part 2

91 0 0
                                    

“oh iya.. my name is cody.cody simpson” cody senyum kearahku. Senyumnya manis banget yatuhaan!! :”)

“nice to know u cody :)” ~

***

*Bellringing*

“bel istirahat?”tanyaku ke cody

“iya. Knpa?”

“sudah brapalama aku disini co?:O”

“ya hamper 2 jaman lah hehe”

“trus kamu? Emangnya kamu gak masuk td?”

“enggak. Aku dari tadi disini yn :)”

Yatuhaan. Cowok ini baik banget :’) dia belabelain ga masuk kelas biar bias ngejagain aku. Aku ga nyangka dia sekolah disini. Tp kelasnya beda. Dia kelas X c, aku X a. ternyata dia baru pindah disini. Pantes aja aku baru liat dia disini.

***

Akhirnya. Sudah pukul 3 sore. Dan waktunya untuk pulang. “hai” seseorang menpuk pundakku. Aku berbalik

”cody?”

“yep. Pulang bareng yuk?”

“boleh”

 Cody meraih tanganku. Dan digenggamnya. Kemudian dia berjalan dan membawaku ke halte. Aku terus melihat ke tangan ku yang digenggamnya. Jujur baru pertama ini aku di perlakukan kaya gini sama cowo. Biasanya enggak. Mana ada cowo yang deket sama aku. Soalnya aku pendiam banget. Susah diajak omong. Hanya saat tertentu saja aku mau berteman. Agak aneh ya? :”) haha. Sepertinya cody menyadari kalo aku merhatiin tangan aku terus yg digenggamnya. cody langsung ngelepasin genggamannya. “sorry”

“eh haha noprob co:)”

aku duduk di halte. Dan cody duduk disampingku. Aku hanya memandang lurus kedepan. Menembus pohon yg rindang di sebrang jalan. Memikirkan hal yang tak perlu aku pikirkan. Dan seperti inilah aku setiap hari. Yang slalu sendiri. Tak ada teman yang bisa diajak sharing :’). Im all alone.

 “yn?” cody menyadarkanku dari lamunanku.

“eh eh iya apa co?”

“kamu ngelamunin apa sih? Ikutan boleh?”

“ih kamu apapan sih hahaha”aku mendorong bahu cody pelan.

“nah gitu dong. Kalo ketawakan makin cantik;)”

“ih apaandeh co -__-“

“kok cepet banget sih berubahnya ekspresi kamu?? -_-“

“kamunya sih”

“hahaha yadeh yadeh map”

“iyadeh co:)” . tak seperti biasanya. Kali ini ada seseorang yang mau menemaniku di halte bus ini. Menemaniku dalam kesunyian. Tapi tidak ada kata ‘kesepian’ untuk kali ini. Sepertinya aku sudah menemukan seseorang yang mau berteman denganku. Tapi aku belum terlalu yakin. Apakah dia ini benar-benar mau berteman denganku atau Cuma sekedar kasihan denganku. I don’t know. But let us see.

***

Tak seperti biasanya, sore hari ini  terlihat sedikit berbeda. sang mentari masih memberikan sinar indahnya ke bumi ini. Sinar indah sang mentari perlahan tapi pasti mulai berwarna orange yang menandakan bahwa sekarang sudah hampir pukul 6 sore. Yap. Bus terakhir dengan tujuan rumahku sebentar lagi akan tiba dihadapanku.

Selama dihalte cody terus membuatku tersenyum dengan tingkah lakunya yang lucu. Kau bahkan tak akan menyangka ternyata cowok yang ganteng ini akan bertingkah laku seperti layaknya seorang anak kecil yang merengek kepada orangtuanya untuk membelikannya sebuah lollipop. Hahaha hes too cute.

Tak lama kemudian besi berjalan pun tiba dihadapan yang diiringi sura khas dari mesinnya. Aku segera berdiri dan berjalan menuju bus. Tapi cody menahanku.

“wait. Biar aku duluan.” Ucap cody yang memegang bahuku

“hmm okay”

Cody berjalan didepanku dan langsung menaiki bus tersebut. Kemudian dia berdiri dipintu bus dan dia mengulurkan tangannya ke aku. Aku melihatnya dengan tatapan aneh. Tapi dia membalas tatapan anehku dengan senyum manisnya yang khas.

“thanks” ucapku.

Cody hanya tersenyum kepadaku. kita pun duduk di kursi bagian belakang deket jendela. Aku yang duduk di samping jendela hanya bisa melihat keluar jendela. Sedangkan cody? Dia hanya menunduk. Saat aku menoleh kearahnya. Bersamaan pula cody melihat kearah ku. Tak sengaja aku menatap matanya yang indah yang menyejukkan dan seketika jantungku berdetak lebih cepat tidak seperti biasanya. Secepat kilat aku langsung mengalihkan pandanganku ke bawah. ‘apa yang barusan terjadi ? kenapa ketika aku melihat matanya serasa jantungku ini ingin keluar dari rongga tubuhku sangking cepatnya ia berdetak?’ batinku.

“yn..” cody menghentikan lamunanku.

“iya co?” aku masih tetap menunduk.

“kamu kenapa?”

“gak apapa kok. Oh iya co. berarti kamu tinggal sama tante mu ya? Kenapa orangtua mu gak ikut pindah?” ucapku yang bermaksud untuk mengalihkan perbicaraan.

“oooh. Aku tinggal sama keluargaku kok. Mereka juga pindah. Hehe. Tepatnya sih di samping murah tanteku” jelas cody.

“ooh gitu iyadeh”

Tak terasa akhirnya bus ini berhenti di halte di komplek rumahku. Aku dan cody segera turun.

“mau aku anterin?” tawar cody.

“gak usah deh co. sampai disini aja :)”

“hmm okedeh. See ya tomorrow”

“see ya too cody”

“hmm oh iya. Boleh minta nomer telpon kamu gak?”

“hmmm gimana ya…”

“kalo gak boleh juga gak apapa kok. Bye” cody langsung berbalik badan hendak berjalan meninggalkanku.  Tapi aku menghentikannya.

“wait co. sini hape kamu” aku menarik tangannya. Cody pun berbalik dan mengambil hapenya di saku celana sekolah. Cody memberikan hapenya dan aku langsung mengetik nomor aku.

“udah” ucapku

“thanks :)”

“hmm kalo gitu aku pulang ya. Bye” aku berjalan meninggalkan cody. Setelah beberapa langkah aku berjalan aku berbalik dan melambaikan tanganku kea rah cody yang masih berdiri di halte.

***

Sesampainya dikamar , kau langsung bergegas ke kamar mandi. Bersih bersih. Dan bersiap buat dinner bareng keluarga tercinta.

***

DRRTT DRRRT DRRRT …

aku yang lagi baca novel dikagetkan dengan hapeku yang bergetar di atas meja disamping tempat tidur. Bergegas aku mengambil hape dan melihat siapa yang sms aku.

‘from:+14xxxxx

Hey yn. This’s ma phone numba. U can save it if u want hehe. 143 xoxo -Cody-‘

Oh ternyata sms dari cody. Segera aku membalas smsnya

‘saved co :) btw whts the meaning of 143?’

Tak lama cody pun membalasnya

‘its mean “I LOVE YOU” I=1 LOVE= 4 YOU=3 hehe’

What? its mean that he love me? seriously?? -_-

‘do u mean u love me? or?’

‘I think hmm.. I dunno haha’

‘pffft kay. Btw ima sleepy. Wanna sleep rn. Night codes :p’

‘night yn :p’

Setelah sms terakhir cody itu. Aku langsung tarik selimut dan.. TI-DUR.

***

Lil Thing Called LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang