Zahra mendapat kabar bahwa ada yang gugur saat tugas, namun ia berpikir positif kalau bukan Ali yang gugur.
Pagi hari Zahra sudah siap untuk bersih - bersih rumdin nya, ia sendirian dan merasa kesepian biasanya ada Ali yang selalu menemaninya.
Semenjak tadi malam tak ada kabar dari Ali, ia ingin bertanya pada rekan Ali yang juga satgas di Papua namun merasa sungkan.
Tak lama kemudian fadya adik Zahra pun datang ke rumdin Zahra.
"Assalamualaikum mbaaa zahraa." seru fadya sambil berjalan.
Zahra yang sedang menyapu di teras rumah pun menoleh kearahnya "Waalaikumussalam." ucap zahra.
Fadya berlari dan langsung memeluk erat zahra "Mbaaa zahra, fadya kangennn." ujar fadya.
Zahra bingung kenapa fadya tiba - tiba seperti ini "Heeehhh kamu kenapa kok tiba - tiba kaya gini hhh."
Fadya tetap tegar padahal ada kabar duka yang akan ia sampaikan pada Zahra.
"Udaa lama kita ngga ketemu mba, oh iya ini fadya bawain makanan buat mba Zahra." ucap fadya.
"Makasihhh lho ya malah ngerepotin,, oh iya bunda sama ayah gimana kabarnya?." tanya zahra.
"B-bunda sama ayah alhamdulilah sehat kok mbaa, reza juga alhamdulilah abis menang pertandingan bola di Tangerang." jawab fadya.
"Kamu kapan nikah sama farhan, gak jadi - jadi deh perasaan." ucap zahra.
Fadya masih merasa tak enak harus mengobrol lama dengan zahra, padahal fadya akan menyampaikan kabar yang sangat pilu bagi Zahra.
"Serda Farhan maunya kalo kak a-ali pulang satgas b-baru nik-kahhh." ucap fadya dengan canggungnya.
Zahra terkekeh "Kamu kenapa kok ngomongnya gitu?."
"Iyaa nih mba gatau jarang senam lidah jadi kaya gini hahaha."
Mereka berdua masih bercanda dan tertawa.
"Mba Zahra udah cek kandungan belum?." tanya fadya.
"Udaaa Minggu lalu, alhamdulilah dede nya sehat." jawab zahra.
"Alhamdulillah banget ya mbaaa."
Zahra masih penasaran dengan apa yang disembunyikan oleh fadya, karna dari tadi zahra sudah merasakan ada yang aneh dari adeknya itu.
"Fadya."
"I-iya mba."
"Adaa apasih dek, kok kayaknya ada yang kamu sembunyikan dari embak." ujar zahra.
Fadya bingung harus menjawab apa, tinggal Zahra yang belum tau kalau Ali gugur.
Beberapa saat kemudian istri ketua batalyon datang ke rumdin Zahra.
"Assalamualaikum bu Ali." ucap istri ket batalyon.
"Eeh waalaikumussalam ada apa ya Bu?." tanya zahra.
"Minggu 20 Agustus 2023, pukul 23.12 letda Ali Akbar Pramudya dinyatakan gugur dalam bertugas." ucap istri ketua batalyon.
Zahra masih tak menyangka, yang tadinya ia menyambut dengan hangat kini tatapannya menjadi kosong.
Sedangkan fadya masih bingung harus apa "Mba zahra." lirih fadya sambil memegang pundak zahra.
Zahra sudah lemas dan tak berdaya lagi, kini ia hanya bisa meneteskan air mata berharap Ali mengusap air matanya yang berlinang membasahi pipi zahra.
"Ini bohong kan dek? mas Ali masih hidup kann." seru Zahra sambil menangis.
Fadya memeluk erat zahra sambil mengusap punggungnya "Mba harus kuat yaa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Negara [REVISI]
Random⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ⚠️ "berawal dari tak sengaja menjadi cinta" ~Ayna Zahra Bagaskara~ "tidak ada yang bisa mengubah takdir Allah" ~Ali Putra Pramudya~ sungguh takdir Allah itu tak ada yang tau, perbaiki lah dirimu menjadi baik jika ingin...