Bel pulang telah berbunyi sejak 30 menit yang lalu, seluruh kelas mulai kosong namun disalah satu kelas terdapat sepasang kekasih tengah berpagutan.
Mereka adalah Irina Merlin dan Terra Ottavio.
Dikelas yang hanya menyisakan mereka berdua. Mereka terus berpagutan sehingga suara decapan mereka terdengar memenuhi kelas.
"Terraahh.... " desahan Irina keluar saat tangan Terra meraba pinggangnya dengan gerakan sensual.
Tangan besar itu terus mengelus pinggang Irina, sesekali dia meremas pinggul dan pantat Irina.
Didalam ciuman Irina mengeluh nikmat, kedua tangannya menarik tengkuk Terra untuk memperdalam ciuman mereka.
Berkat aksi Terra yang terus menggodanya, Irina bisa merasakan vaginanya berkedut.
Merasa mulai kehabisan oksigen. Irina melepaskan pagutan mereka. Nafas mereka tersengal.
Setelahnya Irina mendorong Terra untuk duduk di kursi. Irina berjongkok didepan Terra lalu kedua tangannya melebarkan kedua kaki pria itu.
Irina mendekat pada selangkangan Terra. Membuka resleting celana dan mengeluarkan penis besar nan panjang itu dari boxer.
Terra mendesis saat tangan Irina mulai mengocok penisnya. Jakunnya naik-turun merasakan gejolak nafsu yang ada didalam dirinya.
"Kulum sayang, " ucap Terra dengan suaranya yang memberat.
Sejenak Irina memejamkan matanya, jantungnya berdegup kencang dan vaginanya semakin berkedut ketika mendengar suara Terra yang begitu seksi di telinganya.
Kedua mata Irina kembali terbuka saat merasakan pipinya ditampar pelan dengan penis Terra.
Cup. Irina mengecup batang penis Terra.
Kemudian Irina membasahi penis Terra dengan air liurnya lalu memasukkan penis besar nan panjang itu kedalam mulutnya.
Terra menggeram nikmat begitu merasakan penisnya di jilati Irina dengan gerakan melingkar diujung kepala penisnya.
Tangan kanan Terra menarik kepala Irina untuk maju mundur, penisnya otomatis bergerak masuk hingga ke tenggorokan.
Tangan Irina tentu tak tinggal diam, salah satunya tangannya bergerak untuk meremas buah zakar yang menggantung diantara penis Terra.
Terra mendongak, bibir bawahnya ia gigit. Ia merasa ngilu tapi tak masalah. Terra menyukai sensi ini.
"Ssstttt... Irina, Irina.... " Irina tersenyum senang di sela kulumannya. Hatinya merasa senang karena berhasil membuat Terra kenikmatan.
Berselang beberapa menit kemudian Irina merasakan penis Terra semakin membesar dan mulai berkedut menandakan akhirnya.
Irina semakin gencar melakukan aksinya, mengulum penis besar nan panjang itu dengan cepat. Tak lupa Irina menghisap ujung penisnya membuat Terra mendesis.
"Cum! Akh.... "
Sperma Terra keluar sangat banyak didalam mulut Irina. Irina meneguk habis spermanya. Dan kini wajahnya dipenuhi dengan sperma Terra yang begitu kental.
Irina mengeluarkan penis Terra dari dalam mulutnya. Penis besar itu belum lemas dan masih berdiri tegak. Irina tersenyum melihat itu.
"Masih keras. " Irina menoel penis itu dengan jari telunjuknya. Dia tertawa kecil.
"Cute."
Tangan kanan Terra yang berada di kepala Irina bergerak kebawah. Membersihkan wajah Irina yang terkena spermanya. Lalu tangannya bergerak lagi ke mulut Irina dan jempolnya mengusap bibir irina lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terrina (21+)
Fantasy⚠️Mature content, not for children's ⚠️ ° ° ° ° Irina itu menyukai hal yang berbau erotis. Dan ketika menjalin hubungan dengan Terra, hal-hal erotis yang selalu terbayang di kepalanya kini menjadi kenyataan. Dan sekarang Irina benar-benar dibuat ja...