Kejutan

2 0 0
                                    

"Alex sama nek indy dulu ya,Buna mau kekantor besok baru kita cari sekolah buat Alex",Shana menjelaskan kepada Alex.

"Siap Buna",Alex memeluk Shana dan mencium Shana.

"Bi,titip Alex ya kalau dia nakal cubit aja dia",Shana menitipkan Alex kepada Bi Indy.

"Iya Na,Alex pasti gak nakal lah masa anak gantengnya nenek nakal",Bi Indy menggandeng Alex yang saat ini tersenyum mengejek Shana.

"Na udah belum",Gita memanggil Shana diatas motornya.

"Iya Git udah,jangan nakal ya sama nenek Lex",Shana berpesan dengan Alex.

"Iya Buna,hati-hati ya tante bawa bidadarinya Alex !!!",teriak Alex kepada Gita.

"Oke anak gantengnya tante Gita",balas Gita.

Shana pamit kepada Bi Indy untuk berangkat kerja.

"Bye sayang".

Setalah 20 menit  menempuh perjalannan akhirnya mereka sampai dikantor baru Shana,Shana turun dari motor Gita dan melepas helm yang dia gunakan.

"Nanti gue pulang sendiri aja Git",kata Shana sambil menyerahkan helm yang dia gunakan.

"Oke,tap kalau ada apa-apa telfon gue aja",Kata Gita sebelum meninggalkan tempat.

Gita berpamitan kepada Shana dan Shana masuk kedalam kantor,Shana melihat kantor barunya sangat besar dan megah dari interior saja sudah terlihat kalau bos barunya adalah seorang konglomerat.

"Permisi,ada yang bisa saya bantu mbak?",sapa resepsionis.

"Hai,saya pegawai baru yang dipindah tugaskan ke kantor ini",Jelas Shana kepada resepsionis itu.

"Baik,saya antar ke ruangan CEO",sapa ramah resepsionis yang mengatar Shana keruangan CEO kantor ini.

Shana berjalan menuju ruangan CEO,Shana dipersilahkan masuk oleh sekertaris CEO kantor dengan ramah.

"Mbak,bisa tunggu sebentar ya karena CEO kita belum masuk",sekertaris menyuruh Shana untuk menunggu sebentar.

Sekarang waktu menunjukan pukul setengah delapan dan jalan sedang macet-macetnya banyak para pegawai yang hendak pergi ke kantor.

dijalan ada seorang laki-laki yang sedari tadi menyalahkan sekertaris pribadinya yang terlambat membangunkan dirinya.

"Lo bisa gak bangunin gue tepat waktu tau sendiri jakarta jam-jam segini macet parah",gerutu lelaki itu.

"Salah lo sendiri njir,siapa suruh semalam kobam lo",sangat sopan bukan sekertaris pribadinya itu.

Kedua lelaki ini adalah sehabat sejati dari masa sekolah yang sama-sama terjebak dalam dunia kerja yang sangat menyebalkan.

"Cepet Leo gue telat banget anjing",lelaki itu terlihat masih marah.

"Ya sabar anjing,mobil gue gak ada sayap buat terbang",sekertaris yang sangat sopan itu menjawab lagi.

Pukul sembilan lebih mereka baru sampai ke kantor dan buru-buru untuk masuk keruangan masing-masing.

"Selamat pagi pak",sapa sekertaris yang saat ini sedang berdiri dan menunduk.

Shana melihatnya dan buru-buru berdiri untuk menghormati atasan barunya.

"Pagi",sapa balik laki-laki yang melewati Shana disusul dengan laki-laki yang tersenyum ramah kapada semua pegawai dan ikut masuk kedalan ruangan.

"Mbak,bentar ya saya mengkorfirmasi dulu kepada Bapak",Kata sekertaris itu menghampiri Shana.

Shana melihat sekertaris itu masuk dan terdengar sedang memberitahu atasanya bahwa pegawai baru sudah datang.

"Mbak,bisa masuk sudah diizinkan bapak",Sekertaris itu keluar dan menyuruh Shana masuk kedalam ruangan.

"Permisi",Shana masuk kedalam ruangan.

Shana melihat postur tubuh orang yang membelakanginya Shana tidak asing dengan postur tubuh itu seperti Shana mengenalnya.

"Selamat Pagi Pak,perkenalkan nama saya Ashana alioda saya pegawai baru_".

"Loh Shana",sapa laki-laki yang sedang keluar dari kamar mandi.

Shana sangat terkejut sampai badanya kaku dan dingin sekujur badan,Shana terdiam melihat orang yang menyapanya itu.

"Hai Leo",sapa Shana kembali.

"Astaga,lo kok disini lama banget gue gak ketemu lo".

Shana tidak memperdulikan omongan Leo dia menatap punggung laki-laki dihadapannya,bahu laki-laki itu menjadi sangat tengang saat Shana menyebutkan namanya.

"Len,Shana tu",Leo mendekat kearah laki-laki yang masih setia memunggungi Shana.

Galen,laki-laki itu bernama Galen si sumber trauma Shana,laki-laki yang sangat Shana hindari saat di Indonesia tapi laki-laki itu sekarang berada didepan Shana.

Perlahan Galen membalikan badannya menatap Shana dengan rahang yang mengeras,Galen terkejut wanita yang selama ini dia cari berada didepannya dengan penampilan berbeda dengan postur tubuh yang sangat kurus.

"Kenapa malah diem-dieman sih,ngomong Len",Leo mulai mencairkan suasana karena melihat Galen yang hanya terdiam dan Shana yang menundukan kepalanya.

"Maaf,Pak bisa tolong kasih tau ruang saya?",Shana bertanya ruangannya agar cepat pergi dari hadapan Galen.

"Leo lo anter dia",titah Galen dingin kepada Leo.

"Siap Bos,Ayo Na gua anter",Leo mangajak Shana.

"Permisi pak",Shana pergi dari hadapan Galen.

Sepergi Shana,Galen melampiaskan emosinya ketembok hingga tangannya mengeluarkan darah segar,amarah,sakit dan penyesalan datang saat melihat muka Shana.

"Lo kenapa dateng lagi anjing",Galen melampiaskan amarahnya.

Shana dan Leo yang belum jauh dari ruangan Galen bisa mendengar suara dentuman seperti pukulan dibenda yang keras.

"Na lo duduk disini ya,lo penggantinya Lia dia sekertaris kantornya Galen dan gue sekertaris pribadinya tu setan",Jelas Leo saat mereka berada didepan meja kerja Shana.

"Gue sekertaris?",tanya Shana bingung.

"Iya,lo gantiin Lia dia mau nikah",Leo merapikan meja kerja Shana.

"Tapi kenapa harus gue Le?",Shana masih bimbang untuk menempati meja itu.

"Iya mana gue tau,setahu gue di kantor ini yang kosong cuman jabatan ini selebihanya full",lagi-lagi Leo menjelaskan kepada Shana.

"Lo kemana aja sih Na 6 tahun ini?",Leo berbalik bertanya.

"Gue pergi jauh Le,gue cari kebahagian gue",Shana menatap Leo.

"Habat lo na,bikin gue stres ngurusin bayi besar lo",Ucap Leo.

"Maksudnya?".

"Suatu saat lo bakalan tau dikisah lo bukan cuman lo yang hancur tapi ada yang lebih hancur dan hilangin semua yang ada diri orang itu",Leo menatap Shana lekat-lekat.

"Apaansih Le gue gak paham",Shana bertanya lagi dengan maksud leo yang membuat Shana bingung.

"Hahaha suatu saat lo tau Na,oh iya jangan kaget kalau Setan didalem itu sering uring-uringan gue harap lo bisa jadi air buat padamin api",Leo pergi dari hadapan Shana.

Shana berpikir keras dengan ucapan Leo siapa yang hancur dan apa maksud manjadi air untuk memadamkan api.

Leo kembali kedalam ruangan Galen dia melihat Galen sudah meneguk minuman dan menyalakan rokok menghadap jendela.

"Lo harusnya udah bisa seneng Len dia udah ada dijangkauan lo,gue harap kebodohan lo 6 tahun yang lalu tidak terulang kembali",Leo menepuk pundak Galen menemani sahabatnya itu.

Leo adalah orang yang menemani Gelen dimasa-masa hancurnya dan Leo salah satu orang yang ikut membenci sifat Galen yang memyebabkan luka dihati Shana tapi Leo tau kalau sahabatnya itu sama-sama hancur melebihi Shana.

"Gue harap dengan hadirnya Shana kembali disini lo bisa keluar dari kegelapan lo Len".Ucap Leo sambil menghambuskan asap Rokok yang entah kapan dia hidupkan..

Meet Again With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang