'Beri dia waktu' - [Fanfiction]

2.) Tak kenal maka tak sayang

.
Kata orang-orang 'Tak kenal maka tak sayang' Terkadang taufan bingung dengan kalimat yang selalu dilontarkan orang lain kepada nya, lagipun taufan akan bersikap acuh tak acuh. Gitu aja, simpel kan?

    Tapi, seperti istilah itulah taufan mulai mengerti, ia menghubungkan istilah itu kepada pertemuan nya dengan semua saudara nya.

Disaat taufan baru lahir, ayahnya mengatakan kalau ia lahir dengan prematur dan selama itu ia harus hidup di inkubator rumah sakit

  Sampai ia berumur 5 bulan, saat setelah ia tidak lagi di tempatkan ditempat itu lagi, Dia divonis memiliki penyakit turunan dari sang mama yang juga satu kamar rumah sakit dengan nya

Lalu ia beranjak 1 tahun

Dan seperti bayi pada umumnya, dia akan aktif mencoba berjalan sambil berpegang kepada sebuah dinding beton rumah sakit, mamanya akan tertawa kecil saat ia mulai merengek karna sesekali terjatuh

    mamanya akan merangkulnya seperti mengucapkan kalimat kalimat penenang untuknya.

Taufan suka. Suka saat mamanya akan melantunkan kan sebuah lagu saat ia terkadang merasa sakit kepala.

Lalu saat ia baru menginjak umur 8 tahun, mamanya meninggal. Itu meninggalkan sebuah lubang besar dihatinya, dia terpukul. Dia selalu terlihat murung. Tapi untungnya ada sang ayah yang selalu menghiburnya.

Ayahnya memberi nya sebuah foto album yang berisi orang asing yang mirip dengannya, ayahnya mengatakan bahwa ia memiliki seorang kakak dan juga adik kembar

Taufan senang, ia menjadikan foto itu menjadi motivasinya.Dan  Taufan akan selalu mencatat apa yang selalu ia lakukan setiap hari didalam buku.

Halilintar memeriksa kondisi didalam kamar taufan sekaligus ingin memberikan seragam sekolah. Dia sudah berjanji akan menjaga amanat yang diberikan oleh ayahnya. Dan melihat apakah dia sudah tidur.

Halilintar membuka pintu dengan perlahan supaya tidak mengganggu pemilik kamar, gudukkan yang berbalut dengan selimut sudah menjadi bukti bahwa pemilik kamar sudah tertidur

Niat cuman ingin melihat kondisi nya dan menaruh seragam nya di lemari, tapi Halilintar malah membereskan barang barang taufan yang belum ada pada tempatnya,

"Haah.."

Halilintar mulai menyusun barang barang milik taufan, tapi hali malah salah fokus pada buku yang terlihat seperti album jika saja tidak banyak kertas didalamnya.

Halilintar membuka buku tersebut, terkejut. Halilintar kaget dengan isinya. Ada foto mereka saat waktu kecil sampai dewasa. Halilintar yakin pasti ulah sang ayah yang memberikan nya ini kepada taufan.

    Halilintar akui, album yang tampaknya taufan sendiri yang membuatnya kelihat bagus, dia pintar memilih kertas  yang mana cocok dan beberapa hiasan.

Taufan tampak pintar tentang seni, dia pintar membuat kolase, pintar menggambar, bahkan tulisan nya tidak seperti ceker ayam tulisan milik blaze. Tulisan nya rapi, bahkan dia pintar menulis kata romaji dengan rapi.

Saat melihat lihat hasil karya milik taufan yang membuatnya terpana, halilintar tidak sengaja melihat amplop catatan skrip yang berada di dalamnya. Saat membuka nya dia di buat melongo pasalnya, ia mendapatkan gambar foto

  Taufan dengan seorang wanita yang berumur, itu ibunya. Dia menggenggam foto itu, seketika ada rasa berkecamuk  di hatinya. Halilintar pergi meninggalkan kamar tersebut tak lupa memberi catatan di balik pintu kamar dia

,tanpa mengetahui bahwa sang empu sedari tadi tidak tidur.

Sebelum itu, saat halilintar berada di luar pintu kamarnya, dan saat itu taufan yang belum membereskan sebagian barang-barangnya merasakan seseorang dibalik pintu. Taufan dengan cepat mengambil selimut menutupi dirinya dengan cepat tidur di kasur

Saat merasakan halilintar membuka pintunya, halilintar tidak menyadarinya.Bahwa setiap yang dia lakukan dengan barang barang miliknya dilihat oleh sang pemilik.

Taufan menggeleng lalu melihat catatan yang ditempelkan,

'Seragam sekolah mu ada dilemari, segera bangun jam 6:00 pagi. '

'Selamat malam!'

#halilintar

Dia tersenyum kecil sembari membaca tulisan, menarik sercecak kertas itu lalu menyimpan nya di laci bawah obat. Ayahnya sudah mengatakan nya kepadanya, bahwa ia nanti akan bersekolah satu sekolah dengan mereka

   Debut awalnya. Taufan tidak yakin apakah ia mampu bisa mengerjakan tugas disekolah ,iya atau tidak.

"...Aku jadi tidak sabar menunggu besok pagi" taufan berucap dengan senang.

Mungkin ada kesempatan ku untuk mereka.

Taufan sangat antusias untuk hari besok.