Entah apa yang mereka bicarakan, apa alasan ada kejadian itu. Tapi Luna merasa kalau ia tidak perlu melihat lebih lama, membuat ia memilih pamit pergi ke kantin lebih dulu.
"Yuki, kamu masih lama? Kalau emang masih lama, aku duluan ya.. soalnya udah laper banget nihh" Luna beralasan, tapi Yuki dapat melihat wajah tidak nyaman milik Luna dan memilih untuk melepaskan genggaman tangannya dengan Kiya.
"Kamu urus sahabat kamu dulu, aku duluan ke kantin sama Luna.. kalo udah selesai kamu bisa samperin aku ya boo" ucap Yuki sambil mengelus lembut wajah Kiya sebelum akhirnya memilih meninggalkan pemandangan tidak enak itu.
•••
"Rev!!" Panggil Kiya cukup lantang dan itu berhasil menyadarkan Reva dari lamunannya. Membuat ia dengan cepat melepaskan pelukan dari Ashel dan pergi begitu saja kearah Kiya dan menarik temannya meninggalkan kelas itu.
Kiya yang mengikuti tempo jalan Reva mulai keteteran, membuat ia melepaskan tarikan itu sehingga kini keduanya berhenti di lorong kantin.
"Lo kenapa si?" Tanya Kiya bingung karna kelakuan temannya itu.
Reva hanya diam mendengar pertanyaan itu, bingung harus menjawab apa karena sekarang dirinya sendiri pun masih memproses semua yang terjadi tadi.
Tapi diantara itu semua ada satu nama yang muncul di kepala Reva saat ini. Orang yang menjadi tujuan utamanya tadi ke kelas itu.
"Luna mana ki?" Reva balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Kiya.
"Tadi sih abis liat lo PELUKAN, Luna langsung ke kantin sama Yuki" Kiya menekankan kata pelukan di jawabannya dan itu membuat Reva kesal.
"Apaan sih.. dia yang meluk gue, dan gue ngga bisa ngehindar... udah deh mending kita samperin Luna sama Yuki" Reva berjalan lebih dulu meninggalkan Kiya yang akhirnya mengikutinya di belakang.
•••
Kini Reva dan Kiya sudah sampai di depan kantin. Lalu mereka pun mencoba mengedarkan pandangan untuk mencari Luna dan Yuki yang sudah ke kantin lebih dulu.
Sampai akhirnya Kiya yang lebih dulu menemukan Yuki yang kini melambaikan tangan ke arah mereka, membuat keduanya kini berjalan menuju meja itu yang kini sudah terisi dengan makanan.
"Parah banget ninggalin gue" ucap Reva kepada Luna sambil mengacak ngacak lembut rambut Luna yang terurai.
"Ah kalo nungguin lo lama, gue udah laper" ucap Luna sedikit ketus dengan tangan yang sibuk merapikan kembali rambutnya.
"Kamu sama Reva pesen dulu aja by, ini aku tungguin kamu baru makan" kini Yuki yang bicara karena melihat Kiya yang hanya diam tersenyum sambil melihat Kedua temannya yang lain.
"Eh iya by, bentar ya.. aku sama Reva order dulu" Kiya lalu menarik tangan Reva cepat karena tidak mau Yuki menunggu lebih lama.
Kiya dan Reva membeli makanan dengan cepat, hanya dua porsi soto dan juga air mineral yang kini sedang di bantu bawakan oleh ibu kantin.
"Makasih ya bu" ucap Kiya ramah karna kini kedua nya sudah duduk kembali di meja itu.
"Yukiii... aku kalo pake in sambel dikitt aja boleh ngga?" Kiya izin terlebih dahulu kepada kekasihnya.
"Boleh.. tapi aku yang sendokin ya" jawab Yuki sambil mengambil sambal yang ada di meja kantin itu, lalu memasukkan sedikit sambal ke soto milik Kiya.
"Yahhh boo, kalo segini mah ngga ada rasanya" ucap Kiya lagi protes.
"Ngga.. ngga ada ya.. kamu udah janji nurut sama aku" Yuki tegas kepada Kiya, dan percakapan mereka dari tadi berhasil membuat Luna bingung.
Melihat raut kebingungan dari wajah sahabatnya, Reva pun mendekatkan bibirnya ke telinga Luna. Mencoba menjelaskan apa yang terjadi kini.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain [HIATUS]
Fiksi RemajaSetelah hujan ini berhenti, apakah kamu masih memilih ku?