Semua kembali ke Korea kecuali ibunya Yunjin yang masih harus mengurus bisnis peninggalan suaminya bersama kakaknya yaitu ayah Kazuha. Tapi ayah Kazuha ikut pulang ke Korea dulu untuk mengantar Yunjin ke rumah keluarga Taehyun, karena sekarang Yunjin tanggung jawabnya ayah Kazuha.
Di dalam pesawat tidak ada yang tersenyum bahagia,semuanya tampak sedih dan murung. Apalagi Kazuha, Taehyun dan Yunjin. Mereka berkecamuk dengan pikiran mereka sendiri.
Yunjin membereskan baju-bajunya di bantu oleh ibu Kazuha dan Kazuha. Yunjin melihat kalau Kazuha tidak bicara sepatah katapun saat ini.
" Nak, kamu yakin akan tinggal di rumah calon mertuamu? Tante risau." Ibu Kazuha khawatir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Yakin tante, tante tidak usah khawatir, ada Taehyun yang akan jagain aku sekarang. Dia pria yang baik, iyakan Zuha." Yunjin sengaja bertanya agar Kazuha bicara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Hmm." Jawab Kazuha singkat, Yunjin yakin kalau Kazuha dan Taehyun memang punya hubungan yang dalam melihat reaksi Kazuha yang seperti ini.
Yunjin mengacuhkan, ia kembali memasukkan barang-barangnya. Saat Yunjin akan membawa baju couple yang dulu mereka beli, Kazuha melarangnya.
" Jangan bawa baju itu, simpan di sini saja."
" Hah? Kenapa?" Tanya Yunjin.
Kazuha langsung mengambil baju kaos milik Yunjin dari tangannya. Pasalnya Taehyun pernah memeluk Kazuha saat memakai baju itu, Kazuha takut saat Yunjin pakai kaos itu Taehyun malah mengingat dirinya, bukan Yunjin.
" Jangan bawa barang kenangan kita, simpan semua disini, apalagi yang ada gambar gue nya, selama lo belum menikah, rumah lo masih disini, lo disana cuma ikut tidur makan dan mandi doang ,ngerti?" Kazuha mengeluarkan beberapa barang dari koper Yunjin dengan wajah jutek. Yunjin diam saja, ia mulai membaca seberapa cemburu Kazuha padanya.
Yunjin berangkat dengan ayah Kazuha, Kazuha mengantar sampai depan rumahnya, tidak ikut kesana. " Sorry, gue gak bisa nganter lo, gue capek banget, salam buat pak Kang saja."
