"semenjak ada aku?"
***
*Cody's pov*
sepertinya yn kangen banget sama Niall. sampe dia nangis kejer gitu.
"Tp emang gitu kenyataannya. pas aku sendirian selama setahun sih gak terlalu banyak sih masalah. tp semenjak ... hiks"
kok gak dilanjutin? eh kok malah tambah nangis sih? duh. pengen rasanya meluk yn buat nenangin dia. but wait...
sendirian setahun? semenjak... semenjak... apa jangan-jangan semenjak dia kenal aku? apa alasannya? karna aku udah menggantikan posisi niall sebagai sahabatnya? apa posisiku menjadi beban buat dia?
beberapa peetanyaan terlintas dibenakku. 'dari pada nebak gak jelas. mending langsung nanya aja' batinku.
aku masuk ke kelas yn.
"Semenjak ada aku?"
yn langsung mematikan hapenya. tanpa babibu. dia langsung lari . tapi dia tertahan oleh tanganku.
"apa iya semenjak ada aku?" tanyaku lirih ditelinganya.
yn berdiri terpaku mendengar pertanyaanku. aku merubah posisiku yang tadinya berdiri diaampingnya dan sekarang berdiri tepat dihadapannya.
yn menunduk. rambut panjangnya menutupi mukanya. perlahan aku menggerakkan tanganku menyingkirkan rambutnya dari wajah cantiknya. kemudian memegang dagunya dan mengarahkan wajahnya kehadapanku.
"kenapa yn?" tanyaku lagi.
badan yn bergetar hebat. dan menangis. dan langsung terduduk.
"aku gatau co. aku gatau. aku gatau kenapa" ucap yn di tengah isak tangisnya.
kemudian aku duduk disebelahnya.
"okay yn. kalau emang karna aku kamu sering nangis. mulai besok aku gabakal deketin kamu lagi" ucapku sedikit begetar. agak berat untuk mengatakannya. tapi apa boleh buat kalau emang aku lah alasan dia nangis.
aku berusaha berdiri. tapi yn ngeraih tangan aku.
"no cods. thats not you cods. thats because of her. your girlfriend"
DEGG
Girlfriend? siapa? gladys? kami udah putus. setahun yang lalu. Dia pindah ke LA. gak ada ngasih kabar. tapi seminggu sebelum ketemu di café dia ngehubungi aku kalau dia udah balek ke brisbane. tanpa babibu. aku langsung mutusin dia. ya walaupun baru beberapa minggu putus resminya. tapi bagiku kami udah putus sejak setahun yang lalu. saat dia ninggalin aku tanpa berita.
"Siapa?" tanyaku lirih
"Gladys" jawab yn..
kaaan. duh. tuh cewek emang udah berubah banget. apa karna pergaulan di sana dia emosian?
"udah yn. gak usah dipikirin tuh cewek. lagi pula dia bukan pacarku lagi kok. itu udah lama berlalu" jelasku
"kalo emang dia cuma mantan kamu, tapi kenapa benci liat aku kalo deket kamu. dan lagi pula kejadia tadi cuma kecelakaan. gak disengaja" duh yn. kenapa di bahas 'kecelakaan' tadi sih. kan jadi speechless.
"umm. sejujurnya. baru beberapa minggu resmi putus. tp beneran deh. dia bukan yang spesial lagi. aku juga udah lama ngelupain dia. udah deh gausah ngebahas dia. yuk aku anter pulang" aku nenarik tangan yn buat berdiri. kemudian kami berjalan ke parkiran.
***
*author's pov*
Selama perjalanan pulang mereka hanya berdiam diri. tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.
yn masih belum oercaya dengan apa yang telah terjadi hari ini. 'Hari ini adalah hari yang paling berat' pikir yn.
gak pernah sekalipun dalam hidupnya jatuh dalam masalah yang seperti sekarang ini. masalah 'cowok'.
'Gladys hanya salah paham' pikir cody. Gladys enggak seharusnya marah seperti td. toh mereka udah enggak ada hubungan apa-apa lagi setelah kepergian gladys ke LA 1th yang lalu. Belum nyampe satu bulan disini gladys udah bikin masalah. Seharusnya Gladys itu ngerti kalau dia itulah yang salah. Dia telah meninggalkan Cody. ya. Meninggalkan!
Mobil cody berhenti tepat di pelataran rumah yn. yn membuka pintu. tapi tangan cody menahan tangan yn. yn menoleh ke cody.
"Maafkan aku" ucap cody lirih saat melihat mata lebam yn karna nangis.
"no need to apologize" ucap yn. yn berusaha melepas tangannya. kemudian turun dari mobil.
cody pun turun dari mobil dan mengikuti langkah yn menuju rumahnya.
tiba-tiba yn berhenti. yn berbalik dan menatap cody.
"Cod, biarkan aku sendiri dulu. aku butuh istirahat" ucap yn sambil nunduk. dan langsung berbalik lari ke rumah yn. yn kemudian membanting pintu rumahnya
Cody diam terpaku mendengar ucapan yn. dia tetap berdiri didepan rumahnya tanpa bergerak sama sekali. cody berharap kalau yn kembali dan memintanya untuk menemaninya. untuk membantunya melawan segala masalah yang datang ke yn.
cuaca sepertinya mengetahui isi hati cody yang sedang gelap. awan gelap perlahan bergerak menutupi sang matahari senja. tetes demi tetes air hujan pun turun membasahi bumi ini. termasuk cody.
yn yang berada di kamarnya tidak perduli dengan suara petir yang menyambar. 'pasti cody udah sampai dirumahnya' pikir yn. yn bernajak dari tempat tidurnya. berjalan ke jendela kamarnya untuk melihat sang awan yang menangis. sama seperti yn saat ini yang sedang menangis.
"Cody?" lirih yn
TOKTOKTOK
"YN!!!" teriak clara dari luar kamar
"iya?" yn berjalan ke pintu dan.membukanya
"Lo gila atau sinting? lo biarin anak orang diluar kehujanan? gak ada hati lo emang!"
'bentak clara. duh nih clara ngomong apadeh. lagi gak ngonek nih clar. lagi gamau brantem' batin yn.
"iya terserah" ucapku
"lo bener-bener ya. biar gue aja yang nyuruh dia masuk!" ketus clara dan langsung ninggalin yn.
Diluar rumah. cody masih melihat kearah pintu rumah yn. berharap yn keluar dan memperbolehkan dia masuk.
CEKRREK
suara pintu dibuka. cody yang tadinya lemes langsung seger mendengar suara pintu yang mau di buka.
"Cod, ngapain lu ujan ujanan? masa kecil kurang bahagia? cepet masuk" ucap clara.
Ternyata bukan orang yang cody tungguin. Tapi Clara.
cody memasuki rumah yn.
"nih" clara ngelemoar handuk ke.cody
"thanks" ucap cody singkat.
"tuh kamar dibelakang lagi kosong. lo bisa ganti baju disana. disana juga udah ada baju bokap yn yang bisa lo pake buat sementara. disebelahnya ada kamar mandi. mending lo mandi gih sekarang" ucap clara dengan nada yang sedikit lembut.
"oh okedeh. yn ma--?" cody belum selesei bertanya yn langsung nyambar
"ada apa?" tanya yn.
"hm gak ada hehe"
"udah gih nurut apa yang dibilang clara. atau enggak kamu bisa jadi dinner malam ini" ucap yn yang sedang ngelipat tangan didadanya.
"hahahaha bener tuh. cepet gih" ucap clara sambil ketawa
***
udah pukul 11. hujan belum juga reda. tadi mereka sempet dinner bareng. sphagetti. ya cuma itu yang bikin mood yn membaik. clara tau itu. clara tau segala makanan yang disukai/enggak oleh yn. mereka makan bertiga dengan suasana hening senyap. gak ada yang berani memulai pembicaraan. setelah selesei, yn langsung ke kamarnya. dan ngunci pintu dari dalam.
***