3 pria berbeda usia itu berdiri dengan sabar menunggu kedatangan gadis yang sudah lama pergi ke negeri paman sam, gadis yang memilih untuk berlatih mandiri, tapi kini dia memilih untuk kembali ke pelukan keluarga nya.
" mana sih, lama banget" yeonjun mengeluh saat dirinya mulai lelah menunggu sang adik.
"sabar, sebentar lagi adikmu pasti tiba"tuan park tersenyum ke arah anak tengahnya.
" aku sangat merindukannya" kata si sulung, wajahnya terus menghadap pintu keluar, berharap sang adik lekas muncul dan berlari ke pelukannya.
"kita semua merindukannya" tuam park kembali tersenyum.menit demi menit berlalu, seorang gadis dengan wajah yang sangat cantik keluar menggeret kopernya, matanya yang seindah langit dan setenang lautan memindai kerumunan orang-orang. tidak lama netranya menangkap 3 sosok pria yang sangat dia rindukan.
"PAPA!!! " suaranya yang merdu memecah suara yang bising, membuat banyak pasang mata yang menatap gadia itu, tatapan mata yang terpukau serta senyum yang secara naluriah terpeta saat melihat senyum ceria yang gadis.
tuan park mengangkat wajahnya, begitu juga dengan yeonjun dan daniel yang turut berdiri, serempak mereka bertiga berdiri dan memeluk menyambut kedatangan putri satu-satunya keluarga Park.
"putriku, my dear rosie" suara bergetar tuan park menerpa pendengaran sang gadis, rosie tersenyum, matanya dengan lembut menatap mata sang ayah yang berkaca-kaca.
tangannya yang lentik dan lembut menyapu sudut mata sang ayah tidak membiarkan satu tetes pun air mata nya terjatuh.
"i miss you so much papa" rosie kembali menyeruak ke dada sang papa, meluapkan segala kerinduan yang tertahan di dalam dada.
"jadi kamu gak kangen sama kakak??" daniel berujar, tangannya terlipat di depan dada berpura-pura marah pada sang adik perempuan.
rosie terkekeh, suaranya yang merdu memaksa 3 pria di depannya kembali tersenyum dan di Landa kehangatan yang sangat manis.
"of course i miss you to kak"tangannya beralih memeluk daniel, daniel yang membalas pelukan sang adik dengan lembut bibirnya menyapu pucuk kepalanya.
"ehem" yeonjun yang merasa terabaikan berusaha menarik perhatian sang adik.
rosie menoleh, dengan mata yang bersinar dahi yang berkerut dia berucap "siapa ya maaf saya tidak kenal anda"
"hey.itu tidak lucu sama sekali" dengan kesal dia berujar.
rosie kembali tertawa di barengi dengan tawa sang ayah dan daniel yang turut menertawakan wajah si tengah.
"maaf, maaf, aku hanya bercanda yeonjun, mana mungkin aku melupakan saudara kembarku yang paling tampan di seluruh semesta " tangannya merentang dengan lebar, menggambarkan bahwa hanya kembarannya yang paling tampan baginya.
"tentu saja aku yang paling tampan" wajah ceria yeonjun kembali menghiasi wajahnya.
"ayo pulang, papa udah siapin semua masakan kesukaan kamu"
"beneran??? asyik aku gak sabar makan makanan buatan papa"
"dasar tupai, masih aja rakus kayak dulu"yeonjun berujar kembali menggoda sang adik.
"papa!!! liat yeonjun!"dengan manja rosie merengek.
"jangan ganggu rosie yeonjun" daniel membela rosie.
"memang cuma daniel kakakku yang terbaik"
"hey tadi kau bilang akulah kakakmu yang paling tampan"
"gak jadi, weekkkk" "dengan usil rosie menjulurkan lidahnya mengejek sang kakak.
senyum terus terpatri wajah mereka, canda tawa mereka terus berlanjut, diselingi obrolan yang menyenangkan.
"besok kamu mulai masuk kuliah ya, papa udah daftarin kamu di universitas yang sama kayak kakak-kakak kamu" sang papa menatap sayang ke arah anak gadisnya.
"iya" rosie tersenyum manis
"jaga adik kalian ya yeonjun daniel"
"baik pa" yeonjun dan daniel berucap bersamaan.
"sekarang istirahat lah nak, kamu pasti capek, papa udah suruh bibi rapihin kamar kamu"
"ok, selamat malam Papa, yeonjun, Daniel" mengecup manis pipi papa juga kakaknya.
kakinya melangkah dengan pelan menuju ke arah kamarnya.
kamar masa kecilnya dulu.
kamar yang dia tempati hingga suatu keadaan memaksanya meninggalkan kemar itu beserta kenangan yang ada di dalamnya, meninggalkan keluarga nya.
dengan pelan tangannya menutup pintu. matanya memindai seluruh kamar yang nampak tidak berubah sama sekali.
di satu titik netranya berhenti. netra nya makin sayu hingga terdapat kaca tipis yang perlahan meluruh.
tangannya meraih sebuah pigura.
pigura sang ibu.
"aku pulang ma" suaranya tercekat dan bergetar. tangannya membelai dengan sayang foto ibunya.
"aku pulang, maaf, maaf aku gagal"
"aku nyerah ma, aku gak kuat lagi, udah gak ada pilihan dan jalan lain lagi"
perlahan air matanya menetes, menetes dan terus menetes membasahi pigura sang mama.
"cuma ini yang bisa rosie lakukan"
"rosie janji, rosie akan pastikan papa juga daniel dan yeonjun akan terus bahagia, rosie janji"
bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
angel sacrifice
Fanfictionaku kembali Untuk memastikan semua nya baik-baik saja, aku kembali untuk memastikan mereka semua akan tetap bahagia selamanya, sebelum aku benar-benar pergi. ini pengorbanan terakhir ku.rosie park