Apakah ini akhir kita menjadi sahabat, Aretha?

14 1 0
                                    

Hai, kenalin nama gua Isha.
Gua punya sahabat yang bernama Aretha
Gua juga punya seorang cowok yang bernama Jordan.

Tapi.. waktu demi waktu.
Kami berpisah.
Gua dan Aretha ini pindah sekolah dan tidak satu sekolah SMK
Namun.. saat cowok gua bilang, dia satu gedung dengan Aretha. Gua agak kaget dan ya.. kalian tahu?
Gua disitu merasa sakit dari awal.
Gua sebenarnya sudah tahu semua tanpa orang bilang.

Awalnya.. Gua sama Jordan ini belum terlalu suka, jadi... Dalam istilahnya. Gua baru nimbul rasa suka sekitar 20% atau 80% pada Jordan tersebut.
Setelah sudah 100%, gua bucin abis dengan Jordan. Dan dia pun sama. Bucin abis.

Ketika bulan berganti.
Jordan seperti sudah mulai berbeda, seperti ada yang di tutupin dari gua?
Alhasil, gua mikir atau cari alasan dia berubah dengan pikiran gua terlebih dahulu, jika pikiran gua benar. Fiks. Jordan ada rasa suka sama Aretha atau si Aretha ini malah ada rasa suka kepada cowok gua, yaitu Jordan.

Lalu, gua chatingan setiap saat bareng Jordan. Tapi ada satu chatingan di media sosmed, si Jordan bilang begini

" Tolong ya kalo ngirim pesan jangan spam pelan pelan aja hp ku nanti ngelag "

Dari sini gua ngerti. Bisa jadi, kalau gua kirim banyak buble chat. Dia hanya beralasan biar dekat dengan Aretha?
Pikiran negatif gua selalu bilang seperti ini.

Pikiran atau Logika
" Halah, palingan si Jordan nanti juga, suka sama si Aretha toh? "

Hati
" Tapi.. Jordan bucin nya ke aku doang, Logika. Mana mungkin dia.. suka sama Aretha? Dia juga pernah bilang, kalau Jordan ga ada rasa apapun ke Aretha ko... "

Pikiran atau Logika
" Bacot. Dia pasti suka sama Aretha. Jordan juga udah capek sama lu, Hati. Mana ada, si Isha yang bucin able itu bisa gampang percayaan? Dia kan goblok dalam percintaan. Dia aja, si Isha. Cinta sama masa lalu nya aja udah goblok banget, apalagi ini. Makin parah. "

Hati
" . . . . . "
" Logika? Ini serius..? Ga bohongan kan? "
" Jordan mana mungkin suka sama Aretha.. atau... Si Aretha yang suka dengan Jordan begitu..? Lalu.. bagaimana nasib Isha nanti..? Dia pasti nangis terus-menerus. "

Pikiran atau Logika
" Biarin aja. Biar dia sakit sendiri. Nanti juga bisa lupain Jordan juga lagian. Dengan cara, dia minat dengan karir yang sudah dibuat olehnya sendiri. Dulu dia ingin jadi dokter kan? Sekarang udah beda. Sama. Kek persahabatan Aretha dan Isha. Isha lebih memilih ke Guru sekolah dasar ( SD ), Musisi dan Penulis novel yang terkenal. Biarkan dia berimajinasi dengan karya-karya dia. Kalaupun hubungan persahabatan nya hancur karena cinta. Biarkan saja. Nanti juga, si Isha bertemu dengan Aretha lebih baik daripada dia. " Logika merasa senang dan membuat Hati jadi overthinking karena ucapan dia tersebut.

Hati
" . . . "

Hati pun terdiam, saat mendengar ucapan dari Logika.

Suatu ketika.. si Isha melihat postingan Aretha soal dia menyukai seseorang. Lalu.. Isha mencari seseorang yang dimaksudnya itu.
Dan benar saja. Isha melihat di akun Instagram miliknya si Jordan, ada si Aretha yang mengikuti akun nya lebih awal.
Rasanya sakit. Tapi, Isha berusaha tegar dan full senyum saja saat melihat itu.
Tangan Isha selalu bergetar, saat melihat itu semua. Isha anaknya gampang sakit-sakitan, anak yang memiliki mental kesehatan atau dalam merawat tubuhnya sering kali telat di urus dan seperti ga peduli dengan kondisi dia.
Dia tetap tegar terhadap semua orang, padahal sebenarnya. Isha ingin menangis dan udah ga kuat. Mau gimana juga? Aretha pasti sudah suka banget dengan Jordan...
Namun, Jordan selalu bilang. Dia sama Aretha hanya teman saja. Tapi, bagi Isha beda. Dia mengganggap itu semua, adalah bohong mereka saja.

Isha selalu tahan untuk tidak menangis di tempat umum. Karena, itu bikin ia malu
Suatu ketika, saat upacara. Isha suka sekali gampang pucat dengan sinar matahari saat upacara bermulai dan dia merasa pusing terus menerus. Padahal.. setiap upacara, dia tidak sarapan. Karena apa? Karena overthinking yang berlebihan, sehingga.. Isha tidak napsu dengan makanan apa saja. Lalu.. dia jatuh sakit saat itu juga.
Isha juga ingin bilang ke cowoknya itu, kalau dia sakit dan tidak ikut pelajaran. Si Isha ini, diantarkan ke klinik. Klinik itu bermama Klinik Amira. Tempatnya itu, dekat dengan rumahnya Jordan.

Isha berpikir, kalau dia berobat ke situ. Apakah pikiran negatif ovt dia itu akan hilang?
Ternyata tidak. Dia selalu muncul. Entah saat menunggu antrian dia dipanggil oleh dokternya atau saat di periksa sebelum masuk ke ruangan dokter.
Setelah diperiksa sebelum masuk ke ruangan dokter, Isha selalu saja overthinking melanda dan lebih parah banget. Sampai-sampai, dia memainkan jarinya hingga sudah hilang.
Namun ternyata, itu belum hilang.
Saat masuk ke ruangan dokter, Isha mulai diperiksa oleh bu dokternya langsung.
Isha seperti muka-muka yang penuh overthinking bagi dia, namun.. bagi dokter dan orang tua nya Isha. Dia baik-baik saja dan ga kenapa-kenapa. Padahal tidak. Dia sedang tidak baik-baik saja.

Setelah selesai berobat.
Isha pun mengambil obat itu bersama orang tua nya, lalu.. setelah keluar dari Klinik itu. Rasa overthinking miliknya Isha pun sudah tidak ada.
Isha pun sedikit kaget tapi selalu bilang seperti ini jika di dalam hati dia
" Yaudah lah si wirr, biasa aja kali. Kagetnya wkwk. Dikira mau dikasih duit apa ya? "
Pikirnya begitu.

Banyak hal yang membuat Isha tidak napsu makan atau melakukan apapun dirumah dia.
Isha pun malas keluar rumah saat dia masih sakit sebelum ke Klinik atau saat berobat.

Isha disitu hanya melihat isi media sosialnya, lalu.. menangis sebentar.
Karena.. Isha masih belum terima, kalau hubungan persahabatan mereka putus dengan karena cinta saja.
Isha menyukai Jordan tapi ia malah menyembunyikan hubungan nya dari Aretha. Karena, dia malas untuk memberitahukan kepada Aretha.

" Aretha.. gua kangen lu. Maaf tha.. gua harus apa tha? Gua mau ke rumah lu tapi masih ga percaya, kalau lu suka juga dengan Jordan. " Ucap dari batin nya Isha. Isha pun menangis sampai 1/1,2 jam, yang artinya sudah hampir 2 jam Isha menangisi soal hubungan persahabatan mereka.

Hari pun berlalu dan berganti.
Kini Isha lebih sering menghubungi Jordan daripada Aretha.

" Tha.. lu ga chat gua lagi..? Apa.. lu lagi chat Jordan juga..? ... Gua.. egosi. Kenapa ada manusia kek gua, yang egois nya ga bisa dilawan. Gua kebanyakan ego dan sifat buruk gua.. gua terlalu mendam semua. "
ucaplah dari gumam nya Isha tersebut.
Tiada hari, Isha selalu menangis di dalam kamar dan selalu mengunci kabarnya atau di tutup kamarnya itu. Agar orang rumah ga menanyakan, dia mengapa.

I should not be stupid with love when there is friendship [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang