2 hari berlalu sejak kejadian di Studio Jin dan juga kata-kata JK siang itu membuat isi pikiran Sora bercabang-cabang, Jin bahkan mencari Sora kemana-mana ruang latihan TXT, bertanya dengan Manager TXT dan juga Manager Bangtan tapi tetap saja tidak ada jawaban mengenai Sora, bahkan chat dan telpon dari nya saja tidak di balas, Jin frustasi dan memikirkan (apa yang salah dari dia)
"memangnya kau apakah dia Hyung..." kata-kata itu keluar dari bibir Suga saat Jin bertandang ke Genius Lab milikknya
"hanya ciuman.., lalu menyatakan perasaan.. apa ada yang salah.." jelas Jin tak terima Sora tiba-tiba tak ada kabar
"kenapa begitu nafsu sekali, jadi ciuman dulu baru menyatakan perasaan ?" tanya Suga lagi memutar kursinya mengarahkan tubuhnya ke Jin yang duduk lemas di Sofa panjang miliknya
"kau belum pernah berciuman kan ? ah.. iya pacar saja kau tidak punya, bagaimana bisa tau rasanya ciuman.." kekeh Jin mengejek Suga yang wajahnya datar-datar saja saat Jin tertawa, sadar kalau hanya dia yang tertawa , dia kembali mode kesal
"Coba tanya Kookie, mungkin dia tau sesuatu, mereka kan dekat ?" usul Suga melihat kasihan ke arah Jin
"Kookie tidak mau cerita, bahkan sudah aku sogok dengan berbagi cemilan dan minuman.., semuanya habis ceritanya tidak mau..." kesal Jin mengingat permohonan nya kepada Kookie saat itu
"ya sudah datangi saja apartemen nya.." imbuh Suga lagi yang sudah serius menatap layar di depan wajahnya
"sudah, tidak ada jawaban Yoongi..."
"kapan pengumanmu keluar Hyung ?"
"kenapa tanya itu ?"
"bisa saja seseorang memberitahu Sora.."
"Hah...."
"bisa saja kan..., menurutmu siapa yang tau selain member.."
"iya.. tapi yang dekat dengan Sora hanya Kookie..."
"ya sudah lah kalau begitu, bagaimana sih.." Suga mulai kesal dengan Jin yang lama menangkap situasi
"jadi gara-gara itu..." Jin berdiri dan menatap Suga tak percaya
"menurutmu ?" Suga memutar lagi kursi berodanya dan menatap penuh ke arah Jin
"baiklah, aku pergi dulu..." tak lama setelahnya dia keluar dari studio Suga
"Siapa yang punya kekasih siapa yang kasi solusi, dasar aneh.. lagi pula memang nya kenapa dengan Wamil ?" gumanya tak terima dengan kelakuan Sora yang membuat Hyung nya terlihat tak biasa
Apartement Sora
"Sudahlah Noonaaaaaaaa, aku lelah kalau kau terus menangis, lihat tisu mu bahkan bisa menutupi ruangan ini..." jelas JK melihat Sora menangis sedih karena sebentar lagi Jin akan berangkat
"kaau...huuu...ti...dak..ta..u..ra...sa..huwaaa..nya......" suara terbata itu terdengar sumbang
"kau lapar tidak sih ?" JK mulai sedikit emosi, Sora hanya mampu mengangukkan kepalanya
"ya sudah berhentilah menangis, aku akan memasakkan Ramyoen spesial buatmu..." kemudian dia beranjak dari ruang tengah menuju dapur mengeluarkan beberapa isi kulkas dan juga mengambil Mie yang ada di laci atas kepalanya , dia masih asik memasak dan mungkin sedikit lagi akan selesai, mengintip sedikit kebelakang melihat keadaan Sora, gadis itu sudah membuang sampah Tisu kekeranjang dan kemudan meringkuk di atas Sofa dan menyalakan tivi agar tidak berlarut lagi
"Mie datangg......" JK membawa serta panci dan peralatan makan lainnya, saat mereka siap-siap akan menyantap tiba-tiba bel apartemen berbunyi
"biar aku saja.." Sora berdiri dan menuju pintu tanpa melihat siapakan di balik pintu itu dan saat terbuka
"Sayang...."
"Hey.. tunggu jangan tutup dulu..." buru-buru dia masuk tanpa memperdulikan Jin yang menahan pintu nya, dia kembali masuk ke dalam kamar dengan JK yang hanya memperhatikan tingkah Sora dan di susul Jin di belakang ikut masuk ke dalam kamar Sora
Braaakk
dentuman keras dari pintu kamar Sora membuat JK terkejut
"lebih baik aku makan saja, dari pada nanti mengembang seperti cacing.." omelnya kemudian menyuapkan satu sendok ke dalam mulutnya
"kenapa kemari.." ujar Sora ketus membuang wajahnya mengahadap ke balkon, sementara Jin duduk di ujung kasurnya
"karena merindukanmu..." jelas Jin
"aku tidak.." Sora masih bertahan agar air matanya tidak keluar, padahal dia sangat rindu ingin memeluk dan menangis sejadinya
"aku tau kau marah karena pengumuman itu, akan lebih sakit lagi saat kau tau tiba-tiba aku sudah berangkat.." masih mencoba menjelaskan dengan baik di depan Sora
"ya sudah pergi saja sana..." padahal bibirnya bergetar ingin mengatakan nanti saja jangan sekarang
"maaf.. harusnya aku tidak begini.., sayang, dengarkan aku ya.." dengan keberanian nya dia duduk di samping Sora sambil mengulurkan tangan nya memegang pungung tangan kekasihnya
"nanti kalau libur aku akan datang mengunjungimu, tidak usah khawatir.. mungkin setelah masuk tidak bisa langsung libur.. ada waktunya.." Jin mulai merapikan anak rambut di wajah cantik Sora melihat ke arah wajah mungil itu
"ak..akuu....huuhuuuu" tiba-tiba tangisnya pecah saat Jin membelai rambutnya dengan lembut langsung dia membawa tubuh mungil Sora ke dalam dekapannya
"iyaaa aku tau.. maaf ya..." masih setia membelai rambutnya yang tidak terlalu panjang
"janji ya sering datang..." isak Sora di sela ucapannya
"iyaa.. aku kabari , tenang saja.." kemudian dia mengurai pelukannya dan menatap dalam ke manik gelap milik Sora
"Saranghae..." ucapnya lembut sambil membelai pipi berisi Sora, gadis di depannya memandang sendu ke arah jin seolah minta di kecup, perlahan wajah Jin mendekat dan memegang ujung dagu Sora, bibir itu mengecup untuk sesaat sebelum akhirnya memberikan lumatan-lumatan kecil di sela-sela kecupannya, Sora membalas lumatan Jin keduanya begitu menikmati ciuman itu sampai ketukan pintu akhirnya menyadarkan mereka
"Hyung..Noona.. kalian sedang apa ?" ujar JK penasaran
"dasar bocah kematian.. menggangu saja.." kekeh Jin menatap Sora yang malu-malu menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Jin
TBC