Heart1 ❤️‍🩹

87 12 4
                                    

Hey Readersss...
Happy Reading Guys 📚
.
.
.

"Gue gak nyangka lu selicik ini." Ucap Pria dihadapannya dengan tawa hina menghiasi wajah tampannya

     Sang gadis mengernyit tak mengerti. "Maksud lo ngomong gitu apa?"

"Jangan pura² bego." Desisnya. "Lo kan yang minta perjodohan ini?, lo harusnya sadar, perasaan seseorang itu diluar kendali pemiliknya, lo gak bisa maksa seseorang dengan cara lirik kek gini."

"Lo pikir perjodohan ini mau gue? Gue yang minta sama orang tua gue buat ngomong sama orang tua lo gitu?" Tanya sang gadis ingin memastikan.

"Emang gitu kan nyatanya?"

"Gue emang suka sama lo, Taehyung. Tapi gue bukan pengemis rendahan, gue juga paham kata 'cinta gak bisa dipaksa', maka dari itu gue selalu berusaha deket sama lo, sampe harga diri gue, gue belakangin." Ujar sang gadis dalam satu tarik nafasnya. Hatinya panas. Perjuangannya terasa diinjak² dengan tuduhan sang pria.

     Sang pria, bernama Taehyung itu hanya menatap datar pada sang gadis yang kini terlihat marah, tatapan matanya yang biasa dilihat lembut dan berbinar hilang, membawa perasaan asing ketika melihat mata kucing yang kini menatapnya tajam.

     Sang gadis terkekeh pahit. "Tolol. Buat apa gue ngomong panjang lebar kalo cowok berhati batu dihadapan gue gak bakal percaya." Sang gadis masih terkekeh pahit menatap lantai.

     Sang gadis sudah terbiasa dengan penolakan Taehyung yang selalu didekatinya itu. Perjuangan dari hal kecil sampai pengorbanan sang gadis yang tidak memperlihatkan kesehatannya itu terasa terhina dan itu sungguh menyakiti sang gadis. Entahlah. Sang gadis merasa semua jadi terasa sia².

     Taehyung masih menatap sang gadis. Sikap yang belum pernah dilihatnya. Sang pria tau, paham sekali jika sang gadis adalah tipe 'bad girl' disekolah mereka. Gadis itu tidak pernah bersikap seperti saat ini. Dan lagi² itu terasa asing untuknya.

     Darimana Taehyung tau? Jelas saja, karna ia adalah ketua osis dan mereka satu sekolah.

"Kalo emang bukan lo yang minta perjodohan ini, then prove it. Buktiin kalo emang ini bukan ulah lo yang konyol, Jennie."

     Sang gadis bernama Jennie kembali menatap Taehyung dengan tatapan tak percaya. Pernikahan bukan sesuatu yang konyol, bukan juga sesuatu yang bisa dipermainkan. Jennie menggelengkan kepala. Dan dugaannya pun benar, jika Taehyung tidak akan percaya dengan apa yang Jennie katakan.

"Kenapa harus gue yang buktiin? It's not my fault." Ucap Jennie menekankan kata terakhirnya.

"Alesan apa gue harus percaya sama omongan lo? Semua pun bakal mikir yang sama kek apa yang gue pikir."

     Jennie beranjak dari duduknya, berjalan mendekati Taehyung yang berdiri di dekat jendela restoran yang menjadi tempat bertemu dua keluarga inti, keluarga dari kalangan elit, bukan sekedar elit.

     Ketika Jennie sudah berdiri tepat didepan Taehyung. Ia menatap mata tajam itu sama dengan tajamnya. Tak ada lagi tatapan seperti dulu. Hatinya terluka, perasaannya hancur karena semua tuduhan Taehyung dan menganggap perjodohan ini adalah hal yang konyol, seakan² Jennie menggunakan jalan pintas mendapatkan Taehyung seutuhnya. Dan membuat Jennie seakan² mempermainkan sebuah ikatan pernikahan.

"Ngeliat lo yang kek gini sekarang, gue jadi bertanya² sendiri ke diri gue, apa yang sebenernya buat gue cinta banget sama lo. Lo mau bukti? Gue buktiin." Selanjutnya Jennie melangkah pergi diikuti oleh Taehyung dibelakang nya.

The Heart Wants What It WantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang