Jangan lupa tap like dan koment nya ya😁😁
Happy reading.
Triiinnggggg....
Suara lonceng yang berbunyi saat pintu dibuka."Selamat datang..." sapa seorang pria manis kepada salah satu pelanggan yang masuk ke dalam kafe.
Tanpa menjawab, pelanggan itu masuk dan duduk di sebuah kursi kosong yang ada di kedai tersebut. Tak berapa lama, seseorang nampak berjalan menghampirinya.
"Maaf mau pesan apa, Tuan?" tanya seorang pria manis yang menghampiri pelanggan tersebut.
Dia adalah Gulf. Salah seorang pelayan yang bekerja di kedai ini. Ia sebenarnya adalah seorang mahasiswa. Hanya saja, keadaannya yang yatim piatu mengharuskannya untuk bekerja sambil kuliah agar mendapatkan uang untuk makan sehari-hari dan juga membayar kuliahnya.
"Hmm, aku ingin Americano dan juga sepotong sandwich." ucap pria itu.
"Baiklah. Ada lagi, Tuan?" kata Gulf setelan mencatat pesanan pria itu.
"Tak ada.." jawab pria itu singkat.
"Baiklah, kalau begitu tunggu sebentar. Saya akan mengambilkan pesanan anda." ucap Gulf yang kemudian pergi untuk mengambilkan pesanan pria itu.
Sementara Gulf pergi mengambilkan pesanannya, di meja itu sang pria memainkan ponselnya seraya menunggu pesanannya datang. Ia pandangi sebuah foto yang ada di ponselnya. Hanya sebuah foto candid di mana pria dalam foto itu tak menyadari bahwa gambar dirinya tengah diambil diam-diam oleh seseorang.
"Manis.." gumamnya pelan sambil tersenyum. Ia usap gambar seorang pria manis di dalam layar ponselnya. Ia tatap penuh kekaguman dan memuja pada sosok wajah dalam layar itu.
"Taukah kau, kalau aku selalu datang kemari hanya karena ingin melihatmu dari dekat? Dan seperti dugaanku. Kau memang sangat manis dan juga ramah. Kapan aku bisa mengajakmu berkenalan? Sudah lama aku menyukaimu namun kau seakan tak peduli. Kau bahkan mungkin tak sadar dengan kehadiranku." batin pria itu masih mengusap layar ponselnya.
Tap tap tap...
Saat mendengar suara langkah seseorang datang mendekat ke arahnya. Dengan cepat, pria itu mengunci layar ponselnya agar orang yang mendekatinya tak tahu apa yang tengah ia lakukan.Dan benar saja, tak lama dari itu, kini Gulf yang telah selesai mengambilkan pesanan pria itu, datang kembali. "Maaf Tuan, ini pesanan anda." ucap Gulf lalu menaruh pesanan pria itu di atas meja.
Pria bermata elang itu tersenyum tipis menanggapi ucapan Gulf saat menaruh pesanannya.
"Maaf, jika tak ada yang lain lagi saya permisi, Tuan." ucap Gulf lalu pergi ke dalam dan menunggu pesanan lainnya.
"Hmm.." jawabnya singkat.
Setelah kepergian Gulf, kini pria itu kembali tersenyum sambil melirik kecil ke arah pria manis itu. "Kau sungguh manis, kurasa hatiku bergetar hanya karena melihatmu." gumam pria itu pelan masih menatap Gulf.
Saat pria itu masih menatap pria pujaannya dengan senyum yang terkembang. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan kedatangan temannya yang langsung duduk di samping bangkunya.
"Hoi Mew, lo liatin apaan sih?"
"Sialan lo! Bikin gue kaget aja. Ngapain lo kemari?" tanya Mew pada temannya itu.
Ya, pria itu adalah Mew, dia selalu datang kemari karena ingin melihat pria manis bernama Gulf, yang bekerja di kedai ini sebagai pelayan.
"Ini tempat umum Bro. Gue bebas dateng kemari."
"Iya deh, serah lo aja Tay." kata Mew berdecih ke arah Tay, temannya.
Tay menatap ke arah meja di mana pesanan Mew disajikan dengan mata berbinar. "Hoih.. Sandwich lo keliatannya enak tuh. Dari pada gak lo makan, bagi gue aja sini! Sayang kalau mubazir." kata Tay sambil berusaha mengambil sandwich Mew di meja.
Plakkk...
Mew memukul tangan Tay yang berusaha mengambil sandwichnya. "Enak aja! Kalau lo mau, beli aja sono! Jangan ambil punya gue!" kata Mew lalu mengamankan sandwichnya."Pelit lo..!" keluh Tay kesal.
Tak berhasil mendapatkan sandwich gratis, akhirnya Tay yang memang lapar, langsung memanggil pelayan untuk memesan.
Saat ini pelayan lain yang datang menghampiri meja mereka. "Maaf Tuan, mau pesan apa?"
"Ehmm, gue pesen cappuchino sama sandwich. Jangan lama! Gue udah laper soalnya."
"Baiklah. Tunggu sebentar." pelayan itu pergi mengambilkan pesanan untuk Tay.
Setelah pelayan itu pergi Mew dan Tay saling mengobrol.
"Hei, kalau lo terus diem, dia gak bakal tau perasaan lo. Jadi mending langsung lo pepet aja dia!" celetuk Tay.
"Lo tau apa soal perasaan gue?" sanggah Mew.
"Gue tau, lo suka kan sama pelayan itu?" tunjuk Tay pada Gulf.
"Tau dari mana lo?" tanya Mew lagi.
"Biarpun gue gak ngomong apa-apa, tapi gue juga bisa liat kali. Lo selalu dateng kemari buat liat dia kan? Kalau lo terus diem, jangan nyesel kalau dia diambil orang." kata Tay.
Mendengar ucapan Tay, akhirnya Mew merenungkan perkataan itu. Ada benarnya yang diucapkan Tay, jika ia tak berjuang, dia tak akan pernah tahu hasilnya seperti apa.
***
Sorry kalo ada yg ngerasa pernah baca story ini soalnya emang aku pernah post story ini sblmnya di room lain.
😅😅😅
Baca ini aja dulu ya sambil nunggu aku buat lanjutin story lainnya. Soalnya sekarang susah punya waktu nulis gara-gara hp sekarang dikuasai sama bocil alhasil gabisa nulis kayak biasanya.
Jadi harap maklum ya 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Chase Your Love
FanfictionShort story bxb mewgulf 𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠 !!!! 𝙄𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙡𝙖𝙥𝙖𝙠 𝙗𝙭𝙗 𝙅𝙖𝙙𝙞 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙝𝙞𝙢𝙤𝙥𝙝𝙤𝙗𝙞𝙘 𝙙𝙖𝙣 𝙖𝙣𝙩𝙞 𝙡𝙜𝙗𝙩 𝙙𝙞𝙨𝙖𝙧𝙖𝙣𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙪𝙝.