[ Cerita Kesepuluh 'PART 1' ] Rekan kerja

1.5K 10 0
                                    

Siapkan obat nyamuk sebelum membaca , buat diri kalian rileks , selamat berimajinasi , and happy reading cuy.

......

Udah enam bulan lebih gua LDR an dengan Elis , dia balik ke kota asalnya sebab urusan di kampus sudah memasuki tahap akhir yang membuat Elis sangat jarang pergi ke kampus , sebenarnya rumah asli Elis dengan tempat dia kuliah bisa di katakan tetanggaan lah kotanya gak jauh-jauh amat , sedangkan gua memutuskan untuk merantau jauh dari rumah mencari pengalaman dan suasana yang baru.

Meskipun kita jauh tapi kita tetap berhubungan , tetap memberi kabar walau gak sering , sebab kalau sering bisa menumbuhkan kebosanan. Gua punya anggapan jika sering kontakan setiap pertemuan menjadi tidak berharga. ( Menurut gua )

Pilihan gua jatuh pada salah satu pekerjaan yaitu menjadi Waiters di salah satu restoran berbintang 3 , itung itung cari experience yang baru serta lebih mengenal diri sendiri jika jauh dari orang tua. Di restoran tersebut gua mendapatkan banyak hal yang berharga , mulai dari bagaimana cara memperbaiki diri , menghargai sesama rekan kerja , dan mendapatkan banyak teman baru.

Tya namanya anaknya cantik berkulit putih , memiliki tubuh yang ideal terawat berumur sekitar 20 tahunan sebab gua gak pernah tanya berapa umurnya. Tya adalah salah satu rekan kerja yang bisa di bilang paling dekat dengan gua , kenapa gua bilang paling dekat , sebab kemana dia pergi selalu gua temenin kalau ada apa apa selalu cerita ke WA gua. Gak cuma Tya doang si kadang gua juga pergi keluar dengan beberapa karyawan cewek , tapi emang lebih sering dengan Tya karena orangnya asik baik dan periang juga.

Orangnya mandiri , seorang perantauan juga yang sudah lama berada di restoran tersebut mengisi jabatan sebagai Kasir. Tapi pada waktu itu gak ada niatan untuk berpaling dari si Elis , kedengarannya bullshit , tapi seperti itu faktanya.

Cantik mah banyak di luar sono , tapi yang bisa nerima kekurangan lu apa ada nya itu yang patut lu perjuangin dan lu pertahanin. Anjayyy 😁

Gua pada waktu itu bodo amat dia mau memanfaatkan atau hanya sekedar pelarian saat gabut ataupun bertengkar dengan pacarnya , asalkan gak merugikan dan membuat gua nyaman buat gua aman aman ae si. Geblek , ya emang iya , gua akuin itu bre.

Masak langsung ke eksekusi si , ntar sabar dulu cuy kalian nikmati aja alurnya.

Lama gua mengenal Tya lambat laun kami menjadi sangat dekat saking dekatnya , percaya atau gak si Tya ini mengizinkan gua untuk tidur di kosan dia yah walaupun seingat gua cuma tiga kali si. Kalau bisa di bilang nafsu bejat itu emang pernah terlintas di benak gua , tapi masih gua tahan mengingat ada hati yang harus gua jaga dan harus gua halalkan sesegera mungkin.

Gua akui gua emang seorang feet fetish , tapi kalau soal perempuan sebisa dan semaksimal mungkin gua jaga betul kehormatan nya , karena gua lahir dari seorang perempuan juga , jadi gak sembarangan bongkar unboxing sana sini.

Balik lagi , gua masih banyak banget kekurangannya , bebas si kalian percaya atau nggak , gua juga gak bermaksud menunjukkan bahwa gua se "sempurna" itu , but that's true , Duaarrr....

Lanjut kah ?

Sikat bang

Bakar dulu tuh rokok wkwk

Malam itu kami berempat berencana merayakan ulang tahun salah satu karyawan , sebut saja namanya Luthfi , di sebuah tempat hiburan malam , yaps karaoke cuy. Padahal mah suara gua merdu atau merusak dunia lho 😁 tinggal ikut ae yakan , ya anggep ae refreshing lah.

Gua berangkat menjemput Tya di kosannya , mata gua terbelalak saat melihat kaki jenjangnya yang mulus memakai sepatu sandal bertali berwarna coklat dihiasi kutek berwarna hitam. Gua bisa lebih leluasa memandangi nya karena dia cuma memakai rok pendek dengan kaos ketat putih bergambar Avenged Sevenfold.

Feet Fetish StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang