Let's

5.9K 296 35
                                    

Ada tambahan dialog.

*****

"Renjun serius, ngewe itu gimana?"

"Lo beneran penasaran? Emang selama ini Jaemin ga pernah ngajak lo nganu gitu?"

Jisung menggeleng, "Ga pernah, kita paling jauh aja cuma ciuman doang."

"Serius? Lo tau kan Jaemin gimana?" Mulut Renjun menganga kecil. Tak menyangka dengan jawaban sahabatnya.

Pasalnya, ia tahu betul bagaimana Jaemin. Otak temannya itu, tak jauh berbeda dengan otak kekasihnya --Jeno-- sama-sama otak selangkangan. Dan ia cukup terkejut mengetahui Jaemin sama sekali belum pernah mengajak Jisung hs. Padahal mereka sudah berpacaran hampir 3 tahun.

Candaan mereka ketika sedang kumpul pun pasti berbau dewasa. Maka dari itu, Renjun cukup tidak menyangka, jika ternyata temannya itu baru sampe tahap ciuman.

Tidak seperti dirinya yang sudah sering bermain ranjang bersama Jeno. Tidak usah khawatir, mereka sudah bertunangan dan hanya menunggu lulus kuliah lalu menikah.

"Gue tau, tau banget malah. Makanya gue heran, kok dia ga pernah ngajak gue ngewe ya? Jangan-jangan dia sebenarnya ga suka sama gue, cuma main-main doang, makanya ogah nyentuh gue."

"Main-main sampe tiga tahun? Yang bener aja." Renjun menyangkal, "Jaemin udah bucin abis sama lo Jie, tiap dapet info dari yang lain kalo ada yang ngincer lo, tuh orang langsung disamperin terus diancam biar ga deket-deket lo." Sambungnya.

Jisung membuang nafas panjang, "Terus kenapa ya? Body gue kurang bagus kah?"

"Yaelah Jie, body cewek aja kalah sama body lo yang laki. Lagian kenapa lo tiba-tiba ngebet bat pengen ngewe dah?"

Jisung menunduk malu, "Emm gimana ya, gue... Akhir-akhir ini, lagi suka baca novel dewasa..." Lelaki manis itu berucap pelan, dengan pipi yang merona samar.

Renjun yang mendengar itu menaikkan alisnya. Ia tahu jika Jisung memang suka membaca novel. Bahkan lelaki itu memiliki cukup banyak koleksi novel dirumahnya. Namun yang ia tahu selama ini, Jisung lebih suka cerita novel bergenre thriller dan horor. Tiba-tiba sekali melenceng ke novel dewasa.

"Normal?"

"Gay." Jawab Jisung yang mengerti maksud perkataan Renjun.

"Terus, hubungannya apa?"

Jisung mengangkat wajahnya, meletakkan telunjuknya ke dagu. Kembali mengingat beberapa novel dewasa yang akhir-akhir ini sering ia baca.

"Gue penasaran, gimana rasanya ngewe. Soalnya, beberapa penulis nge-deskripsiin kalo ngewe itu enak banget, sampe bikin ketagihan ngewe ber jam-jam. Tapi, beberapa penulis juga ada yang nge-deskripsiin kalo ngewe itu sakit, sakit banget sampe bisa bikin orang yang diewe itu pingsan." Jisung memberi jeda sejenak.

"Makanya, gue penasaran, yang bener itu yang mana. Enak atau sakit?" Lanjutnya.

Renjun mengangguk beberapa kali, ia menyandarkan tubuhnya kesadaran sofa.

"Gue juga ga bisa ngejelasin gimana rasanya, intinya, awalnya emang sakit, tapi lama-lama nikmat, apalagi pas klimaks." Renjun menjilat bibir bawahnya, seketika otaknya memutar adegan panasnya bersama Jeno.

Jisung yang mendengar itu jelas dibuat semakin penasaran.

"Ihhh gimana caranya ya biar Jaemin entot gue, masa iya gue ngajak duluan?"

"Emang kenapa?"

"Nanti gue keliatan mesumnya lagi, padahal kan gue cuma penasaran. Tapi nanti Jaemin ngiranya gue mesum."

Let's Fuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang