|| 𝟏.𝟑 ||

268 21 6
                                    

┏━━━━ ° ♡ ° ━━━━┓

꿈의 상관관계

┗━━━━ ° ♡ ° ━━━━┛

— Sudut Pandang Penulis

Alur hidup memang sangat unik. Lika-liku kehidupan yang tiada hentinya sehingga membuat empunya menyerah. Tidak ada yang tau pasti tentang kehidupannya sendiri. Kebingungan yang terus melanda karena tidak bisa mengikuti alur yang berubah begitu cepat. Setiap detik, sesuatu akan terus berubah.

Itulah yang ___ selalu rasakan.

Setiap detik, selalu saja berubah.

Waktu terus berjalan dan terasa begitu cepat sehingga ___ susah untuk menyeimbanginya.

"___, jangan melamun terus." Rin menyadarkannya kembali.

___ mengerjapkan mata dan melihat sekitar.

"Aku tidak ada di tempatnya Reo?"

"Tentu tidak, pikiranmu sudah melambung sampai mana?" Tanya Rin dengan jengkel.

"Atap." Jawab ___ dengan asal.

___ berdiri dan mengambil kacamatanya.

"___, aku rasa kamu sudah harus mulai ganti kaca mata. Penglihatan kamu semakin buruk, kan?" Tanya Rin.

___ memakai kacamatanya dan menyalakan komputer.

"___."

"Aku baik-baik saja."

Penglihatan ___ semakin buruk dari waktu ke waktu.

Radiasi yang diberikan dari gadget menyebabkan penglihatan ___ semakin buruk.

"Apakah malam ini kamu akan pergi lagi?"

___ mengangguk. Kacamata yang digunakan ___ tidak tebal dan cenderung tipis. Akan tetapi, kerusakan penglihatan ___ sudah cukup parah. Kacamata yang sekarang digunakan sudah tidak berfungsi dengan baik. Tapi, prinsip ___ adalah selama bisa dipakai, maka tidak masalah.

"Kamu pergi ke tempat Reo malam ini?" Tanya Rin.

___ mengangguk.

"Sampai jam berapa?"

___ kembali berpikir sambil menatap langit-langit rumah.

"Mungkin jam sembilan malam... Sekitar..."

"Kamu sudah besar, tapi kata-kata kamu masih acak dan aneh! Jawab yang benar!" Omel Rin.

"Berbicara dengan benar itu membosankan."

"Kamu mau main tebak kalimat denganku?!" Rin semakin tersulut emosi.

"Rin, ___, jangan bertengkar terus. Kalian ini sudah dewasa, lho." Kata Sae.

___ dan Rin kembali diam. Pikiran mereka seperti telah disatukan oleh sebuah kesepakatan atau pemahaman. Seolah-olah mereka bertelepati tentang Sae. Rasa curiga mereka memang cukup tinggi, tapi disisi lain mereka harus terlihat biasa saja. Rencana apa yang dipikirkan ___ dan Rin pastinya berbeda.

"Mengapa tiba-tiba diam?" Tanya Sae.

"Onii-chan berkata kalau kami sudah dewasa, jadi kami tidak lanjut bertengkar." Jawab Rin.

___ kembali fokus pada komputernya.

"___, kamu akan pergi malam ini?" Tanya Sae.

"Katanya—" Rin berniat membantu menjawab namun ia mendapatkan tatapan sinis dari Sae.

𝐂𝐑𝐀𝐙𝐘 𝐈𝐍 𝐋𝐎𝐕𝐄 || 𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐜𝐤Where stories live. Discover now