01. Kantin.

12 5 0
                                    

"Duh.. Kenapa tiap pelajaran matematika mataku rasanya pengen nutup ya?"

Kata Bella dengan nada merengek sambil menyembunyikan wajahnya di atas lekukan tangan, sementara Maggie hanya terkekeh dengan sedikit keringat di wajahnya.

"H-Hehe, tidak juga kok."

Bella segera mengangkat kepalanya sambil menatap Maggie dengan raut muka malas.

"Maggie, aku tidak paham sama sekali."

Maggie hanya bisa menghela nafas lelah karena melihat tingkah Bella.

"Tentu saja kau tidak paham, toh dari tadi kamu bermalas-malasan.."

Bella terkekeh sambil tersenyum kecut mendengar balasan dari Maggie, kemudian dia menangkup pipinya dengan siku yg tertahan di atas meja sementara bibirnya sedikit memanyun, Bella memilih untuk menonton siswa yang sedang bermain bola di lapangan, sementara Maggie melanjutkan kembali aktivitasnya untuk mencatat catatan yang ada di papan tulis.

"Huff... enak sekali kelas itu, bermain di lapangan dan tidak belajar!"

"Siapa?" Jawab Maggie sambil terus menulis.

"Itu, kelas 11-5. Kata para guru kelas itu dipenuhi oleh siswa bandel, apakah rumornya benar? -Bella.

"Umm.. aku tidak tau, mungkin mereka sedang jamkos? Tapi kata beberapa siswi yang sedang bergosip itu memang benar." -Maggie.

Bella diam beberapa detik, lalu dengan cepat dia segera mengalihkan pandangannya dan langsung bergegas mengambil buku dari tasnya.

"Mengerikan jika mereka melihatku sedang menonton mereka bermain, bisa-bisa aku dilempari batu bata dari bawah sana dan meneriaki-ku! lebih baik aku menulis saja."

Maggie hanya tersenyum kecut sambil mengangkat satu alisnya, melihat tingkah laku temannya yang sangat random.

"Itu tidak akan terjadi, Bella..."

Beberapa jam sudah berlalu, dan kini bel sekolah berbunyi, Menandakan jika jam istirahat pertama sudah tiba. Para siswa dan siswi segera menutup buku mereka dan beranjak keluar untuk pergi ke kantin.

"Bell, ayo beli bakso! aku laper banget!"

Bella segera mendongak untuk menatap Maggie, Dia mengangguk kecil sambil tersenyum lebar. Maggie segera menarik tangan Bella dan mulai berjalan.

"Eh, tunggu sebentar..."

Maggie langsung berhenti berjalan dan melepaskan genggamannya dari tangan Bella. Dia menatap Bella sambil memiringkan kepala karena sedikit bingung.

"Um? ada apa?"

Bella tersenyum kecut sambil terkekeh.

"Di kantin pasti sangat antri, dan kaki ku tiba-tiba berkata jika lebih baik aku di kelas saja! hehehe..."

Alis Maggie berkedut dan wajahnya menjadi lesuh saat mendengar alasan yang Bella lontarkan.

"Duh... Mana bisa kaki ngomong! kau ini.."

Tanpa pikir panjang, Maggie langsung menyeret tangan Bella dan berjalan dengan cepat.

"H-Hey, Tungg-"

"Sudahlah, hari ini aku yang akan traktir."

Wajah Bella menjadi cerah, senyumnya menjadi lebar dan matanya berbinar saat mendengar kata "traktir".

Mereka berdua berjalan menuju ke kantin sambil bergurau di jalan. Hingga pada akhirnya mereka berdua sudah sampai di kantin. Bella tersenyum kecut saat melihat siswa-siswi berkerumunan untuk membeli makanan.

"Tidak apa-apa, ini sudah tidak terlalu ramai kok."

Maggie kembali menarik tangan Bella.

"Hey, Tung-"

Ucapan Bella terpotong karena menabrak punggung Maggie yang tiba-tiba berhenti berjalan.

"Ada apa?" Tanya Bella sambil mengintip untuk melihat ke depan.

"M-Maaf, aku tidak sengaja..." -Maggie

Bella sedikit kaget saat melihat laki-laki berbadan besar di depan mereka berdua. Laki-laki tersebut terlihat marah dan bajunya menjadi basah karena Soto yang dia bawa, Maggie sepertinya tidak sengaja menabrak laki-laki tersebut saat dia menarik tangan Bella.

"Holly Sh*t... Lu yang bener aja dong kalo jalan!"

Maggie tampak menunduk dan sedikit panik karena membuat baju laki-laki itu kotor, dan mangkuk Soto itu menjadi pecah. Mereka kini menjadi beberapa sorotan untuk murid yang sedang berada di depan gerbang.

"Sialan, kenapa tidak ada satpam di sini?!" Batin Bella yang juga sedikit panik.

"Maaf, aku akan membayar semuanya. K-Kau bisa beli lag-"

Ucapan Maggie terpotong karena laki-laki tersebut menarik kerah seragam Maggie, Maggie sedikit terpekik dan mengerutkan kening. Bella menjadi marah saat temannya di sakiti.

"Hey! turunkan dia sekarang!" Pekik Bella dengan nada mengancam.

Laki-laki tersebut menatap Bella, sementara tangannya masih menarik kerah seragam Maggie.

"Kenapa cebol? apa kau tidak terima? kau ingin aku menyakitimu juga?!"

Bella menggertak pelan saat ingin membalas ucapan laki-laki besar itu, tetapi Maggie memotongnya.

"Apa-apaan kau?! sudah ku bilang aku akan menggantinya, tetapi kenapa kau malah menjadi kasar?! apa kau hanya berani kepada gadis?" Balas Maggie dengan penuh amarah, dan membuat semua murid menyaksikan mereka.

Laki-laki tersebut berdecih. "Berani banget lu?! sini lu, gua tonjok bangs*d!-"

Tangan laki-laki tersebut mengepal dan melayang di udara, Maggie dan Bella sontak membuang muka sambil memejamkan mata. Tetapi Maggie perlahan kembali membuka mata lagi  saat dia belum merasakan pukulan yang mendarat di wajahnya.

"Lu kalo jadi cowo yang bener aja."

Suara berat dan ikemen tersebut membuat Bella membuka mata juga. Sementara Maggie hanya tertegun menyaksikan tangan laki-laki tersebut menahan pukulan tangan laki-laki besar itu.

"Lepasin. Lu jadi cowo malu-maluin, sumpah." -Samuel.

TBC


yahahahhaha cringe? ofc!
(~ ̄³ ̄)~

𝑭𝒂𝒍𝒍𝒊𝒏𝒈 𝑩𝒆𝒉𝒊𝒏𝒅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang