Di lorong sekolah, ada beberapa murid yg sedang berkumpul untuk membicarakan sesuatu, semacam pelaksanaan untuk acara nanti, namun, saat mereka sedang mengobrol, tiba tiba..
BUG!
"Aduh" Murid itu terjatuh dengan gaya duduk, mengelus kepalanya dan pantat nya.
"kau baik baik saja?" tanya Mingi, Osis yg sedang mengobrol dengan Osis lain nya.
"Heung.. Aku baik, pantat ku sakit" Gumam San, adik kelas Mingi.
"sini, aku bantu" Mingi membantu San untuk berdiri, setelah itu Mingi merapikan rambut San.
"SAN!!!" Teriak murid yg sebelum nya berlari menjauh dari San.
"Sannie ga papa??"
"aku ga papa Wuyo!" Wooyoung namanya.
"kalau begitu, terima kasih kakak! Aku lanjut bermain dengan Wuyo dulu!" San melanjutkan berlari nya dengan Wuyo, Mingi melihat mereka berdua hanya menggeleng kepala nya tersenyum, lalu ia melihat sesuatu di lantai.
"Gi! Lu denger ga sih?! Cape gw nerangin nya!" Yunho, Osis yg dekat dengan Mingi.
"bentar, ini punya San?" Mingi mengambil pin yg bertuliskan "Ketua kelas" milik San.
"iya kayak nya, samperin aja" Yunho menyuruh Mingi untuk mengembalikan Pin itu kepada San, dan akhirnya Mingi bersama Yunho pergi untuk menghampiri San dan mengembalikan pin nya.
Mingi melihat San yg sedang membaca buku di kelas, sendirian, memegangi dada nya kencang, ia merasakan sakit yg luar biasa, Mingi panik Segera menghampiri San.
"San? Ada apa?!" dengan panik Mingi menidurkan San di lantai, menyuruh Yunho untuk memanggil suster yg ada di uks, sembari menunggu, Mingi mengelus lengan San yg kurus.
"San, apa yg terjadi?" tanya Mingi.
"kaka, dada San sakit.. Sakit.." rintih San kesakitan, dan pas sekali, Yunho sudah tiba dengan suster di belakang nya, segera memeriksa San.
"sakit di dada bagian kanan atau kiri San?" Tanya sang suster.
"dua duanya, San susah bernafas.." Suster itu langsung menyuruh Mingi menggendong San dan membawanya ke ruang uks, dengan sigap Mingi langsung menggendong San di punggung nya, berlari kencang menuju ruang uks.
--------------
"dia mengalami kanker paru stadium 4, karna San susah bernafas, dan tadi saat dia batuk, batuk dia berdahak" Mingi tak percaya, apa yg ia dengar barusan, ia hanya terdiam sedih, mendengar adik kelas nya ini mengalami penyakit berat.
"jadi, San harus cepat cepat di bawa ke rumah sakit, atau tidak dia akan semakin parah" Mingi mengangguk, dan Suster kembali memeriksa San, setelah nya, ia menyuruh Mingi untuk membawa San ke rumah sakit.
"Yun, ada tugas, chat gw, oke?" Yunho mengangguk, dan Mingi segera membawa San menuju rumah sakit, namun saat di depan, Mingi melihat seorang nenek nenek duduk di sebelah pagar sekolah, seperti sedang menunggu seseorang.
"permisi nek, cari siapa ya?" tanya Mingi dengan perlahan, tak mau membuat nenek itu terkejut.
"ah, cucu, nenek sedang mencari cucu nenek, Choi San nama nya, sudah kan dia pulang sekolah?" nenek itu berharap, namun Mingi malah terdiam, dan menunduk.
"maaf nek, San sedang di bawa kerumah sakit hari ini, tadi dia kesakitan saat di kelas, baru saja ambulan datang untuk membawa nya ke rumah sakit" Mingi melihat ekspresi sang nenek begitu terkejut, air mata jatuh dari mata sipit milik sang nenek.
"kenapa? Kenapa San, bisa masuk rumah sakit? Kenapa ia tidak pernah bilang kepada saya?" Ucap sang nenek dengan rasa sakit dan sedih bercampur aduk.
"ia memiliki kanker paru stadium 4,memangnya dia tidak pernah bilang kepada nenek?"
"astaga, anak itu, dia selalu menenangi nenek nya dengan senyuman nya.. Maaf kan nenek ya San.. Astaga" Sang nenek menghapus airmata nya dengan perlahan.
"aku boleh bertanya nek?"
"tentu cucu, apa itu?"
"kemana orang tua San?"
Better With You
KAMU SEDANG MEMBACA
Better With You -MinSan-
RandomEverything about this incident, I will not forget it. Song Mingi, mahasiswa yg berumur 18 tahun, bersekolah di sekolah Kyunggi High School, seorang osis terkenal dalam sekolah nya, bertemu seorang adik kelas, polos, lucu, tampan, namun sayang, ia b...