Jihyo berjalan keluar dari lokasi syuting mv solonya. Namun atensinya tertuju pada badut kelinci yang berdiri di depan lokasi syutingnya dengan sebuah spanduk bertuliskan 'JIHYO THE BEST'
Jihyo terkekeh pelan lalu berjalan masuk ke dalam mobil. "Eonni, apa kau tahu tentang badut di depan tadi?" tanya Jihyo kepada sang manager.
"Badut? Tidak tahu"
Jihyo mengedikkan bahunya lalu menyandarkan badannya ke sandaran kursi. Ia memejamkan mata guna mengistirahatkan matanya. Setelah beberapa saat, akhirnya Jihyo sambal di dorm. ia segera masuk ke dalam dorm dan menemukan Nayeon masih duduk di ruang tengah.
"Eonni, apa kau lihat kekasih ku?" tanya Jihyo saat tak melihat sang kekasih tak menyambutnya.
"Bukankah di keluar untuk mengunjungi mu?" tanya balik Nayeon. Jihyo sedikit kaget. "Jangan bilang kau tidak bertemu dengannya"
"Aku tidak menemukannya" keduanya saling pandang dalam kondisi diam. "TZUYU!!" pekik keduanya.
Keduanya membangunkan semua member guna mencari Tzuyu. Semua member TWICE keluar dari dorm guna mencari sang maknae.
"Eonni, apa kau benar-benar tak bertemu dengan Tzuyu?" tanya Dahyun ditengah-tengah berjalan mencari Tzuyu.
"Kita tidak bisa menelpon dia. Ponselnya ditinggal di dorm" ucap Jeongyeon.
Jihyo mendesah frustasi. "Kamu kemana?" gumam Jihyo.
.
Para member akhirnya Kembali ke dorm. "Kita lanjutkan besok. Aku sudah melapor pada para manager. Mereka akan mencari Tzuyu" ucap Jeongyeon berusaha menenangkan Jihyo. "Kamu istirahatlah, besok kamu harus melanjutkan shooting mu"
Jihyo mengangguk pelan dan berjalan masuk ke kamarnya. Saat ia membuka pintu, ia melihat seseorang tidur di atas kasurnya. Jihyo memekik senang dan langsung berlari ke arah Kasur.
"Aku merindukan mu" ucap Jihyo sambil memeluk pinggang orang itu.
Orang itu terkekeh pelan dan membalas pelukan Jihyo. "Eonni kemana? Kenapa saat kembali, kalian semua tidak ada?"
"Kami mencari mu. Kamu kemana saja?"
"Hanya berjalan ke sekitar"
.2 minggu berlalu, setiap pulang dan jam makan siang, Jihyo selalu melihat badut kelinci itu. Ia mulai risih dengan badut itu.
Akhirnya ia menghampiri badut itu. "Permisi, bisakah anda tidak berada di sekitar ini? Anda seperi memata-matai saya. Saya risih dengan itu"
"Anda risih?" tanya badut kelinci itu dengan nada lemas.
"Tentu"
Badut kelinci itu berjalan lunglai meninggalkan lokasi syuting Jihyo. Jihyo hanya menatap punggung badut itu.
Jam menunjuk pukul 10 malam, Jihyo baru saja sampai di dorm. Dorm sudah sepi tanpa keributan para member. Ia berjalan masuk ke dalam kamar Tzuyu tanpa sadar.
Ia menemukan sang gadis sudah tertidur nyenyak denga wajah lelah. Saat akan bergabung tidur, Jihyo melihat lemari baju Tzuyu yang tak tertutup rapat.
Ia mendekat dan menemukan sebuah kostum kelinci. "Bu-bukankah ini kostum badut itu" gumam Jihyo lalu menoleh ke arah Tzuyu. Rasa penyesalan sedikit terasa di hatinya karena tanpa sadar mengusir sang kekasih tadi siang.
Ia mendekati kasur Tzuyu dan berbaring di atasnya. Ia langsung memeluk pinggang Tzuyu. "Heuh? Eonni?" kaget Tzuyu dengan setengah sadar.
"Maaf tadi siang aku mengusir mu"
"Huh?"
Jihyo mendongak menatap Tzuyu. "Kamu badut kelinci itu kan? Maaf tadi mengusir mu"
Tzuyu lantas teringat. "A~ itu normal Eonni jika kamu risih. Bisa saja badut itu bukan aku. Kewaspadaan mu masih baik, Eonni"
Jihyo membalasnya dengan anggukan kilas lalu mengecup bibir Tzuyu. "Kenapa kamu tidak langsung menghampiri aku di lokasi syuting? Aku menunggu kunjungan mu"
"Aku ingin memberi sedikit surprise. Tapi sepertinya sudah terbongkar"
Jihyo terkekeh pelan. "Pasti panas dan capek ya 2 minggu berdiri di tempat yang sama"
"Semua terbayarkan dengan senyum mu saat melihat ku"
Jihyo kembali mengecup bibir Tzuyu. "I love you"
"I love you too, Eonni"