05. Bawah pohon.

5 2 0
                                    

Seisi murid nampak memakai baju olahraga sekolah di kerumunan saat semua berada di lapangan. Banyak siswa-siswi yang berlalu lalang, serta mengobrol santai saat pandangan masih tertuju pada acara lomba yang diadakan di tengah lapangan. Suara peluit menggema saat para peserta lomba mulai sibuk untuk menentukan kedudukan sebagai pemenang di garis finish.

"Sialan, gua ga bisa!"

Batin Bella pada dirinya sendiri saat ia terus berlari dengan sekuat yang ia bisa, sementara salah satu tangannya menggenggam bendera. Para siswa yang menonton terus bersorak serta bertepuk tangan dengan acara yang cukup menegangkan untuk menentukan pemenang lomba estafet bendera tersebut.

"Ayo cepat... Kau pasti bisa!"

Gumam Maggie pelan seraya menunggu Bella yang masih berlari dari kejauhan untuk mengulurkan bendera.

"Maggie!"

Pekik Bella sambil mengulurkan bendera yang ada di tangannya yang sudah berpindah ke tangan Maggie. Dengan sigap, Maggie bergegas berlari sekuat tenaga, sementara Bella segera menjauh dari area lapangan, ia nampak terengah-engah dengan wajah yang dipenuhi keringat.

Maggie terus berlari sekencang yang dia bisa, dia sesekali melirik beberapa lawan yang ada di sisi kanan dan kirinya, kemudian ia mengernyitkan kening seraya menggertakkan giginya sambil masih terus berlari dengan tangan yang menggenggam bendera kecil.

"Ayo, ayo, ayo!..."

Batin Maggie pada dirinya sendiri dan terengah-engah. Sementara rambut pirang panjangnya yang terkuncir kuda nampak terkibas karena angin.

"Semangat Maggie!"

Teriakan yang cukup keras dari arah area Osis membuat pandangan Bella tertuju pada sumber suara, Sementara Maggie semakin berlari dengan cepat saat mendengar sorakan yang cukup familiar di telinganya.

"Kak Gilbert..."

Gumam Bella sambil menatap Gilbert dari kejauhan. Bella hanya tersenyum kecut disaat matanya kembali tertuju pada Maggie.

"Lagi-lagi begini, ya?"

Gumam Bella saat ia juga menyeka keringat yang masih turun di pipi. Ia melamun beberapa detik saat sesuatu yang mulai mengganjal muncul di hatinya, tetapi ia tidak tahu perasaan apa itu, seperti cemburu?

Sorakan dan tepuk tangan membuat lamunan Bella terpecahkan. Para murid kelas 1-B nampak mengerumuni gadis dengan rambut blonde saat ia selesai memenangkan salah satu lomba antar kelas.

"Cantik..."

Gumam Bella sambil tersenyum sendu melihat wajah sahabatnya yang nampak berbinar bak malaikat yang sedang dikerumuni oleh banyak orang.

Bella mendengus sambil menggosokkan lengannya saat ia mulai berjalan pergi meninggalkan kerumunan di lapangan. Ia berjalan dengan gontai dan mulai memilih untuk bersandar pada bawah pohon yang nampak sedikit jauh dari area tempat lomba. Bella lagi-lagi nampak mendengus dengan mata terpejam.

Hembusan angin menerpa wajah lelahnya saat ia masih bersandar di bawah pohon. Tetapi terdengar suara langkahan kaki yang mulia mendekatinya, sontak Bella segera membuka matanya perlahan. Ia nampak terkejut saat melihat laki-laki jakung dengan surai hitam, sementara mata abu-abunya nampak menatap Bella dengan mata datar. Gadis tersebut segera terkesiap saat melihat laki-laki tersebut yang masih berdiri di depannya.

"h-hey! ngapain lu disini?"

Tanya Bella sambil memalingkan wajah, tetapi laki-laki tersebut hanya menghela nafas dan mulai duduk di sisi pohon yang lainnya, mereka nampak duduk sedikit berjauhan dengan jarak yang tidak begitu dekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑭𝒂𝒍𝒍𝒊𝒏𝒈 𝑩𝒆𝒉𝒊𝒏𝒅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang