08: Han river

214 63 5
                                    

Taehyung berjalan cepat memasuki rumahnya, mata dengan sorotan tajam itu menatap kearah sekelilingnya.

"Hyung, apa yang kau cari?", tanya Jungkook yang terlihat tengah duduk bersebelahan dengan adik kandungnya, Yeri di sofa ruang tv rumahnya.

"Park Sooyoung", Yeri mengedipkan matanya beberapa kali.

"Sooyoung? Memangnya Sooyoung ada di rumah kita?", tanya Yeri penuh kebingungan. Taehyung menaikan sebelah alisnya memasang wajah bingungnya.

"Dia tidak ada disini? Tadi siang aku menyuruhnya untuk pulang kesini", jelas Taehyung.

"Oh wow wow, bro! Pulang kesini? Jadi sekarang rumah ini juga menjadi rumahnya Sooyoung?", nada ledekan jelas terdengar keluar dari bibir milik Jungkook. Yeri terkekeh dengan sorot mata jahil kearah kakak laki-lakinya.

"Terserah kalian berdua mau mengasumsikan apa. Tapi paling tidak kalian harus tahu, Sooyoung tidak dalam keadaan baik-baik saja", Taehyung berlalu dari sepasang tunangan itu. Dia merogoh ponselnya dari salah satu sisi celananya. Nama Sooyoung berada pada layar ponselnya.

"Kau sedang dimana?", tanya Taehyung.

"Mencari udara segar di dekat sungai Han"

"Jangan bunuh diri", suara tawa terdengar dari sebrang sana. Tanpa sadar tawa itu menular.

"Mau menyusul? Sesama penderita patah hati garis akut harus berkumpul",

Taehyung tertawa kecil mendengar kalimat itu. Kalimat yang cukup menusuk namun itulah faktanya.

......................................................................

Sooyoung melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar kearah Taehyung yang terlihat menenteng sebuah kantong. Sungai Han pada malam hari memang selalu indah dan tidak pernah salah untuk menjadi tempat yang memberikan ketenangan.

"Apa yang kau bawa?", tanya Sooyoung sembari bangkit dari karpet yang ia sewa untuk menjadi alas dimana ia duduk. Taehyung menyerahkan kantong itu padanya lalu mendudukan dirinya begitu saja di karpet yang Sooyoung sewa.

"Woah! Sushi! Sashimi, katsu, onigiri dan... Daebak! Bos pemilik restoran dan hotel memang paling tahu!", ujar Sooyoung sembari mengeluarkan semua yang ada pada kantong itu.

"Lihat sekarang, yang tadi siang menangis seperti anak kecil saat ini malah berbinar-binar karna makanan. Kau tidak menderita bipolar kan?", ujar Taehyung. Sooyoung menatapnya tajam selama beberapa saat lalu menghela nafas kasar.

"Katanya aku berisik saat menangis. Jangan-jangan kau ketagihan mendengar tangisanku ya", Taehyung bergidik ngeri lalu menggelengkan kepalanya cepat. Telunjuknya terulur untuk mendorong pelan kening milik Sooyoung.

"Kenapa kau tidak kerumahku? Yeri ada di sana", tanya Taehyung. Sooyoung tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Aku sudah banyak membebaninya dengan segala detail drama yang ada dalam kehidupanku. Dia sedang bahagia atas hubungannya yang naik ke jenjang lebih serius dengan Jungkook. Aku tidak ingin merusak moodnya hanya karna terbawa emosi dengan ceritaku",

"Kau bisa berpikir begitu tentang Yeri, tapi kau malah berani-beraninya terus merepotkanku", Sooyoung tertawa lalu mengendikan bahunya.

"Aku ini kan adik dari wanita pujaanmu. Pastinya ada privillege nya kan? Bukankah begitu?", Taehyung mendengus kesal lalu tangan kirinya perlahan terulur mengacak-acak rambut milik Sooyoung dengan penuh kekesalan.

"Yya!! Hentikan! Kim!!",

"Sooyoung-ssi", sebuah suara muncul menyebut nama milik Sooyoung. Taehyung yang semula bersikap jahil padanya menghentikan pergerakan tangannya pada puncak kepala wanita muda itu dan Sooyoung yang semula bar-bar balas mengacak-acak kepala milik Taehyung terhenti.

Precious Sooyoung ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang