6. Kulineran dan Kode Baru

286 60 13
                                    

Btw aku baru sadar chapter sebelumnya banyak yang typo. Maaf yaa huhuhu(⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

Terima kasih vote dan komen di chapter sebelumnyaaaa love yaaa😡❤️❤️

👻👻👻👻

"Halo Sobat Foodiee!! Kangen nggak sama konten guee?? Hahaha!"

Mino bergidik ngeri jika sudah melihat pemandangan Kara yang berhadapan dengan kameranya.

"Dalam rangka perayaan satu juta subscriber, gue udah nyiapin konten baru buat menemani waktu luang temen-temen nih. Ini dia, MASITA. Makan sambil ceritaaa yeayyy!!"

Anak-anak itu tepuk tangan dan berseru heboh dengan wajah nelangsa di belakang layar. Barulah saat kamera mengarah ke wajah mereka, anak-anak itu tersenyum lebar.

Pencitraan.

Henan bahkan melambai-lambai ke arah kamera dengan heboh. "Halo gaisss!!"

"Di konten pertama segmen Masita, kita kedatengan temen-temen kuliah gue dulu. Nah fyi, dua diantara mereka ini punya kelebihan bisa liat hal-hal yang bukan dari dunia kita loh!

Penasaran kan? Nah nanti kita chit-chat dikit soal pengalaman mereka selama jadi anak indigo. Sekarang kita mau ke mana dulu gaisss??"

"JAJANNN!!!"

"JALAN-JALANNNN!"

"CARI BADHOKANNN!!"

"Baru mulai udah capek aja gue."

Kara tertawa mendengar seruan heboh teman-temannya. "Yuk temenin kita nyari jajanan enak di pasar malem."

"GOOOO!!!" seru empat lainnya kompak.

Beberapa jam yang lalu, Kara mengabari di grup bahwa ia akan membuat konten jalan-jalan. Berhubung anak-anak sedang tidak sibuk, Kara meminta (memaksa) sohib-sohibnya untuk turut andil dalam pembuatan konten.

Mino menjadi orang yang paling terpaksa hadir karena Kara begitu antusias sampai-sampai menggedor rumah pemuda itu malam ini. Padahal Mino sudah rencana mau berhibernasi malam ini.

"Katanya yang jualan di sini UMKM, ya?" celetuk Givanya saat mereka mulai berjalan menyusuri pasar malam.

Kara mengangguk. "Iya, nggak setiap hari juga bukanya. Katanya sih cuma satu mingguan buat projek apa gitu, nggak tau deh."

Lalu gadis yang berjalan paling depan itu menghadap ke arah belakang di mana teman-temannya berjalan. "Makanya, bersyukur Lo pada gue ajak ke sini!"

"Enakan juga tidur di kamar," sahut Mino membuat Kara melotot lebay.

"Lo berdua kalau berantem di sini, gue tinggal sumpah," peringat Ran yang telah hafal tabiat Upil Ipil itu.

"Mau jajan apa kita?"

"Keliling dulu lah liat-liat apa aja yang ada. Nanti putusin pas sampe ujung."

Mino berniat protes lagi mendengar ucapan Givanya, tapi Henan sudah membekap mulut pemuda itu dan membawanya berjalan lebih cepat.

Lima anak itu betulan mengelilingi area pasar malam hingga sampai ke ujung pintu keluar. Tujuh jika dua hantu yang turut mengikuti mereka dibelakang dihitung juga.

Eden kelihatan berwajah lempeng seperti biasa sedangkan Zhang sudah melompat kesana-kemari saat melihat jajanan dan permainan yang menarik.

"Hahaha! Gambarnya jelek banget liat deh!" celetuk Zhang pada Eden saat melihat seorang anak kecil di area melukis yang mewarnai langit dengan cat hijau lumut.

The Gorgeous Ghost [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang