(END)Pemerkosaan Bandit (Tinggi H 1V1 SC)

5

5 Gerakkan ujung jari yang kasar ke bagian sensitif vaginanya untuk menekan dan memainkannya

Mu Rou tahu di dalam hatinya bahwa dia dihancurkan oleh bandit ini, dan dia mungkin tidak memiliki kesempatan untuk menikah lagi, tetapi meskipun demikian, dia tidak mau memanggil binatang buas seperti suaminya!

Melihat bibirnya yang terkatup rapat, dan alis serta matanya penuh kekeraskepalaan, dia sudah terbiasa dengan tubuhnya, jadi dia dengan sengaja menggerakkan jari-jarinya ke bagian sensitif vaginanya, dan menekan ujung jari yang kasar di sana, pertama-tama memutar dengan lembut. , Tubuhnya gemetar dan mengerang.

Sambil tersenyum, dia berkata dengan suara hangat: "Hei~~ aku akan membiarkanmu pergi jika kamu menelepon suamiku, atau kamu tidak akan bisa tidur malam ini. Kamu tidak ingin melihat vaginamu bengkak dan bengkak oleh seorang pria besok pagi ketika pelayan datang untuk memandikanmu." lihat."

"Hmm~~Jangan~~Bahkan jika kau membunuhku hari ini! Ah~~aku pasti tidak akan...memanggilmu bandit tak tahu malu ini...suamimu!!"

Mu Rou telah lama disiksa oleh nafsu dan berlumuran keringat, belum lagi jari-jarinya masih menekan bagian vaginanya, setiap kali dia menggunakan tongkat dalamnya untuk menyentuh tempat ini, dia sering ditusuk inkontinensia atau ejakulasi, bahkan sekarang Bahkan jika dia menekannya dengan jari-jarinya, dia merasa sangat tidak nyaman, vaginanya berkontraksi dan memutar jari-jarinya, membuat tubuhnya semakin kosong dan tak tertahankan.

"Aku belum cukup meniduri tubuhmu, bagaimana aku bisa rela membunuhmu." Setelah dia selesai berbicara, dia tiba-tiba mengeluarkan jari-jarinya, berdiri dan meluruskan pakaiannya, lalu melangkah ke pintu, menoleh. dan berkata dengan senyum ringan: "Karena kamu bahkan tidak takut mati, ayo mainkan permainan yang mengasyikkan. Ketika saya datang, saya menemukan sebuah kolam di belakang rumah Anda, dan bunga teratai di kolam itu mekar penuh. Ayo pergi ke gazebo untuk bersenang-senang. Ada pemandangan yang indah dan kegembiraan dalam hidup. Bukankah itu bagus!"

Setelah mendengar ini, hati Mu Rou tenggelam dengan sia-sia. Dia selalu mengatakan apa yang dia katakan. Jika dia bisa mengatakannya, dia bisa melakukannya. Meskipun sudah larut malam, dia tidak dapat menjamin bahwa keluarga Xia tidak akan mengetahuinya. Jika seseorang memergokinya berselingkuh dengan seorang bandit, maka dia benar-benar tidak punya wajah untuk hidup.

"Tidak!" Mu Rou mengangkat tubuhnya dan berseru kaget.

Dengan gerakan itu, pakaian yang telah robek olehnya semakin merosot sekarang, dan dua payudara lembut dan lembut Mu Rou terbuka telanjang, dan di bawah latar belakang sinar bulan, mereka bahkan lebih putih dan lebih enak.

"Kamu tahu sifatku, apakah kamu ingin aku membiarkanmu pergi?"

Dia berbalik dan berjalan perlahan di depan Mu Rou, membungkuk dan menatap Mu Rou dengan mata membara, dan berkata, "Kecuali kamu memanggilku Suami secara alami, dan kamu akan dengan patuh memanggilku Suami ketika kamu melihatku di masa depan, kalau tidak, apa yang kamu takutkan? Aku hanya ingin kamu melakukan sesuatu."

Mu Rou tahu bahwa dia tidak punya pilihan, bahkan harga diri terakhir ini tidak bisa dijaga olehnya.

"Suami ... Suami," bisik Mu Rou dengan suara seperti nyamuk.

"Aku tidak bisa mendengar dengan jelas."

Dia mengulurkan tangan untuk memeluk Mu Rou yang sedang duduk di tempat tidur, berdiri di tempat tidur sejajar dengan dirinya, dan dengan terampil memegang payudara putih dan lembut Mu Rou dengan kedua tangan dan menggosoknya.

Mu Rou memiliki tubuh mungil, bahkan berdiri di tempat tidur, dia sedikit lebih pendek dibandingkan dengan dia yang tinggi, tetapi tinggi ini membuatnya lebih mudah untuk bermain dengan payudaranya.

"Suami!" Hati Mu Rou hancur, dan dia memanggil.

Daripada membiarkan dia bermain untuk bersenang-senang seperti ini, lebih baik mengakhirinya lebih awal agar dia bisa melepaskannya dan pergi dengan cepat.

"Itu bagus~ suamiku akan membuatmu bahagia malam ini."

Dia mengulurkan tangannya untuk mengangkat rok tubuh bagian bawah Mu Rou, mengangkat satu kakinya dan meletakkannya di lekukan lengannya, dan dengan tangan yang lain, dia memegang tongkat bagian dalam sekeras besi untuk memasukkannya ke dalam dirinya. lubang lunak yang basah dan licin.