Mangga

340 33 5
                                    

Di sekolah Jinwoo terlihat murung dan lemah, membuat kedua sahabatnya datang menghampiri untuk menghibur sang empu.

" Nunu! Main yuk! Aku punya mainan baru loh. Kita main sama-sama yuk!" Ajak Jihwan dan Joshua.

" Nda mau...." Jawab Jinwoo lemah sambil menggelosor di atas meja.

" Nunu kenapa? Syakit?" Joshua meletakan telapak tangannya di kening Jinwoo.

" No ---"

" Terus kenapa? Nunu syedih?"

" Yap! Nunu mau punya dedek bayi tapi mama ndak kasih. Huuuu... Hiks..."

" Nunu mau adek bayi? Kenapa? Adik bayi kan bicik Nunu!" Ucap Jihwan kesal.

" Ihh! Lucu Hwannie! Kemarin Nunu liat adik bayi om Encan. Terus tangan Nunu di mamam cama dedek bayi!" Jinwoo mengadu dengan senyum lebarnya. Joshua yang panik segera memeriksa keutuhan jari jemari Jinwoo.

" Nunu bohong! Itu tangan Nunu masih delapan! Katanya di mamam adek bayi!" Joshua cemberut.

" Ihh di mamamnya ga gigit-gigit tapi di nyot-nyot gitu, geli! Ceru tau!"

" Oh --- pantes tangan Nunu masih ada delapan..."

" Ihh --- Joshii gimana sih? Tangan Nunu ada cepuluh Joshii bukan delapan! Ini ya Nunu itung! Catu --- dua --- tiga --- empat --- lima --- enam --- tujuh --- delapan --- cembilan --- cepuluh! Tuh cepuluh!" Jinwoo memamerkan seluruh jarinya di hadapan Joshua.

" Salah Nunu, nih ya Josh kasih tau ini satu --- dua --- tiga --- lima --- tujuh --- empat --- enam --- sepuluh --- sembilan --- delapan. Tuh! Delapan! Nunu salah itungnya!" Joshua bersikukuh

" Nda tau ahh! Nunu lagi cedih, ga mau berantem cama Joshii..."

" Nunu ga usah sedih. Punya dedek itu ga enak tau --- percaya deh sama aku."

" Ga! Orang adek bayinya lucu. Nunu cuka!"

" Ih ga lucu tau!! Nanti nih ya, dedek bayinya pasti nangis setiap malem. Minta gendong-gendong mama! Minta susu ke mama! Kalo Papa setiap beli mainan pasti buat adek bayi, bukan buat Nunu. Lama-lama adek bayinya yang di sayang sama mama dan papa, Nunu ga di sayang lagi deh." Kompor Jihwan.

" Hwanie kok gitu! Mama, Daddy, Pipo, Baba, Papi cama Papa-Papa Nunu sayang kok cama Nunu, dan pasti cayang juga cama adik bayi. Cemua bakal di cayang ga ada yang ga di cayang. Hwanie ga boleh jahat! Adek bayi Nunu kan ga jahat cama Hwanie!" Jinwoo merasa kesal karena sang sahabat menganggap buruk calon adiknya.

" Aku ga jahat! Aku cuma kasih tau kamu tau!"

" Hwanie jahat! Nunu ga mau main cama Hwanie lagi!" Jinwoo melipat kedua tangannya di depan dada.

" Ya udah! Aku main sama yang lain aja! Nunu JELEK!! DEDEK BAYI NUNU LEBIH JELEK!! WEK!!" Jihwan menjulurkan lidahnya dan pergi dengn kesal.

" Ih!! Hwaniee!! Huu... Jahat... Hikss..." Jinwoo menangis mendengar ejekan Jihwan padanya.

" Cup! Cup! Nunu jangan nangis..." Joshua mengelus punggung temannya tersebut.

" AHA!! Nunu! Aku punya ide!" Ucap Joshua tiba-tiba.

" Ide apa?" Tanya Jinwoo setengah sesegukan.

" Dulu sebelum punya dedek bayi, om aku seneng makan mangga. Setiap hari dia makan mangga. Mau pagi, mau malem, dia selalu makan mangga. Terus habis itu, om aku perutnya gendut, terus dedek bayinya keluar, lucu deh."

" Huwaahh! Beneran?!"

" Iya Nunu! Gimana kalau kita cari mangga buat mama kamu? Supaya perut mama kamu cepet ada dedeknya!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ BL ] Nunu Tail Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang