Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hinata menatap pantulan dirinya di cermin. Hari ini adalah hari yang penting baginya, yaitu hari ulang tahun putrinya yang ke-17. Bukannya ceria, tapi wajah Hinata terlihat sendu karena memikirkan akan ditinggal oleh putri satu-satunya.
Iya memakai gaun yang cantik, dipilihkan langsung oleh putri cantiknya yang mulai beranjak dewasa.
Pakaian yang ia pakai terlihat sopan dan anggun. Memperlihatkan bagaimana elegannya seorang Hyuga Hinata.
Wajah sendu itu terlihat bukan karena tidak bahagia tapi lebih ke perasaan tidak rela. Karena setelah ulang tahun putrinya tahun ini, sang putri akan meninggalkan dirinya untuk melaksanakan study lanjutannya. Yuki akan kuliah di luar negeri. Kenapa tidak di Negeri sendiri? Yuki memang sudah membahasnya tapi Hinata masih kurang rela.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka lebar, dan siapa lagi pelakunya jika bukan putrinya sendiri, yang berani melakukan hal seperti itu.
"Mom..?! Waaa.. Cantik sekali.." Yuki memeluk Hinata dari belakang, kelihatan jika ibunya itu lebih pendek darinya tapi sebenarnya mereka lebih cocok jika dikatakan kakak adik? Yuki iri sekaligus bangga melihat wajah awet muda ibunya.
Bukannya senang mendengar pujian dari putrinya malah Hinata hanya menunjukan ekpresi yang masam.
"Jangan merayu... Aku tetap tidak suka kau akan pergi.." Hinata mencubit pelan kedua pipi putrinya.
"Mommy.....?!" Yuki cemberut, padahal mereka sudah membahasnya berulang kali, sebentar ibunya itu mengijinkan sebentar tidak.
"Wah.. Wah.. Mommy dan putrinya sama-sama cantik.." Hinata dan Yuki sama-sama tersenyum, mendengar suara wanita yang baru masuk bersamaan dengan dua bocah yang berlari dan mendekap manja di kaki Hinata.
"Mommy!!"
"Mommy!!"
Kedua bocah balita kakak adik itu ingin digendong oleh Hinata terlihat mereka mengulurkan tangannya, wanita yang mereka kagumi dan juga sayangi yang merupakan kakak dari ibunya, yang saat masih gadis bernama Hyuga Hanabi.
