Fauzan menutup pintu mobil nya, saat ia berbalik badan tiba-tiba suara cempreng membuat nya terkejut." Abanggggg. " Teriak Rika sambil berlari ke arah fauzan.
" Astaghfirullah ka! Jangan teriak! Ini bukan rumah!!. " Geram fauzan dan langsung meninggalkan Rika berdiri di sana.
" iish abang ayok pulang. " Rengek Rika seperti anak kecil.
" Nanti abang masih ada urusan sebentar. " Fauzan berjalan kearah kantor khusus untuk pengajar di pondok al-hikmah.
Rika berjalan kearah taman belakang sambil menghentakkan kaki nya kesal.
Di sisi lain, maya dan rara juga sudah sampai di kantor sebut saja ndalem.
" Assalamu'alaikum. " Ucap maya pelan.
" Astaghfirullah aya!! Gimana orang dengar sama suara lo kalau suara lo tu sekecil suara semut!!. " Kesal rara melihat maya yang seperti itu.
" Hehe, habisnya aku gugup ra. "
" Dih kayak mau melewati jembatan Sidratul mustaqim aja lo. " Rara langsung mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Maya mencibir kesal dengan Ucapan rara.
" Assalamu'alaikum. " Ucap rara sedikit keras." Wa'alaikumussalam. " Sahut wanita paruh baya yang tak lain adalah pemilik pesantren ini.
" Eh ini putri dari bapak mahendra itu
yaa?. " Tanya wanita paruh baya itu." Iya buk. "
" Oh ayok masuk. "
Rara dan maya masuk ke ndalem dan melihat sekeliling nya yang tersusun rapi dari di mulai meja guru, buku buku tersusun rapi di lemarinya.
" Ini nak maya kan?. " Tanya wanita itu.
" Iya buk. " Maya menyalami tangan wanita itu.
" Kalau ini?. "
" Nama gu- eh maksud nya nama aku rara buk. " Rara menyalami tangan wanita paruh baya itu sambil cengengesan melihat maya.
" Sebentar yaa biar saya ambil surat nya. "
Kini tinggal maya dan Rara di dalam ruangan itu. " Kebiasaan selalu manggil elo gue. " Cibir maya
" Iya, gue lupa. "
" Ini suratnya. " Wanita itu memberikan berkas berkas surat pindah.
" Makasih buk. "
" Nggeh sami sami. " Wanita itu berdiri dan mengambil air minum yang sudah di siapkan di meja dekat mereka.
" Nak maya gak jalan jalan dulu di sekitar pondok ini?. " Tanya wanita itu sambil memberikan segelas air minum.
" Iya buk, nanti kami jalan jalan dulu kalau ada waktu. " Ucap maya canggung.
" Ndak usah panggil ibuk, panggil aja umma disini santri lainnya manggil umma. " Sahut wanita itu.
" Ah iya umma. "
" Kami pamit pulang ya umma. " Izin maya sopan.
" Iya nduk, Hati-hati yaa. " Maya dan Rara menyalami tangan wanita paruh baya itu dengan lembut.
" Assalamu'alaikum. " Ucap mereka serentak.
" Wa'alaikumussalam. "
Maya dan Rara berjalan kearah mobil.
" Eh tunggu ra. " Maya memberikan berkas itu ke tangan Rara sehingga Rara kebingungan." Kenapa lo?. "
" Aku kebelet buang air kecil nih. " Ucap nya pelan.
" Astaghfirullah kebiasaan dehh. "
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA MALAM
RomanceUTAMA KAN MEMBACA!! NO PLAGIAT 🚫 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! Menceritakan tentang seorang pemuda yang belajar di sebuah pondok pesantren. Gimana dengan nya yang sedang di saat mondok nya sedang mencintai seseorang wanita. Mencintai dari kejauh...