OLTS 05

106 15 0
                                    

Minggu pagi ini, rasya sudah berada di kediaman keluarga Pratama. Ia sedang menanam bunga bersama keluarga Pratama, mereka bercocok tanam bersama.

"Dih gak gitu sya. " Protes juna.

"Bener mas, mas yang salah. " Rasya.

"Kamu yang salah, noh liat janu aja sama kaya mas. "

"Mas janu juga salah ih. "

"Emang iya? " Tanya janu.

"Noh liat bunda, bunda kaya aku nanem nya. "

"Engga tuh, kamu yang salah sya, iya kan jan? "

"Iya, kamu yang salah sya. "

"Di kasih tau yang bener juga. "

Rasya menyemprot kan air ke arah janu dan juna, karena kesal. Ya kalian tau ujung nya bagaimana, mereka perang air menggunakan semprotan.

Ratna yang melihat itu, hanya tersenyum sambil mengeleng-geleng kan kepalanya.

"Stop stop. "

"Kenapa sya? " Tanya Juna.

"Gak adil, masa dua lawan satu sih. " Kesal rasya.

Iya benar, pembalas dendaman perihal semprot menyemprot rasya di semprot mereka berdua, sedangkan dia sendiri harus menyemprot janu dan juna.

"Ya itu sih salah kamu sendiri. " juna.

"Ya tapi kan gak bisa gitu, aku tuh mungil, imut gini masa lawan dua titan sih. " Rasya.

"Wah kita di sebut titan nu. " juna.

"Kita tenggelemin aja apa ya mas, dia ke kolam langsung? " Ide janu.

"Dih dih masa gitu, gk boleh itu namanya licik. " Rasya.

"Bawel ih kamu. " juna menyubit pipi rasya.

"Masss junaaa. " Rengek kesal rasya.

Bagaimana tidak kesal, saat mencubit pipinya rasya, tangan juna penuh dengan tanah liat basah dan sekarang tanah liat itu ada di pipi rasya.

"Heheheh." Cengesan juna.

Rasya dengan mengegebu-gebu mengambil tanah liat, lalu ia lemparkan pada juna. Tapi keberuntung datang pada juna, tanah itu malah kena dada nya janu, karena juna yang berlindung di belakang tubuh janu.

"Yahh kena mas janu, mas juna sihh. "

Rasya baru akan mendekat ke arah janu, untuk membersihkan tanah di baju janu. Tapi gerakan nya terhenti, saat dia melihat tangan janu mengepal tanah liat.

"Lariiii." Teriak rasya sambil lari dri jangkauan janu dan juna.

Setelah perang air, sekarang mereka perang tanah liat, saling melempar satu sama lain membuat baju mereka kotor.

"Ini mah namanya kalian bukan bantuin bunda, tapi nambah kerjaan bunda tau gak? " Protes bunda.

Mereka hanya tersenyum mendengar ucapan ratna, sambil melirik sekeliling melihat kekacauan yang mereka perbuat.

"Maafin kita ya bun... "

"Stop juna, jangan deket-deket bunda. "

juna memang berjalan ke arah ratna, sambil merentangkan tangan nya seakan-akan ingin memeluk ratna.

"Bundaaaa." Janu dan rasya berjalan ke arah ratna dan juna, berniat memeluk ratna seperti juna

Ratna  yang merasa tidak aman, langsung ngacir ke dalam rumah agar tidak ikutan kotor bersama mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Love Two SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang