Terus Terang

6.2K 13 0
                                    


Keesokan harinya aku pergi menuju rumahnya Livi, tak membutuhkan waktu lama hanya sekitar 15 menitan akupun sampai dirumahnya dan disambut olehnya.

" Halloo.. Rini... masuk gih... " Katanya sambil kegirangan

" Kamu tuh kebiasaaan.. jangan keras – keras dong nanti kalau ketahuan gimana ? " Kataku

" Udah kamu tenang aja.. " Kata Livi

" Dirumah ada siapa ? " Tanyaku

" Kosong.. bapak sama ibu lagi ke desa kok.. paling yah kembali minggu depan sih " Jawab Livi

" Berarti aman dong.. " Kataku

" Amaaan.. beb.. " Kata Livi

" Owh iyah.. pesenanku mana nih ? " Tanyaku

" Tuh ada didalam.. masuk gih owh iyah mau minum apa nih ? " Tanya Livi

" Yang ada aja deh " Kataku

Akhirnya aku masuk kedalam dan membuka paketku. Memang kalau aku membeli barang – barang yang berhubungan dengan wanita pasti aku kirim ke alamatnya Livi. Dan bahkan terkadang Livi yang memilihkan baju serta kosmetik yang cocok untukku.

" Gimana Beb.. bajunya ? " Tanya Livi

" Kalau yang ini sih bagus sih beb, terus ada motif ini sih.. jadi aku tambah suka Lucccuuu... bebb.... " Kataku dengan nada centil

" Hmmm... udah mulai keluar tuh centilnya, gih ganti baju dikamar yah.. " Pinta Livi

" Bentar beb... ini BH nya bagus sih pas enggak yah di aku " Kataku sambil mengepas BH itu didadaku

" Hahahaha... dada tepos gitu ngapain pakai di pas – pasin segala sih, nih dada yang bagus beb.. Hahahahaha... " Tawa livy yang meledek

" Iyaaa.. iyaa.. sini bagi – bagi dong.. biar aku punya dada kayak kamu " Kataku

" Ihh.. enak aja.. cepet sana gih ganti.. " Perintah Livy

" Okey..okey.. " Kataku

Aku langsung bergegas dengan membawa semua paketku mulai dari Blouse, rok span panjang, hijab hingga dalemannya dan lekas aku pakai semuanya. Tak membutuhkan waktu yang lama aku memakai semua pakaian ini. Setelah semuanya aku pakai tinggal aku mengoleskan make – up sepelunya saja. 

" Gimana beb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Gimana beb.. cocok enggak dia aku nih " Kataku sambil memperlihatkan tampilanku kepada Livi

" Bagus beb terlihat cocok sih, tapi kamu keknya belum cocok jadi cewek " Kata Livy

" Why.. ? " Tanyaku

" Tuh.. di rok spanmu masih ada yang nyembul.. pakai pembalut gih buat nutupin itu tuh.. " Kata Livy sambil menujuk ke bagian itu.

" Yaudah mana pembalutnya.. ? " Tanyaku dengan nada sebal

" Tuh.. didalam lemari bawah kamu cari sendiri.. buruan gih.. " Kata Livy

" Iyaah.. iyah.. " Kataku

Kembali menuju kamar Livy dan mencari pembalutnya dan akhirnya aku menemukannya juga. Tapi yang membuat aku heran adalah pembalutnya ada sayapnya. Sontak aku menanyakan hal itu kepada Livy.

" Beb ada pembalut yang lain enggak sih, kalau pakai yang ini punyaku sering ngganjel tahu " Kataku

" Enggak ada beb.. soalnya aku lagi nyaman pakai yang itu " Kata Livy

" Terus aku gimana beb.. ? " Tanyaku

" Udah ah.. nggak usah bawel kalau mau itu kamu pakai, kalau enggak mau kamu beli di warung sebelah noh.. " Kata Livy

" Iyaa.. deh aku pakai ini aja daripada aku harus ke warung itu " kataku

" Yaudah cepet pakai gih.. ini udah siang lho.. " Kata Livy

" Aku pakai dikamar mandi aja yah.. " Pintaku

https://karyakarsa.com/ceritacrossdresser/pengakuanku-kepada-pasangan

True StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang