Bab 1

332 41 4
                                    

Cerita nya aku revisi ulang yaa..

Orang tua boss disini aku ganti karakter nya, mereka straight.
karna aku mau bikin konflik di cerita ini biar nyambung sama alur konflik yg aku bikin.



Selamat membaca✨


***

Disebuah mansion yg megah seorang pria berbadan mungil menuruni tangga. dengan wajah riangnya dia berlari kecil menuju meja makan. Disana dimeja makan sudah terisi dengan dua pria dominan dan satu wanita yang meski sudah berumur namun masih terihat cantik. 

"Morning pa.. Morning ma" Sapa pria berbadan mungil itu dan memberikan ciuman singkat selamat pagi dipipi untuk kedua orangtuanya. Itu adalah rutinitas nya setiap pagi, setelah itu ia mendaratkan bokong indah nya di samping kursi ibu nya, Sara sermsongwittaya. Sedangkan dikursi paling ujung ditempati oleh kepala keluarga ini daddynya, Tuan Satra sermsongwitttaya.

"Morning sayang" Sapa keduanya..

"Morning phi" Pria mungil itu menyapa pria satunya lagi yg duduk disebelah kiri sang papa yg dibalas hanya dengan degungan singkat. Pria mungil itu hanya tersenyum tipis sudah terbiasa jika sapaan paginya tidak pernah dapat balasan.

Noeull nuttarat tangwai seorang pria yang berbadan mungil. Meski noeul seorang pria namun nyatanya ia memiliki wajah yg cantik layaknya seorang wanita. Mata bulat dengan hidung yg runcing serta bibir merah ranum penuh nya. dan juga dua gigi kelinci nya yg selalu terlihat jika ia tersenyum membuat nya semakin terlihat manis.

"Ma.. Pa.. Mungkin malam ini aku tidak akan pulang, aku akan menginap di kondo poor". Ucap noeul setelah ia mengigit satu potong roti dipiringnya.

"Aoo.. Memang ada apa sayang?". Itu suara ibunya yg bertanya sedangkan sang papa hanya menatap dengan heran si bungsu karna ini pertama kalinya noeul meminta izin untuk tidak pulang.

"Ada beberapa tugas kuliah yg harus aku kerjakan bersama dengan teman-temanku". Yaa noeul dan teman-temanya memang berencana akan mengerjakan bersama sama tugas akhir semester mereka. Meskipun itu tugas individu bukan kelompok namun akan lebih menyenangkan jika dikerjakan bersama daripada harus pusing sendirian itulah isi pikiran mereka.

" Baiklah sayang jika..." "Aku tidak mengizinkanya". Kalimat Sara harus terhenti karna pria muda didepan nya memotong pembicaraanya.

"Aku tidak mengizinkan mu untuk menginap dikondo teman mu itu" Pria itu menegaskan kembali kalimatnya sambil menatap noeul dengan tatapan datarnya.

Boss chaikamon sermsongwittaya Anak tertua dikeluarga ini pria tampan berjawah dingin. Pengusaha muda yg tlah sukses bahkan diusia nya yg baru menginjak 27tahun.

Meskipun boss melanjutkan perusahaan daddy nya namun ia juga tlah mendirikan perusahaan nya sendiri dengan hasil jerih payah nya.

Ya! Boss menjalankan dua perusahaan sekaligus itu lah yg membuat beberapa pengusaha lainnya iri akan kesuksesaan pria satu ini. karna selain membuat perusahaan daddy nya yg maju pesat setelah dipegang alih oleh nya ia juga mampu memajukan perusahaan nya sendiri yg beberapa tahun belakangan ini didirikannya hingga mampu bersaing dengan perusahaan ternama lainnya.

Jika kalian bingung mengapa hanya marga noeul yg berbeda. itu karna noeul bukanlah anak kandung keluarga ini. Noeul adalah anak dari sahabat Satra dan Sara.

Noeul harus kehilangan kedua orang tua nya saat usianya 7tahun. Kedua orang tuanya meninggal karna kecelakaan pesawat yg mereka alami saat akan melakukan perjalanan bisnis keluar negri.

Namun, meski noeul bukan anak kandung dari keluarga ini mereka tetap menyayangi noeul layaknya nya anak kandung tanpa membedakan sedikitpun bahkan bisa dibilang mereka akan lebih perhatian dengan noeul dibandingkan dengan boss.

*

*

*

*

*

Noeul menatap kesal ke arah pria didepannya yg dibalas dengan tatapan datar. Heii dia sudah besar!! Sudah 19 tahun!! Apa yg salah dengan menginap di kondo teman?. Lagi pula ia menginap juga untuk belajar bukan untuk berpesta ataupun melakukan hal buruk lainya.

"Mengapa tidak boleh? Lagi pula Mama dan papa mengizinkannya! Iya kan Mam,,?" Neoul menatap kearah kedua orang tua nya.

"Iya sa.. " "Tapi aku tidak!". Lagi.  Kalimat Sara harus terhenti karna lagi lagi boss memotong pembicaraanya.

"Lalu kenapa? Lagi pula ada beberapa hal yg tidak aku mengerti dan mereka berjanji akan membantu" Noeul masih menatap boss dengan kesal. Terkadang noeul heran dengan kakaknya ini, karna menurut noeul, boss terlalu membatasi geraknya selalu melarang nya ini itu bahkan untuk hal sepele sekalipun.

Boss menatap noeul dengan dingin dan tajam yg membuat noeul sedikit tak nyaman dengan itu.

Mungkin noeul lupa kalau boss paling tidak suka jika ucapanya dibantah.

"Aku yang yg akan membantu mu mengerjakan tugas"

"Tapi phi.. Aku sudah berjanji pada mereka jika akan ikut menginap" Untuk kedua kalinya noeul membantah ucapan boss yg membuat boss semakin tak suka.

Sedangkan kedua orang tua mereka hanya bisa menatap kedua nya tanpa ada yg menyela.

Bukan, bukan mereka tidak mau membantu noeul. tapi, jika boss sudah berkata A maka itu harus tetap A dan tidak ada yang bisa mengubah nya jadi jikapun mereka berbicara itu akan sia sia.

"Sekali tidak tetap tidak"

"Tapi phi..." "Tidak ada bantahan lagi noeul! " Ucap boss dengan nada otoriternya. Jika boss sudah memanggilnya dengan nada seperti itu, itu artinya boss sudah benar benar diujung batas nya dan itu akan menjadi tidak baik jika noeul masih melanjutkan untuk mendebatnya jadi ia hanya bisa memalingkan mukanya dengan kesal.

"Sudah sayang.. Dengarkan phi mu ya, lagipula boss berjanji akan membantu mu untuk mengerjakan tugas mu na.. " Sara mengenggam tangan noeul mencoba menenangkan si bungsu yg tampak kesal dengan sang kakak. Sedangkan noeul hanya diam saja dengan raut kesal nya.

"Aku sudah selesai" Boss membersihkan mulutnya dengan kain lap dari sisa sisa sarapan yg mungkin saja ada di sekitar mulutnya setelah itu ia berdiri dan mengambil jas dan tas kerjanya yg ia letakkan di kursi sampingnya.

"Kau tidak perlu membawa mobil, aku akan meminta aon untuk mengantar mu. Nanti aku yg akan menjemputmu jika kuliah mu sudah selesai" Boss menatap noeul dengan datar dan dibalas dengan tatapan sinis dari noeul.

See? Selain melarang noeul menginap boss juga suka sekali mengatur hidupnya bahkan untuk berangkat kuliah sekalipun.

Memang dasar tukang ngatur!!.

Tentu saja noeul hanya bisa mengatakan itu didalam hatinya mana berani ia mengatakan langsung didepan boss ia masih sayang dirinya sendiri untuk tidak membuat boss marah.

Setelah mengatakan itu boss berpamitan dengan kedua orangtua nya dan pergi meninggalkan meja makan tanpa menatap lagi le arah noeul yg kini masih menatapnya dengan raut kesal.

Noeul masih memandang punggung boss yg kini sudah menjauh merutukki nya didalam hati. tidak habis pikir dengan kakaknya itu hanya meminta izin menginap saja tidak boleh sungguh sangat berlebihan!. Batin noeul kesal.

*** 

Hai.. Ini cerita pertama aku disini..
Jujur aja sebenernya cerita ini udh ada aku bikin dari beberapa bulan yg lalu dan waktu itu aku masih kurang percaya diri buat di publis bikin cerita ini juga niatnya buat konsumsi bacaan pribadi. Wkwkwk :)

Jadi mohon maaf kalau ada beberapa kalimat yg kurang karna aku baru pemula dan aku juga masih belajar:)

Semoga kalian suka sama ceritanya:)

My Over Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang