Chapter 2

566 49 3
                                    

Happy Reading

Matahari sudah terbenam di ufuk barat membuat suasana menjadi hening di Hutan bambu Arashiyama, tanpa orang-orang ketahui akan terjadi sebuah pertarungan.

"Keluarlah Kalian! Dasar Monyet!"

Seketika muncul 4 Yokai serigala dihadapan Sukuna dengan memakai baju zirah samurai yang masing-masing membawa senjata berupa tombak.

"Hahahaha! Aku tidak menyangka mahluk lemah sepertimu tahu keberadaan kami!"

Ejek salah satu Yokai serigala yang memiliki wajah garang dengan salah satu matanya terdapat luka tebasan.

'Sepertinya dia ketua kelompok tersebut' Batin Sukuna.

Dengan hati-hati Sukuna meletakkan Kunao di atas tanah, dengan bagian atas Kinagashi dia lepas sebagai pengganti bantal untuk kepala Kunao agar tidurnya nyaman.

"Tidurlah dengan indah Kunao... Aku ada urusan untuk menghancurkan 4 monyet yang sekarang ada dihadapan kita"

Setelah mengatakan itu Sukuna berdiri dan menciptakan sebuah penghalang transparan di sekeliling Kunao, agar aman kalau tiba-tiba di serang atau diculik.

Kemudian Sukuna berjalan mendekat ke arah 4 Yokai serigala tersebut dengan tampilan berbeda.

Dimana muncul sebuah tato di dahi, hidung, pipi, tubuh bagian atas dan sepasang mata kedua di bawah mata normalnya.

Salah satu dari keempat Yokai yang ahli dalam Energi Senjutsu merasa aneh dengan penampilan Sukuna yang tiba-tiba berubah.

Apalagi dia merasakan energi aneh keluar dari manusia yang ada di hadapannya ini, dengan jumlah yang besar dan mengerikan membuat nya menjadi ketakutan.

Dia ingin memberi tahu kepada pemimpinnya, tapi dia urungkan karena tidak ingin dicap pengecut.

Disisi lain Sukuna hanya memandang ke 4 Yokai serigala tersebut dengan wajah arogan miliknya seolah-olah sedang mengejek.

***

"Sialan! Wajah arogan mu itu akan aku hancurkan!"

"Maju kalau begitu"

"Cih! Kalian berdua serang dia!"

"Baik!"

Kedua Yokai tersebut dengan sigap menjalankan perintah dari pemimpin nya, tanpa tahu bahwa ajal mereka akan segera datang.

Dengan kecepatan yang tinggi kedua Yokai serigala itu sudah berada di depan Sukuna dan mengambil ancang-ancang untuk menghunuskan tombaknya ke arah tubuh Sukuna.

"Mati kau manusia!"

*Jleb*

Salah satu dari tombak tersebut menembus jantung milik Sukuna menyebabkan banyak darah keluar dari mulut Sukuna.

Melihat pemandangan tersebut membuat sang pemimpin dari kelompok Yokai tertawa sangat puas.

"Hahahaha! Rasakan itu manusia karena kau terlalu som-!"

"Rasanya seperti ditusuk oleh jarum suntik"

*Slash*

Sukuna mengibaskan tangannya dengan seketika tubuh kedua Yokai yang menyerangnya terbelah menjadi potongan kecil-kecil.

"Are.. padahal aku berencana ingin membelah mereka menjadi dua bagian, tapi aku menyangka bahwa mereka selemah itu"

Melihat teman mereka mati dengan sekali sekarang membuat kedua Yokai yang tersisa sangat terkejut, sampai-sampai mulut mereka menganga lebar melihat kejadian yang berada di hadapan mereka saat ini.

Tanpa melihatkan raut wajah yang kesakitan dengan santainya Sukuna mencabut tombak yang menancap di tubuhnya.

"Tidak Mungkin! Kau harusnya sudah mati dasar Monster!"

"Monster yah.."

*Whus*

Sekali kedipan mata Sukuna sudah berada di hadapan pemimpin kelompok Yokai, dengan sebuah kepalan tangan yang sudah siap meninju mahluk yang berada di hadapannya.

"Perkataan mu itu memang cocok dengan mahluk sepertiku"

*Shut*

*Dhuag!*

*Crash*

Dengan telak pukulan Sukuna mengenai kepala pemimpin Yokai tersebut sampai kepalanya hancur.

***

Melihat rekan dan pemimpin nya sudah mati, salah satu Yokai serigala yang tersisa hanya bisa berlutut dan pasrah akan menjemputnya.

"Siapa namamu?"

"Giichi"

"Baiklah Giichi! Sekarang beritahu aku siapa yang menyuruhmu?"

"B-baiklah yang menyuruh kami itu Orochi-sama"

"Orochi? Bukannya dia sudah mati ketika melawan Dewa Susanoo"

"A-aku tidak tahu tentang itu! Tapi yang aku tahu.. Orochi-sama ingin menggulingkan pemerintahan fraksi Yokai barat yang dipimpin oleh Yasaka"

"Lalu?"

"T-tidak hanya itu Orochi-sama juga sudah membebaskan Shuten-doji yang tersegel di gunung Oinosaka itu saja yang aku tahu"

"Hm..."

Sambil memainkan dagunya Sukuna menduga akan ada perang besar di wilayah Kyoto ini.

"Kapan terjadinya serangan tersebut?"

"10 Hari lagi"

Setelah menerima informasi yang dibutuhkan Sukana berbalik berjalan pergi meninggalkan Yokai yang bernama Giichi tersebut.

"Apa yang kau liat pergi sana!"

Dengan ketakutan Giichi segera lari dari tempat tersebut. Dia merasa hari ini hari keberuntungan nya karena nyawanya selamat.

Namun ketika mulai lari menjauh dari Sukuna tubuh dari Giichi tiba-tiba terbelah menjadi dua, tentu saja orang yang memutilasi Yokai tersebut tersebut adalah Sukuna.

Yang dilakukan Sukuna itu hal yang wajar, dimana jika ingin membunuh maka harus siap dibunuh. Itu merupakan hirarki yang ada di dunia ini.

Tiba-tiba datang Uraume dia ke sini untuk memastikan tuannya apakah baik-baik saja karena dia merasakan energi kutukan yang di keluarkan oleh tuannya itu.

"Uraume bersihkan kekacauan ini.. aku ada urusan penting"

"Baik Sukuna-sama"

To be continued

I Am Ryomen Sukuna In World DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang