Hari Senin, hari terberat bagi Adeline pasalnya hari ini Adeline selalu menjadi korban guru seninya untuk jadi bagian dari paduan suara saat upacara. Padahal jelas-jelas Adeline adalah anak PMR dan silat di sekolah, anehnya dia juga merasa suaranya itu sangat pas-pasan, tapi tetap saja dia selalu disuruh menjadi bagian paduan suara dan selalu mengikuti acara yang membutuhkan paduan suara.
"padus lagi del?" tanya Zahra teman sebangkunya.
"iya nih.. bingung aku tuh sama pak Agus padahal suaraku mah b aja kek kaleng rombeng jir" ucapnya kebingungan.
"lah... anda merendah untuk meroket bunda saya mau tabok kamu pake kolor mang aseuu hah!!!" ucapnya kesal.
"apanya yang merendah untuk meroket zuminten"
Plakkk (Zahra memukul kepala temanya supaya tersadar).
"lah emang suara anda bagus sarimah makanya anda selalu dipanggil pak Agus." Kesal zahra.
"OOOHHH begitukah tapi...?" ucapannya terpotong
"berantem lagi? tiap senin pagi kalian selalu berantem meributkan tentang padus, apakah tidak bosan?"ucap laki-laki yang tiba-tiba dateng.
"tau tuh temen lu ahh pusing" ucap Zahra.
Mau tidak mau dia harus jadi padus lagi, padahal dia sangat ingin jaga dibagian PMR yang tidak usah berdiri didepan dan dilihat banyak orang, dia sangat tidak suga tampil didepan orang banyak apalagi sampai menjadi pusat perhatian. Dia lebih suka melihat orang-orang dari belakang dan memparhatikan semua dari belakang.
;;;
*Ruangseni
"Del"
"UWAAHH...." kaget Adeline. "Astaga... kak ngagetin jirr gimana kalo aku jantungan, terus jantungnya copot melorot kebawah" ucapnya Adeline kesal.
"lah lebay kamu mah, mana bisa jantung melorot yang bisa melorot mah cuman kolor mang aseuu" ucapnya santai.
(dih lawak, kalo bukan kakak kelas udah di banting ni orang) Monolognya.
"kakak ngapain kesini? bukanya ketos kalo senin suka sibuk ya"
"engga kok, kakak cuma mau ngasihin ini sama mau nitip pesan dari pak Agus, makasih katanya" ucapnya sambil ngasih susu vanilla sekresek.
"oh... iya sama-sama, emang pak Agus nya kemana? kok sama kakak sih, terus tumben banget pak Agus ngasih susu sekresek, biasanya ngasih yakult doang, pak Agus baik-baik aja kan?"
"pak Agus baik-baik aja kok, terus terus tasdi bapak lagi pergi ke sanggar katanya ada yang mau di urus. kalo susu, itu dari kakak bukan pak agus. Ehh del kakak pergi dulu yahh yang lain pada nunggu di ruang osis, dahhh" ucapnya pergi sambil berlari menyusuri koridor.
"dihh...napa tu orang, kesambet kali yahh" ucapnya sambil pergi juga meninggalkan ruang seni.
;;;
Dua mata pelajaran selesai bel istirahat pun berbunyi dari beberapa menit sebelumnya, banyak orang berhamburan untuk pergi ke satu tempat yang bisa memuaskan mereka, apalagi kalau bukan kantin.
"eh del, tadi gue liat lo bawa susu sekresek, susu dari siapa? banyak banget bagi satu dong" ucap Zaahra menggoda temannya. " ehh tunggu, tapi biasanya kan pak agus ngasih yakult doang buat anak padus" heran Zahra.
"dari ketos" ucapnya santai sambil merebahkan kepalanya diatas meja.
"bentar bentar ketos? KETOS? WHAT KAK NABIL?" ucap Zahra terpotong yang tiba tiba disumpal kertas.
Siapa lagi kalo bukan Adeline pelakunya. Malu bun pasalnya suara temanya ini sangat menggelegar mungkin terdengar sampe depan lobi sekolah, dan rasanya ingin menenggelamkan temannya ini di sungai Nil saja.
"YAKk!!! teganya kamu ngasih kertas ga enak ajir" kesal Zahra.
"ya makanya jangan teriak-teriakkan bisa, sakit ajir telinga gue"
"eh tapi kok bisa kak Nabil ngasih elu susu segitu banyaknya?" ucapnya penasaran.
"mana saya tahu, kesambet kali tadi pas upacara ketimoaan pesien uks kayanya." ucapnya santai sambil menyeruput susu pemberiaan tadi.
"kayanya sih iya, mana mungkin seorang kak N A B I L yang ganteng, pinter, baik, tinggi, putih udah gitu ketos, terus kapten basket lagi, terus tiba-tiba ngasih elu susu sekresek gini dengan sadar mah ga mungkin I M P O S I B L E" ucap Zahra sambil menyeruput susu curiannya dari kresek Adeline.
"nah tau kan, yaudah si napa repot mending kita ke kantin yu lumanyan kosong kayanya."
*kantin
Sesampainya di kantin adeline menyesalinya, ia lupa bahwa hari ini hari senin dimana semua orang selalu berkumpul dikantin. Mau tidak mau karena terlalu malas balik kelasa ia harus ikut berdesakan di kerumunan warga sekolah. Setalah lama menunggu akhirnya Adeline bisa merasakam suapan baso memasukin tenggorokanya akhirnya perut yang kelaparan ini terisi juga.
"kita boleh gabung gak"
Sontak baso yang Adeline makan hampir terpental ke depan Zahra, untungnya dengan sigap tangan adeline menangkapnya dan memasukkan kembali kedalam mangkoknya.
"eh gpp de?" ucapnya sambil menepuk-nepuk punggung adeline.
"Astaga! gpp gimana hampir aja ini baso kena muka Zahra, terus bia ga sih kakak ga muncul mendadak kaya gitu?" marah adeline.
pelakunya hanya nyengir.
"sorry...yaudah mau kakak ganti gak?" tanya nya
"G-gak usah...gpp kak"
"kak Nabil duduk aja nyantai, biarin aja KELINCI BRUTAL itu emang suka lebay maklum aja" ucap zahra dengan santai sambil nyeruput air basonya.
Dan akhirnya mereka berempat makan bersamaan dengan tenang, hanya ada suara sendaok yang beradu dengan mangkok, mereka menikmati isi dari mangkok hingga tak ada yang tersisa sedikitpun.
"Dek."
"Del..."
"Dek..."
"dek dek dek, saya bukan adek kakak yah" ketusnya.
"maaf-maaf"
"kenapa?" jawab adeline sambil nyeruput susu vanillanya.
"Pulang sekolah kamu ada acara ga?" tanya Nabil penasaran.
"Hari ini ada latihan silat seperti biasa, kenapa emang?
"bagus deh, sampe ketemu nanti sore ya...." ucap Nabil santai sambil menepuk-nepuk kepala adeline dan meninggalkan dua wanita yang kaget dengan apa yang terjadi. Keduanya membola, Adeline hampit menyeburkan susu yang dia minum, sedangkan Zahra sudah menumpahkan semua minuman di mulutnya tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Del...Del...kayanya bener deh kak Nabil kemasukan" ucap zahra menggoyang-goyangkan badan Adeline yang memantung.
"apa perlu kita bawa kak Nabil ke UKS, biar di keluari tu jin dari tubuhnya" ucap zahra heboh.
Kondisi Adeline sekarang jangan ditanya, dia kaget sangat kaget hari ini kakak kelasnya ini terlalu mendadak baik padanya. Pasalnya dijuga tidak telalu dekat dengannya, bahkan mengobrol pun tidak pernah, dia hanya bertemu beberapa kali dan itupun untuk membahas kegiatan sekolah.
Setelah acara kaget-kagetan tadi adeline mah ga peduli nyerepet ke bodo amat sih lebih penting melanjutkan menyerupust susu vanillanya, lagian dia juga ga mau berprasangka buruk entar malah jadi suudzon
🍂
🍂
🍂
I hope kalian suka guys sama ceritanya, sebenernya ini masih sama ceritanya , tapi aku revisi lagi ada beberapa yang harus di ubah dari cerita sebelumnya.
Jujurly sebenernya aku masih belum bisa nulis-nulis cerita, apalagi bikin kata-kata dan masih di trouble yang sama. Jadi mohon maaf untuk kesalahan dan typo yang bertebaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky, Sunside and You
Teen FictionBisakah kamu kembali? membawa senyumku. ; Kuharap lebih baik kita tidak mengenal, aku menyesal menyimpan perasaan ini sendirian. ; Apakah aku punya keberanian untung menyatakanya? ; Kuharap kamu tenang, aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja sama se...
