Di pagi hari dengan cahaya matahari yang agak sedikit redup.
Yoo Joonghyuk tengah melihat langit dibawah bunga wisteria yang masih mekar. Dia mengingat janjinya dengan Kim Dokja dan pada akhirnya dia pergi sendiri untuk menikmati pemandangan itu. Ada sedikit harapannya bahwa Kim Dokja disampingnya saat ini.
Tatapan matanya sayu seakan ingin meneteskan air mata. Lalu ada sebuah kelopak bunga yang mendarat di telapak tangannya.
Yoo Joonghyuk menggenggam kelopak itu dan berbisik, "meski ini tidak mungkin ... tolong sampai lah pada si bodoh itu." dengan kata kata itu dia meniup kelopak bunga tadi hingga berterbangan ke atas. Sembari melihat kelopak itu menjauh, di hati nya Yoo Joonghyuk seperti membayangkan wajah Kim Dokja saat ini.
"Bunga yang tak akan pernah layu ... apa benar seperti itu ...?" Ucap nya.
"Oh! Yoo Joonghyuk!" Seseorang memanggil Yoo Joonghyuk.
Rambut pendek berwarna hitam dan seorang yang menggunakan jaket ungu yang bisa dikenali dimanapun.
"Han Sooyoung?"
"Ya! Ini aku, jangan bilang kau sudah lupa?!" Geram perempuan itu dengan nada kasar dan jengkel.
"Tidak ... aku hanya tidak menyangka akan bertemu dengan mu disini ... tunggu dulu," Yoo Joonghyuk menatap Han Sooyoung dengan tatapan mengancam. "Bagaimana kau bisa tahu tempat ini!"
Han Sooyoung kaget dan sedikit tertegun dengan nada Yoo Joonghyuk yang tiba-tiba mengancam, "ah ... itu umm aku ...."
"Cepat katakan!"
"Ya ya baiklah! Jadi aku diminta untuk menyerahkan surat ini untukmu!"
"Surat? Dari siapa?"
"Aku juga tidak tahu! Aku hanya mendapatkan mimpi tentang surat ini yang tersembunyi di kursi kereta gerbong 3087! Sesudah nya ini tertulis untuk mu!"
"Kau bilang apa!?"
Yoo Joonghyuk langsung merampas surat yang masih tersegel dengan rapi itu. Memang terlihat tulisan kalau ini ditujukan untuk Yoo Joonghyuk.
Yoo Joonghyuk sempat berpikir kalau ini hanya sebuah prank tapi saat dia membuka suratnya. Dia terdiam beku.
Lalu setelah beberapa saat dia langsung berlari menuju arah yang tidak diketahui.
"Oi! Apa yang tertulis!? Ah dia meninggalkan suratnya ... hmm kubaca sedikit tidak masalah kan?"
Han Sooyoung mengambil surat yang ditinggalkan Yoo Joonghyuk dan mulai membacanya.
"Dear Yoo Joonghyuk, kalau kamu menerima ini kemungkinan aku sudah tertidur disana. Tapi bukan berarti aku tidak akan bangun, hanya saja ... ada kalanya pembaca akan lelah dan butuh istirahat apa lagi jika cerita yang dia baca sudah mencapai akhir, dan aku mungkin termasuk pembaca itu. Jadi untuk itu tolong jangan menyalahkan dirimu sendiri dan tolong yakinkan yang lain untuk meneruskan hidup mereka. Tolong awasi mereka mencapai cita-cita mereka, aku ingin melihat Lee Jihye lulus, aku ingin menghadiri pernikahan Jung heewon dan Lee hyunsung, aku ingin mengantarkan Lee gilyoung dan Shin Yoosung kesekolah, aku ingin membaca novel yang akan ditulis Han Sooyoung, aku ingin membuat game baru bersama Yoo sangah dan aku berharap kau mengetesnya ^_^
Dan yang paling penting, aku ingin melihat bunga itu bersama mu dengan harapan kalau kebahagian kita akan mengalir terus-menerus di segala kondisi, mau di dunia dengan skenario ... atau dunia tanpa itu aku ingin agar kita semua bisa bersama pada akhirnya.
Dengan penuh harapan dan maaf dari ku tolong awasi mereka.
By Kim Dokja."Han Sooyoung membaca itu dengan nada yang kosong dan setelah dia membacanya sampai akhir, air mata tanpa sadar telah menetas dan membuat bercak basah pada kertas ditangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/350447575-288-k605232.jpg)