4. Dia Mau Tubuh Kamu

386 66 10
                                    

Chloe Zhang

The Gorgeous Ghost

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Gorgeous Ghost

Sayang sekali pagi tadi Givanya tidak sakit. Tubuhnya dapat bekerja dengan baik, hanya saja bekas cakaran dari hantu sialan yang katanya model kemarin terlihat cukup jelas di lehernya.

Untungnya ia tidak begitu kewalahan menjawab interogasi yang dilontarkan Windy hingga saat gadis itu pamit untuk pulang lebih dulu karena neneknya harus dibawa ke rumah sakit.

Givanya meregangkan otot-ototnya setelah menyelesaikan potongan kainnya. Ia baru selesai memotong beberapa bahan untuk membuat dress wisuda.

Rencananya dress itu akan dipajang di etalase depan, bergabung dengan dress-dress lain yang disewakan.

Selain jasa desain, mereka juga membuka jasa sewa gaun. Kebanyakan adalah kebaya untuk wisuda dan prom dress.

Malam itu Givanya mengunci pintu butik setelah membereskan semuanya sendiri, tepat saat sebuah mobil hitam berhenti di depan butiknya.

Gadis itu menoleh, mendapati kaca mobil itu turun perlahan dan memperlihatkan wajah tak asing yang sedang tersenyum di bangku kemudi.

Henan dengan kaca mata kotak berbingkai hitam andalannya. Dengan setelah casual dan rambut acak-acakan, Henan masih kelihatan menawan.

Meski Givanya langsung dibuat tepuk jidat jika sudah mengingat kelakuan bocah itu.

"Sendiri aja, Neng?" tanya Henan membuat Givanya memutar bola matanya malas. "Ngapain Lo?"

"Mau nganterin monyet betina yang nangkring di depan butik buat balik ke kebun binatang."

"Nan, gue lagi pake heels loh. Lo mau gue lempar ke muka Lo?"

Henan tertawa.

Ia membukakan pintu di kursi samping kemudi. "Nggak, makasih. Buruan masuk, monyet nggak boleh naik taksi nanti supirnya takut."

Givanya berdecak kesal namun tetap menuruti perkataan Henan, terlalu lelah untuk memanjangkan perdebatan tidak berguna dengan pemuda itu. Ia menutup pintu di sampingnya lalu menoleh ke arah Henan yang menatapnya dengan alis bertautan. "Leher Lo kenapa?"

"Dicakar kucing garong."

Mobil itu melaju meninggalkan pelataran butik.

"Gue serius, Neng."

"Kena cekek hantu."

"HAH?!"

Givanya terjingkit kala mendengar suara cempreng dari arah belakang. "Astaga, Jangjagggg!! Jantung gueee!"

Sosok berseragam sekolah itu nyengir kuda. "Hehehe, sorry Kak. Gimana ceritanya Lo bisa di cekek hantu?"

Chloe Zhang. Hantu yang meninggal di usia remaja itu sudah mengikuti Henan sejak dulu. Saking akrabnya, Henan memiliki panggilan sendiri untung Zhang.

The Gorgeous Ghost [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang