"Wow... mereka adalah couple yang terbaik" ucap seorang siswa kepada sepasang laki-laki dan gadis yang sedang duduk bersebelahan.
Belakangan ini, sang gadis, Jihyo, dirumorkan dekat dengan sang lelaki yaitu Daniel. Entah sejak kapan rumor ini merebak, mungkin semenjak Daniel dengan terang-terangan menunjukkan bahwa ia mendekati Jihyo.
Dibalik kegembiraan para siswa yang meledek pasangan itu, seorang siswi menatap malas ke arah 2 insan itu.
"Percuma juga ngeship-in mereka berdua. Ujung-ujungnya Jihyo juga milik ku" gumam siswi itu yang mengambil atensi temannya.
"Apa yang kau katakan, Tzuyu?"
"Tidak ada"
.Jihyo berjalan santai di lorong menuju kelasnya. Hingga seseorang menarik tangannya dan memaksanya masuk ke dalam gudang.
"Siapa ka- oh? Tzuyu?" kaget Jihyo. "Kenapa membawa ku ke sini?" tanya Jihyo sambil mendekati Tzuyu yang duduk di atas sofa usang.
"Kamu suka dijodoh-jodohin gitu sama Daniel?"
"Ha? Astaga Tzuyu" gumam Jihyo lalu berdiri tepat di hadapan Tzuyu sembari berkacak pinggang. "Harus berapa kali aku menjelaskannya pada mu, sayang"
Tzuyu diam tak bergeming. Rasa cemburu mengalahkan pikiran sehatnya.
"Ini hanya demi reputasi. Dan jika kamu lupa, Daniel itu sepupu ku"
"Tapi tetap saja, banyak teman yang salah paham akan kedekatan kalian. Ditambah kalian tidak pernah memberikan kejelasan antara hubungan kalian" ucap Tzuyu sambil menundukkan kepalanya.
Jihyo meraih dagu Tzuyu dan mendongakkan kepala sang kekasih.
"Aku hanya mencintai mu. Bisakah kita abaikan perbincangan orang lain tentang kita?"
Tzuyu menghela nafas pelan dan mengangguk. Jihyo yang masih melihat kegelisahan pada Tzuyu, ia duduk di pangkaun Tzuyu.
"Jika kegelisahan itu mengganggu mu, katakan pada ku. Jika kamu tidak mau, peluk aku hingga kegelisahan mu perlahan hilang"
Dengan cepat Tzuyu memeluk erat tubuh sang kekasih.
"Aku tidak lagi memusingkan perihal itu lagi. Melainkan kini apakah aku bisa menahan perasaan itu" ucap pelan Tzuyu.
"Bukankah kita sudah berjanji untuk merahasiakan ini sejenak sampai kita lulus?"
.Bel pulang berbunyi. Jihyo mulai mengerjakan tugasnya agar tidak menumpuk di rumah.
"Jihyo-ya, kau mau ku antar pulang?" tanya Daniel yang mendapat tatapan tajam dari Jihyo.
"Kau mau dicegat oleh Tzuyu di jalan?" Daniel terkekeh pelan.
"Aku pulang dulu" Jihyo mengangguk.
Saat fokus membereskan pekerjaan rumahnya, Jihyo tak sadar bahwa kelas sudah kosong dan menyisakan dirinya bersama sang kekasih.
Tzuyu yang melihat Jihyo begitu fokus, segera mendekatinya dan berdiri di belakang Jihyo. Tzuyu mengalungkan tangannya ke leher Jihyo dan membuat gadis Park itu terkejut.
"Are you busy?" bisik Tzuyu sambil mengecup leher Jihyo.
"St-stop, kita masih di sekolah" ucap Jihyo seraya meremat bolpen di tangannya.
"Tidak ada yang bisa menghentikan ku. Just you and me" bisik Tzuyu lalu menarik dagu Jihyo untuk menoleh ke samping dan menanamkan ciuman di atas bibir merah gadis itu.
Jihyo tak bisa mengelak, ciuman itu terlalu memabukkan baginya. Perlahan tangan kanannya mengusap lembut tangan kiri Tzuyu yang entah sejak kapan melingkar di lehernya.
Suara kecapan dari tautan itu terdengar nyaring di kelas itu. Tak berselang lama Tzuyu melepas ciumannya dan mengusap lembut bibir Jihyo.
"So, can we keep this secret?" tanya Jihyo.
"No, we can't" jawab Tzuyu yang membuat Jihyo tersenyum tipis