03

2.8K 47 0
                                    

-- butt plug --

---

Theo sama Tirta itu roommate, sebenernya sama Juan juga, cuma Juan suka nebeng di kamar circle stressnya Lukas, Hendra sama Juna.

Ketika mereka lagi berdua di kamar, biasanya yang memulai dan mendominasi itu adalah Theo. Kaya sekarang, dimana Theo lagi mangku Tirta yang lagi telanjang bawah.

"Gua bingung napa lubang lu sempit banget, padahal sering gua pake kalau babeh neon minggat." Katanya, buka suara.

Tirta ketawa, dia lagi ngegodain Theo supaya Theonya ngaceng. Ngegesekin pantatnya ke bulge nya Theo. Jari Theo turun, ngusap kerutan hole dari Tirta sampe Tirta memejam nikmatin sensasinya.

Theo ketawa liat reaksi Tirta yang selalu sexy, pantes Johnny demen wong Tirta sangat amat aduhai.

"Ya gua mana tau, padahal yang masuk seringnya dua kontol."

"Kontol siapa aja?"

"Semua penghuni sini juga pernah masuk." Katanya, dia ngebuka celana Theo sampe kontol tegang Theo nabrak belahan pantatnya.

Jarinya Tirta kulum, setelah basah dia oles masuk ke dalam holenya. Habis itu dia buka lebar belahan holenya, dan masukin kontol tegang Theo kesana.

"Ahhh, bangsat."

"Kek lonte sih jujur, ugh sempitnyo.".

Tirta ngedesis, habis itu desah panjang setelah kontol Theo masuk sepenuhnya. Tangannya numpu di pundak Theo, kepalanya dongak dengan mulut ngebuka sebab dia desah.

Theo iseng ngangkat pinggul Tirta, sebelum dia hentak bikin Tirta teriak.

"Bego, anjing anghhh aba aba dulu brengsek." Katanya ngegas, Theo cuma ketawa ngakak.

"Ngomong-ngomong lacur, lo sendiri lagi pake buttplug ya anjing." Tirta ngegas, dia meluk leher Theo kuat sebab sensasi yang dia rasain di bagian bawahnya.

Theo nyengir, sebelum dia ngangkat pinggul Tirta, naik turunin pinggul Tirta buat in out kontol Theo di lubangnya Tirta. Ngga lama Tian masuk, geleng kepala sebelum duduk samping Theo.

"Aahh, ahh ahh anjing." Ini desahan Tirta, agak toxic tapi ini hal biasa.

Theo ngedesis, sekali kali ngegeram rendah ketika kontolnya dijepit kuat sama Tirta. Tangan Tian turun ngebuka lebar kaki Theo, terus ngga lama desahan Theo ikut kedenger sebab Tian in out butt plug nya Theo.

"Ahh, datang-datang.."

"Enak kan tapi?"

----

"Ya makanya lo cobain pake." Winarta misuh, dia nungging di depan Lukas juga Juna sebelum dimasukin butt plug kepunyaannya Tirta.

"Ahhh, bangsat hhh. Pelan bocah." Winar misuh, setelah barang itu menancap di lubangnya dia berdiri seperti biasa.

Mukanya keliatan ga nyaman, sedangkan dua bocah laknat ini malah ketawa. "Oiya, gua siang ini mau keluar lo mau ikut bang?"

Winar ngedesis, "Sini pala lo gua genjreng, gua berani gini di kost doang ya asu." Meskipun jail, keduanya tetep ngeri kalau Winar udah marah.

Winar pake celananya lagi, setelah itu jalan sedikit ngangkang entah kemana. Lukas sama Juna saling tatap, sebelum ketawa sebab cara jalan Winar yang lucu.

"Anjing, ada ada aja dah lo punya ide kas."

"Iyalah, siapa dulu dong." Lukas membanggakan diri.

"Mau nyobain pake ga?"

Juna ngangkat bahunya tanda ngga tau, "Kalau lo pake, gua juga pake." Katanya, Lukas ragu tapi tetep ngangguk.

Dia ngambil alat itu terus nunjukin ke Juna, "Lo dulu kas, baru gua sumpah." Dengan gitu, Lukas nungging.

Juna buka celana Lukas, ngulum dulu alat itu sebentar terus ngeludahin holenya Lukas sampe basah. Setelah itu baru dimasukin, Juna sempet ngamuk sebab suara Lukas yang keberisikan, bahkan ampe di spank.

"AHH!! Bangsat lembut dikit napa, ahh." Lukas ngedesah, masuk sepenuhnya.

Juna ketawa, "Hehe, ayo giliran." Sekarang giliran dia yang nungging.

Lukas ngelakuin hal yang sama ke Juna, bedanya Juna ngga berisik kaya Lukas. Sampe tiba-tiba ketika alat itu masuk sepenuhnya ke hole Juna, Dimas datang.

"Apa itu? Tadi gua liat si Winar jalan ngangkang kek habis disunat."

Lukas ketawa, "Nih pake ini." Ucapnya sambil nunjukin hole Juna yang keisi butt plug.

Dimas ber-oh ria.

"Lo juga pake?"

"Pake, abang mau?"

"Mau kontol lo aja gimana?"

----

To be continued

Panas beut, ini ngga semuanya harus nina ninu ya.

Kost Neo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang