[DROP] The Elegant Dancing Years (Lanjutan)

Chapter - 68 🔞

Saling bertanya

NSFW WARNING!!

__

Mendengar ini, mata Qi Xutian menjadi gelap dan senyuman di bibirnya menjadi lebih dingin.

"Jika Ming'er ingin dihukum lebih banyak, ucapkan saja beberapa kata lagi dan Kaisar ini pasti akan menghukummu sampai tidak ada lagi kata-kata yang keluar dari mulut kecilmu itu."

Tubuhnya tiba-tiba ditekan, Qi Mingyue hanya merasakan benda keras di antara pantatnya mulai memompa tubuhnya terus menerus, terengah-engah, dia harus melingkarkan lengannya di leher Qi Xutian dan bertemu dengan mata Ayahnya, di mana nafsu dan kemarahan yang membara membuat Qi Mingyue menggerakkan sudut mulutnya.

".. Ayah tidak bahagia?" Dia membalas pertanyaan yang sama, dan dia menatap mata itu.

Qi Xutian mendengus dingin, mencium bibir yang terus membuka dan menutup di depan matanya dengan ganas, melingkarkan satu tangan di pinggang Ming'er dan membelai hasrat di bawahnya dengan tangan lainnya.

Menelan erangan pelan dan desahan dari mulutnya, menjarah, melihat semua reaksi bibir dan lidahnya, ciuman yang mendominasi dan sedikit marah sepertinya melampiaskan ketidakpuasannya. Meskipun dia tahu bahwa Ming'er punya masa lalunya sendiri, mengatakan hal itu dari mulutnya masih membuatnya sangat tidak senang.

Bagaimana Ming'er er memeluk orang lain di masa lalu dan menyebut pasangan yang dia tiduri, Qi Xutian mengerutkan kening, berkata dengan suara rendah, "Ming'er membuat Ayah Kaisar tidak bahagia, bahkan jika dia memohon belas kasihan, Ayah tidak akan membiarkan kamu pergi."

"Memohon ampun? Ayah pasti bercanda... Mingyue... apakah aku memohon ampun..." Qi Mingyue terkena kekuatan benturan terus- menerus, benda keras panas di dalam tubuhnya sedikit bergetar dan hampir mustahil baginya untuk berbicara.

Dia berbicara terbata-bata, menatap mata Qi Xutian yang juga menatapnya, mencondongkan tubuh ke depan, menjulurkan lidahnya ke dalamnya, mengaitkan lengannya, mengangkat tubuhnya untuk memenuhi permintaan Ayahnya, tanpa rasa takut.

"Ayah tidak sabar menunggunya." Qi Xutian menjilat bibirnya, menutup matanya sedikit, bibir tipisnya sedikit melengkung dan hanya sosok pemuda di depannya yang terpantul di matanya yang penuh nafsu. Bibirnya yang panas dan lembab, memiliki hasrat yang sama di mata yang memandangnya, ketidakpedulian yang biasa digantikan oleh cinta yang membara dan pesona yang tak terlukiskan membuatnya menantikan untuk melihat Ming'er memohon ampun di depannya, Qi Xutian mulai merasakan kegilaan di bawah nafsu.

Suara deritan kecil, nafas terengah-engah yang sengaja ditekan, dan suara kelembapan dari waktu ke waktu, di ruang belajar kekaisaran yang tenang, keheningan telah diwarnai dengan suasana erotis. Di kursi naga di belakang meja, keduanya saling bertukar pikiran. Sosok itu memantulkan warna hangat di sisa-sisa senja musim dingin, jatuh ke bawah membentuk bayangan ambigu dan melanjutkan berbagai gerakan yang menggugah pikiran.

Setelah hubungan asmara, Qi Mingyue dengan malas bersandar di lengan Qi Xutian, pakaiannya sudah tidak beraturan, dan sesuatu besar yang belum sepenuhnya melunak masih di dalam tubuhnya. Dihentikan oleh Qi Xutian, dia mengangkat kepalanya dengan curiga, ciuman ringan jatuh di bibirnya dan dia mendengar kata-kata lembut Ayahnya, "Biarkan Ayah memelukmu lebih lama lagi, Ming'er akan meninggalkan istana, dan Ayah harus khawatir lagi, bagaimana kalau kita habiskan lebih banyak waktu bersama beberapa hari ini?"

"Ayah, apakah kamu ingin Ming'er menemanimu seperti ini?" Seolah menunjuk sesuatu, dia mengulurkan tangan dan dengan lembut membelai pakaian Qi Xutian yang sedikit terbuka, dan tiba-tiba dia merasakan benda di dalam tubuhnya mulai mengeras lagi.