1. Dia Bara

82 22 103
                                    

"Nau, habis ini kita makan di kantin kampus aja ya gue penasaran banget sama siomay yang katanya enak itu," ucap Zeva

Naura yang sedang asik dengan handphone nya menoleh."Iya boleh kok Zev."

"Ih kalian kok mau sih makan di kantin kita kan biasanya makan di cafe atau di mall."

Naura melirik sinis Caca. "Ca, lo apaansih sekali-kali lah kita makan di kantin bosen lagian makan di cafe mulu."

Dengan muka yang ditekuk Caca mengangguk, "iya deh iya padahal makan di cafe setiap hari juga ngga akan bikin kalian jadi miskin."

Naura malas menanggapi Caca ia langsung menarik tangan Zeva untuk menuju kantin dengan diikuti Caca di belakangnya.

"Ngeselin banget si," gerutu Caca

Sesampainya di kantin Zeva mengedarkan pandangannya ke sekitar hingga matanya tertuju pada warung siomay yang mereka tuju.

"Buset antrian nya panjang bener," ucap Naura

"Kalian duduk aja dulu ya biar gue aja yang pesen," sahut Zeva

"Bang, mau siomay nya tiga ya pedes semuanya," Ucap Zeva sambil mengamati laki-laki yang sedang membungkus beberapa pesanan siomay tersebut.

"Iya neng tapi nunggu agak lama gapapa?"

"Iya gapapa nanti langsung dianter aja kesitu ya bang," ucap Zeva sambil menunjuk bangku yang sudah diisi oleh kedua temannya.

Laki-laki itu mengangguk.

Zeva kembali ke tempat duduk lalu melamun membayangkan wajah laki-laki penjual siomay itu.

Naura yang melihat Zeva sedang melamun langsung menyenggolnya.

"Hayo ngelamun abangnya ganteng ya," goda Naura

Naura menaik turunkan alisnya untuk menggoda Zeva.

"Apaansih Nau ngga kok." Zeva mendengus lalu menyibukkan diri dengan handphone miliknya.

"Iya nih Nau percuma ganteng kalo miskin," sahut Caca

Naura mendelik, "Tau dari mana emang kalo dia miskin."

"Saya emang orang miskin kok tapi setidaknya saya tidak pernah merendahkan orang lain," sahut suara dari belakang mereka

Naura dan Zeva meringis menahan malu. "Eh bang maaf ya bang."

Laki-Laki itu mengangguk lalu meletakkan pesanan mereka.

"Iya, saya permisi dulu."

Zeva dan Naura menatap Caca dengan pandangan sinis.

"Lo ngawur banget si Ca," ucap Zeva

"Iya maaf cuman gitu doang kok, " jawab Caca

Naura geram namun ia memilih untuk tidak ikut campur ia langsung menyuap siomay itu ke dalam mulutnya.

"Pantesan rame banget orang enak gini," ucap Naura yang di angguki oleh Zeva

"Iya, habis ini gue mau bungkus ah buat orang rumah," sahut Zeva

Caca mendengus "Ngga salah lo Zev lo kan orang kaya mana level mereka makan ginian."

"Ya kalo mereka gamau tinggal gue aja yang makan."

"Tau nih si Caca dari tadi sewot mulu," ucap Naura

Setelah Zeva menghabiskan siomay miliknya ia langsung menghampiri laki-laki itu.

"Maafin kelakuan temen gue tadi ya," ucap Zeva merasa bersalah

"Iya neng gapapa saya udah lupain kok lagian ya gini resiko orang miskin suka di injak-injak."

Bara dan ZevaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang