PROLOG

1.6K 61 0
                                    


Kiraku kita; ABADI

Raga kita saling bersua melalui dansa dalam malam temaram.
Sang Sanubari menyimpan dengan jelas momen bersamamu yang sangat indah.
Amat disayangkan sang rembulan tak membiarkan kita tuk berdansa dalam keabadian.
Tak apa, hati masing-masing berkenan menerimanya.

”Sudah, tidur saja lagi.” kata Bumi

”Kita ini nyata, atau hanya sekedar dongeng?

Pergilah....
Hanya sebatas angan
Segenap harapan
Jiwa dan raga yang melayang jauh diangkasa

Ulang-lah terus kembali, agar jiwa nya tak terlupakan
Setiap lembar halaman yang terbuka, disitulah kepingan jiwanya terkumpul
Mari merayakan kehilangan

Mari mengabdikan cinta, pertanda bahwa kita ada.

Makasih, sudah menjadi penanda.
Aku pamit
-Bumi

BUMI DAN ABADI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang