❤️Anak manis yang kesepian❤️

1 1 0
                                    

Noah dan Thalassa adalah teman sekelas yang juga teman sekamar di asrama sekolah. Thalassa adalah anak yang pendiam dan lembut dan Noah anak yang perhatian dan lembut.

  "Apa yang ingin kamu makan?" Noah bertanya sambil mendesah lembut dan menatap Thalassa.

"Mie super pedas!" Thalassa menjawab dengan antusias, matanya berbinar.

“Oh, oke.” kata Noah sedikit tersenyum pada sahutan antusias Thalassa.

"Tapi jangan sampai perutmu terasa perih saat masih di sekolah ya?" Noah menghela nafas dan mengacak-acak rambut Thalassa sebelum berjalan ke dapur untuk membuat mie super pedas pesanan Thalassa.

"Perutku tidak akan terbakar. Toleransi rasa pedasku sangat tinggi, aku sudah makan makanan pedas sejak kecil." Thalassa tampak bangga dan Noah hanya terkekeh.

Thalassa menunggu dengan sabar di meja makan. Noah datang beberapa menit kemudian dengan semangkuk mie lalu menaruhnya dihadapan Thalassa, "Ini dia mie super pedas mu. Selamat mencoba."

Thalassa ngiler dan langsung melahap mie itu dengan gembira. Noah duduk didepan nya dan hanya memperhatikan nya makan dengan senyum kecil.

Tidak sampai 3 menit, Thalassa sudah menghabiskan mie nya. "Wah! Enak sekali."

"Baiklah."

Noah tiba-tiba mencondongkan tubuhnya lalu mengacak-acak rambut coklat halus milik Thalassa. "Kamu memang anak manis, selalu menyendiri. tapi jauh di lubuk hati, kamu masih ingin diperhatikan oleh seseorang, kan?" Noah berkata sambil tersenyum, tahu dia benar.

"Hah?" Thalassa memiringkan kepalanya dengan bingung.

“Kubilang jauh di lubuk hati, kamu hanyalah anak kesepian yang hanya ingin dijaga dan diperhatikan oleh orang lain.” ucap Noah lembut sambil menatap Thalassa.

Dia duduk di samping Thalassa dan mengacak-acak lagi rambut Thalassa,  "Benarkan?" Dia bertanya sambil terus membelai rambut Thalassa.

“Ti-Tidak….” Thalassa bergumam dan menyembunyikan kepalanya dengan tangannya dimeja.

“Aku mengenal seorang anak laki-laki yang kesepian ketika aku melihatnya." ucap Noah sambil masih mengelus kepala Thalassa.

“Tidak apa-apa, Thalassa, tidak apa-apa, aku akan berada di sini untukmu.” Dia terus mengelus kepala Thalassa dengan lembut dan mesra. Dia memandang Thalassa, matanya lembut dan penuh kasih sayang.

"...." Thalassa tidak berkata apa-apa tapi ada senyuman kecil tersembunyi di balik lengannya.  Mungkin hidup ini tidak seburuk itu..?

Bersambung.....

Memories Of The SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang