CHAPTER 03

328 25 3
                                    

hii, how's ur day?

—————

Sudah hampir 3 hari pria asing yang entah dari mana datang begitu saja, kini tengah bersama sudah menjadi temannya, kim jungoo.

"Kau, ku tanya sekali lagi, kau ini sebenarnya dari mana?, Kenapa tiba-tiba ada di kamar ku, ehm salah, maksud ku apartemen." Kening jungoo mengernyit.

"Entah, aku merasa di tarik sesuatu lalu saat ku pejamkan mataku, dan ku buka kembali aku sudah berada disana, di kamar mu Kim" tutur jonggun.

Jungoo memijat pelipisnya pening, ia tak tau harus di apakan pria ini, dia ingin mengembalikan jonggun ke tempatnya. Tapi, dimana??.

Saat ia sedang pusing itu, jungoo mencium bau wangi lezat dari arah seberang.

Ia mendongakkan kepalanya dan mendapati ada restoran kecil yang cantik di tengah kegelapan malam itu.

"laper?" tanya Goo tanpa mengalihkan pandangannya pada Jonggun.

"Sedikit, tapi tidak. Aku tidak ingin merepotkan dirimu" ia memejamkan matanya dan menarik nafas.

"Crewet sekali, ayo ku traktir di restoran seberang sana", ucap Goo sembari menunjuk kepada resto disana.

Belum ia membalas perkataan jungoo, ia dikejutkan dengan tarikan luar biasa di tangan kirinya.

Jonggun tercekat.

Ia seperti terhempas ketika di seret jungoo saat ingin menyebrang zebra cross

"Ugh!" Pekik jonggun.

Keadaan zebra cross sepi dan disebelahnya ada mobil-mobil yang menunggu.

Seperti kilat, jungoo berlari tanpa mempedulikan kanan kiri.

Dan.

Sampai.

Dengan jungoo yang menatap resto itu lekat-lekat denga aura berbunga miliknya, tentu berbanding terbalik dengan jonggun dengan jantung yang berdekup tak karuan. Ia merasa marah. Tentu.

Siapa yang tak kesal saat ia merasa tenang justru mendapat ledakan kejut seperti tadi?

Jonggun menarik kerah jaket milik jungoo, ia menghadapkan wajah jungoo ke hadapannya.

Dan yang jungoo tatap kini bukan bola mata normal, melainkan bola mata hitam dengan setitik putih di tengahnya.

Dua hari kebelakang ia tidak pernah melihat jonggun yang seperti itu.

Luka. Dan juga ada luka di tengah-tengah netra itu berada.

Juga luka itu, jungoo tak pernah melihatnya.

Jungoo membulatkan matanya dengannya senyum yang memudar.

"Lain kali, jangan sampai seperti itu, aku, seorang yang mudah terkejut. Mengerti Kim Jungoo ?", Sengaja nama lawan bicaranya ia tekan.

Mengintimidasi.

Jahat. Sangat jahat.

Iblis.

Orang ini iblis.

Pikir jungoo.

"maaf.." menunduk sembari melihat kakinya yang mulai bergetar.

Saat jungoo mendongak, ia kembali menatap mata itu, dan betapa ajaibnya, mata itu kembali seperti semula.

"Ku maafkan." ia mendorong pundak jungoo dan berjalan lalu membuka pintu resto itu dan berhenti di depannya.

"Ayo, kau ingin makan bukan?" Sembari memegang gagang pintu, ia menarik tangan jungoo lembut untuk menghampiri dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIKSI FOR REAL (gungoo BXB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang