Hinata tidak bisa tidur, rencananya untuk mencari desa terdekat dan mencari penginapan terpaksa gagal karena ditengah perjalanan hujan deras mengguyur bumi membuat Hinata terpaksa berteduh di dalam gua.
Bermodalkan api unggun kecil yang ia buat Hinata terus menggosokkan kedua tangannya memeluk tubuh mungilnya sendiri yang mulai merasakan kedinginan karena pakaian misi kurang bahan yang ia kenakan membuat hawa dingin nan menusuk itu kian menghantam tubuhnya.
Bibir ranum Hinata yang awalnya berwarna merah muda kini telah memucat seiring hawa dingin yang kian hebat. Hangatnya api unggun yang ia buat tidak cukup membantu kedinginan yang ia rasa dan Hinata sedikit merutuki kecerobohannya hingga membuatnya berakhir kedinginan ditempat seperti ini.
Jika saja saat itu Hinata tidak keras kepala dengan pergi ketempat pertempuran itu maka Hinata yakin jika ia tidak perlu menghabiskan malamnya didalam gua dan kedinginan seperti sekarang.
Memikirkan tentang pertempuran itu membuat Hinata tanpa sadar mendengus samar saat bayangan wajah arogan tanpa tau terima kasih si Uchiha terakhir itu kembali memenuhi kepalanya.
Sungguh, Hinata sangat tidak menyukai pria arogan dengan bentukan seperti Sasuke. Baru pertama kali berinteraksi saja sudah berhasil membuatnya kesal dan Hinata tidak bisa membayangkan apa yang akan ia hadapi jika terus berinteraksi dengan pria menjengkelkan seperti itu.
Hinata memang pendiam namun ia tidak arogan seperti Sasuke, walaupun kejadian terakhir kali cukup banyak mengubah sikapnya namun sekali lagi Hinata tegaskan jika ia tidak arogan. Sifat dingin yang ia tampilkan sekarang hanyalah sebuah topeng untuk menutupi bagaimana dirinya yang sebenarnya.
Penolakan dan pengkhianatan itu masih begitu membekas dan Hinata tidak bisa melakukan apapun selain menggunakan topeng ini untuk menutupi betapa terpuruknya ia.
Kembali larut akan lamunannya yang lagi-lagi memikirkan tentang hal menyakitkan itu membuat Hinata tidak sadar jika sosok lain telah masuk kedalam gua dan menatap dirinya dengan raut wajah terkejut.
Dia, Uchiha Sasuke pria yang baru saja menginjakkan kakinya didalam bibir gua. Alis tebalnya terangkat dengan wajah tampan itu menunjukkan sedikit keterkejutannya saat melihat siapa sosok yang berada didalam gua.
Itu adalah gadis yang sama yang ia temui sore tadi dan itu adalah si Hyuga aneh yang bersikap sok pahlawan dengan mencoba membantunya walaupun tidak ia minta.
Hyuga Hinata, Sasuke tidak tau apa yang terjadi hingga untuk kedua kalinya ia harus kembali dipertemukan dengan gadis aneh itu dalam waktu berdekatan seperti ini.
Sesaat yang ia lakukan hanya terdiam ditempatnya menatap kearah gadis Hyuga itu yang terlarut didalam lamunannya hingga tidak menyadari kehadirannya.
Sungguh Sasuke tidak tau mengapa ada ninja yang begitu bodoh dan ceroboh seperti si Hyuga aneh ini hingga saat ada sosok lain yang datang gadis itu bahkan tidak bisa menyadarinya. Jika seperti ini besar kemungkinan gadis itu akan mudah untuk mati walaupun Sasuke tau kemampuan bertarung gadis Hyuga itu berada di tingkat atas untuk seorang gadis seusianya.
Tapi tetap saja menurunkan sikap waspada saat kau berada didalam hutan seorang diri maka potensi untuk bisa bertahan hidup semakin berkurang. Dan inilah yang saat ini sedang Hyuga bodoh ini lakukan.
Sasuke tidak tau kenapa ia tiba-tiba menjadi kesal sendiri saat memikirkan betapa cerobohnya gadis Hyuga itu. Jika memang gadis Hyuga aneh ini mati maka itu bukan urusannya dan tidak seharusnya Sasuke kesal karena memikirkan gadis Hyuga itu yang bersikap ceroboh.
Mendengus kecil Sasuke memilih untuk membalikkan tubuhnya. Ia tidak ingin berlama-lama disana, lagipula tempat itu sudah berpenghuni dan Sasuke sudah tidak lagi berminat untuk meneduh disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate Nightmare ✔️
Fanfiction"Ayo bercinta Sasuke-kun?!" "Kau gila Hyuga?!" ••• Hinata memutuskan untuk menyerah akan perasaannya terhadap sang pujaan hati membuatnya memutuskan untuk pergi sementara waktu dari desa, namun Hinata tidak menyangka kepergiannya malah membawa petak...