Chapter 2

92 7 1
                                    


🌼 Sunshine 🌼

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading


12:00 a.m

Seluruh perumahan sudah pun gelap. Masing-masing penghuninya sudah di alam mimpi. Kecuali untuk pemuda bernama Kang Sunoo yang masih tekun membaca novelnya saat ini.

Sesekali Sunoo mengusap matanya yang berair kerana menahan kantuk. Akibat dia terlalu banyak makan masakan bundanya tadi waktu jam makan malam hehe. Kata Sunoo enak jadi dia tambah nasi hingga 4 mangkuk.

"Aduh ini sudah jam 12, ngantuk banget tapi ada sikit lagi ini. Yuk semangat sikit lagi ddeonu!" akhirnya setelah jam 1, Sunoo berjaya menghabiskan novel tersebut.

"Sekarang ayo tidur!-

ctarr!

ctarrr!

ctarrrrr!

p/s: anggap bunyi petir, kilat ye 😭

Tiba-tiba hujan turun dengan lebat, ditambah angin, petir dan ribut. Pemuda dengan marga Kang tersebut mula menutup telinganya saking terkejut kerana petirnya sangat kuat.

"Astaga, ini mahu banjir kah? Semoga saja, bisa tidur seharian jika sekolah banjir" doa Sunoo.

Author: contoh pelajar yang tidak berguna
Sunoo: kau juga sering berdoa begitu thor, jngn munafik thor
Autor: anj-

Back to story :)

Sunoo menyimpan novel yang diberi Haechan ke dalam tasnya, setelah itu melihat ke arah jendela kamarnya yang luas.

"Benar benar lebat ini.. semoga saja esoknya banjir hehe" setelah berujar bahagia, Sunoo mula berbaring di atas kasurnya.

Baru ia ingin pejamkan matanya, tiba tiba terdengan bunyi sesuatu yang jatuh. Sunoo cepat cepat terbangun dari acara baringnya.

"Bunyi apa itu?" dengan keberanian, Sunoo melangkah perlahan ke arah jendela kamarnya tadi.

"Gelap.. Kenapa jadi mati lampu segala sih di luar.." Sunoo merungut, ia tidak dapat melihat apa apa kerana di luar sangat gelap.

"Eh.. Apa itu?" ada sebuah bayangan lebih tepatnya seperti tubuh seseorang di sebalik kegelapan itu. Sunoo bukanya menjauh dari jendelanya, ia malah semakin dekat untuk melihat sosok tersebut dengan lebih jelas.

Sosok tersebut tidak bergerak, tetapi Sunoo juga tidak yakin sama ada sosok tersebut melihat ke arahnya atau tidak, ini kerana posisi tubuh sosok tersebut menghadap ke arahnya, tetapi terlalu gelap untuk Sunoo melihat wajahnya.

Tidak sadar telah memerhatikan sosok tersebut terlalu lama, Sunoo tiba tiba merasakan kepalanya sakit.

"Aduh kenapa kepalaku sakit ini.." Sunoo menahan kepalanya dengan kedua tangannya. Tanpa sedar sosok yang memerhati Sunoo tadi tersenyum mengerikan lalu hilang dari sana.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 21, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Antoganis  | Sunoo Harem |Where stories live. Discover now