usir Cecilia pada Baskara yang masih dipiting sama Ardan. Ardan segera melepas pitingan dan memilih sembunyi di belakang tubuh Baskara.

Cecilia maju ke depan seraya menyingkirkan Niken yang menghalangi jalannya. Tiga anggotanya yang tak kalah centil ikut menjorokkan Niken dengan sengaja.

Krett..

Meja berkaki besi yang ada di sebelah Niken terdorong karena Cecilia dan teman-temannya mendorong Niken.

Niken bisa aja balas dorong karena didorong, tapi dia milih jalan damai daripada adu bacot sama cewek-cewek genit pencari masalah itu.

“Eh, eh, eh, lu mau ngapain?” Baskara ketakutan karena Cecilia narik dasi Baskara sambil memonyongkan bibirnya yang dower. Dahlah. Dowernya makin terdower-dower karena monyong pengen cium Baskara sebagai gertakan supaya ngasih dia akses untuk berhadapan sama Ardan.

“Aaaahhhh!!!” Baskara teriak sambil menarik dasinya. Untung saja dia berhasil menarik dasinya dan dengan gesit cowok itu langsung menghindar lalu melompat ke kursi di sebelahnya meninggalkan Ardan yang sedetik kemudian ikut teriak.

“Mau apa lo?” gertak Ardan. Cowok itu bergerak mundur.

Cecilia gak takut sama sekali, tapi malah pasang wajah mewek.

“Ihhh...” ia menjejak-jejakkan sepatunya. “Kakanda kok gitu sih sama Adinda,” sungut Cecilia.

“Pergi gak——” Ardan mendelik saat Cecilia mencolek dagunya dengan telunjuk.

“Jangan gitu deh, sama dedek...,” ucap gadis itu. Sebenarnya Cecilia cantik, tapi karena kelakuannya kayak cewek gampangan, membuat ia jadi minus di depan orang-orang.

Niken udah ketawa tanpa suara ngeliat Ardan yang ketakutan sama Cecilia yang sengaja cari perhatian.

“Oh, Nikenku my darling my waifu my loveee...”

Niken langsung noleh ke arah pintu dimana ada Leon, anak orang kaya yang manja pake banget dan suka banget ngikutin Niken kemana-mana kayak anak bebek ngikutin induknya.

Cowok berambut kriwil itu merentangkan tangannya seraya berjalan mendekati Niken bersama dua cowok yang merupakan teman dekatnya yang selalu mengikuti dan mendukung Leon untuk mendapatkan hati Niken.

Niken cuma bisa berdecak. Hahh... setiap hari gini terus. Rasanya pengen punya pacar supaya Leon gak nyamperin dia di sekolah. Pusing banget ngeladenin cowok satu itu yang lengket banget kayak lem.















“Nikenku cayangggg... where are you my honeeyyyy??” Leon berteriak mencari-cari Niken yang kabur di jam pulang sekolah. Cowok itu ingin mengajak Niken pulang bersamanya, tapi Niken gak mau.

“Sayangggg?? Kamu dimana???” teriak Cecilia yang tak mendapati Ardan di kelasnya. Gadis itu kecolongan lagi hari ini karena tidak melihat keberadaan Ardan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Polaroid Love ™ (Yujin x Jay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang