Hi Semuanya! Thank you for visiting this page.
Sebelum baca, follow dulu ya akun aku. Jangan lupa share, vote dan comment untuk mendukung Author.
Web novel ini di realise oleh Kakao ya. Kaliab baca full di page Kakao langusung untuk mendukung bujang RIIZE in term of views ya ❤️.
Alasan kenapa aku translate karena beberapa bagian yang di translate menggunakan "g***** translate" memberikan arti yang berbeda dan jadinya miss beberapa plot dan alur penting. Jadinya ini versi yang mungkin untuk RIIZE indonesia lebih memahami alur dan plot nya.
Post di sosmed boleh banget tapi ingat tag aku ya karena translate itu sangat sulit yorobun. Jadinya kalau ada salah translation, mohon dimaklumin.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Us, In the drawer
Sohee harus bekerja keras sebagai part time untuk mengumpulkan uang agar bisa masuk ke akademi musik. Ibunya terus menerus menyuruhnya belajar daripada bekerja part time.
"Kalau kamu gak suka anak kamu kerja part-time, kenapa kamu gak memasukannya kedalam akademi musik aja." Batin Sohee walaupun dia tidak bisa mengatakannya secara langsung ke ibunya. Mungkin karena pekerjaan di kantor, ibunya terlihat sangat lelah.
Dengan kaki yang terasa sangat kebas, Sohee berjalan pincang ke kamarnya. Mengunci pintu kamarnya dan bersandar di pintu, Sohee mengeluarkan nafas "huftttt" dan kalut dalam pikirannya.
Setelah semua anggota keluarganya tertidur, Sohee diam diam keluar dari rumah untuk menghirup udara segar. Akan tetapi, dia tidak memiliki tujuan yang jelas dan tidak tau kemana akan melangkah.
"Sejauh apa aku bisa melangkah hanya dengan 10,000 Won?" (sekitaran 120rb rupiah)
Menghitung ongkos taxi round-trip, keinginan Sohee untuk meninggalkan rumah pun hilang. Dia hanya ingin menjadi seorang pria dewasa yang bisa menyetir untuk menghilangkan kesedihannya di hari yang membuatnya frustasi.
Setelah berpikir sejenak, Sohee memutuskan untuk menghibur dirinya sendiri di taman sekitaran rumahnya.
Sohee menghabiskan waktu memainkan alat alat olahraga yang ada di taman sebelum membaringkan dirinya 'bench press" sembari melihat awan yang berjalan begitu cepat di langit yang gelap.
"Apakah kamu Sohee?" Sohee yang sedang sibuk menatap langit, memalingkan wajahnya ke arah suara itu berasal.
"Aku tau itu kamu. Tapi aku ragu." kata guru musik di sekolah akademi yang baru saja di buka. Dia mempunyai penampilan berkumis.
"Apakah kamu ketahuan ingin masuk ke sekolah musik?" tanya guru itu.
Sohee terkejut dan.."Bagaimana kamu mengetahuinya?!" Gurunya hanya mengangguk dan membuang kaleng beer yang dia nikmati.
"Anak- anak seumuran kamu, saat hal yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan, muka mereka akan menunjukkannya." Jawab guru musik itu dengan nada santai.
"Gimana kalau kamu latihan sedikit lagi sekarang? Saya meninggalkan sesuatu di ruang musik dan saya harus berjalan kembali kesana." Guru musik itu berdiri dan dengan gaya acuh dia meninggalkan Sohee dan berjalan pergi.
Sohee merasa kebingungan. Apa maksud dari ucapan dia? Apa dia menyuruhnya untuk mengikutinya kesana? Tanpa banyak waktu berpikir, Sohee mengejar guru itu.
Dengan bermodal senter, mereka berdua menaiki tangga menuju ke ruangan musik itu.
Guru musik itu menunjukkan kepada Sohee dimana dia bisa menemukan kunci untuk membuka pintu dari ruangan musik tersebut. Tempat dimana kuncinya disimpan sebenarnya dipenuhi dengan debu dan agak aneh yaitu, di kotak merah dimana semprotan pemadam kebakaran terletak (fire hydrant).
KAMU SEDANG MEMBACA
Rise & Realize - RIIZE (Indo Translation)
Teen FictionYuk, follow, vote, comment untuk mendukung Author yang bekerja keras untuk translate 😉 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- Ini merupakan translation untuk webnovel Riize "Rise...