|| 𝟎.𝟖 ||

264 27 0
                                    


┏━━━━ ° ♡° ━━━━┓

비통한 기념일

┗━━━━ ° ♡° ━━━━┛

— Sudut Pandang Penulis

Setelah terjadinya pemerkosaan, ___ demam tinggi. Dirinya diliputi oleh perasaan bersalah karena sudah terbuai dalam kenikmatan. Seharusnya ___ bisa menjaga bersih kamar almarhum orang tuanya, tapi malah ia sendiri yang merusaknya. Cairan cinta dan seks pertamanya di dalam kamar almarhum orang tuanya. Lebih parahnya lagi, ia melakukannya dengan kakak tertuanya, Itoshi Sae.

Rin juga terkejut ketika mengetahui kalau sekarang ___ sering menangis dalam diam. Tentu saja Rin senang karena ___ bisa jujur dengan perasaannya, tapi Rin juga bingung. Dia tidak tau penyebab ___ menangis dalam diam. Tidak hanya itu, ___ juga lebih sering mengurung diri di dalam kamarnya. Rin tentu ikut merasa bersalah karena sudah pernah meninggalkan ___ sendirian di dalam rumah.

Setiap kali ditanya mengapa ___ menghindari Rin.

Jawabannya selalu Aku Sedang Sibuk.

Di sekolah pun, ___ juga lebih menjaga jarak lagi dari teman-temannya. ___ tidak merasakan ada perubahan khusus dalam dirinya. Tapi, saking dirinya dipengaruhi rasa bersalah, dia jadi sangat tertutup. ___ tidak melampiaskan amarahnya pada Rin maupun teman-temannya. Dia hanya menjadi sedikit takut disentuh karena habis kejadian pemerkosaan itu.

"___, apakah kamu ada masalah? Apa aku melakukan hal yang salah padamu?" Tanya Yoichi dengan tenang.

___ menggelengkan kepalanya.

"Lalu, mengapa kamu menghindariku?"

___ menatap Yoichi dengan bingung.

"Kamu sedang menghindari semua orang, kah? Ada apa yang terjadi?"

___ menggelengkan kepalanya.

"Berbicaralah sesuatu, aku tidak mengerti."

"Aku baik-baik saja."

Yoichi ingin sekali untuk mengelus punggung atau pucuk kepalanya. Tapi, ia tidak ingin ___ merasa risih. Jadinya, ia hanya mengangguk sebagai pengertiannya. Yoichi tidak bisa memaksa ___ untuk bercerita kalau narasumbernya sendiri tak mau. Terkadang, ia hanya perlu cukup hadir dan menjadi sosok pendengar yang baik.

"Ujian akhir akan dimulai minggu depan, kamu sudah belajar?"

"Belum. Tugasku terlalu banyak."

"Oh iya, kamu memang sempat demam selama tiga hari, ya. Apakah kamu mau mencontek punyaku saja?" Tanya Yoichi dengan senyuman canggung.

___ hanya melirik Yoichi dengan tatapan datar.

"Uhm..."

"Jika pun aku menyontek, aku tidak yakin kalau aku puas dengan cara kinerjaku."

"Mengapa?"

"Itu berarti aku tak berusaha sungguh-sungguh." ___ menunduk.

"Bagaimana jika aku bantu saja?"

"Jangan."

Yoichi memiringkan kepalanya.

"Mengapa? Aku hanya ingin—"

"Pentingkan dirimu sendiri saja, jangan pentingkan orang lain."

Di waktu yang bersamaan, Rin dan Sae sedang bertemu. Rin terlihat begitu gugup berada di depan Sae. Perlu diketahui kalau Rin mengagumi Sae di saat ia masih umur 4 tahun. Ia kagum dengan cara Sae bermain sepak bola. Tapi, kepergian Sae sempat membuat rasa kagum Rin hilang.

𝐂𝐑𝐀𝐙𝐘 𝐈𝐍 𝐋𝐎𝐕𝐄 || 𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐜𝐤Where stories live. Discover now