↻ ◁ I ▷ ↺

3 0 0
                                    

Aicalla sedang sibuk menyiapkan seluruh keperluannya. Hari ini merupakan hari pertamanya kembali kekampus setelah mengambil cuti kuliah sebelumnya. Fokusnya terpecah ketika bunyi notifikasi dari ponselnya menarik perhatiannya. Senyuman hangat terlukis diwajah sang dara. Notifikasi sederhana namun sukses membuat wajah Aicalla merona. Aicalla meraih ponselnya dan membalas pesan sang kekasih. Mendaratkan bokongnya dikasur senyumnya tak pernah hilang dari wajah cantiknya. Tentu saja Jezkiel sang kekasih selalu tahu bagaimana membuat senyuman terlukis diwajah Aicalla.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gosh Aicalla sepertinya akan pingsan melihat pesan terakhir yang dikirimkan oleh kekasihnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gosh Aicalla sepertinya akan pingsan melihat pesan terakhir yang dikirimkan oleh kekasihnya itu. Bagaimana tidak Jez mengirimkan foto yang tentu saja membuat jantung Aicalla berdegup kencang. Oke Jez selalu berbahaya untuk jantung sang dara namun Aicalla selalu menyukai bagaimana sang kekasih mengetahui apa yang dibutuhkannya walau Aialla tidak selalu mengutarakannya. Membayangkan akhirnya Aicalla menemukan seseorang yang menjadi sandaran saat dirinya lelah dan memgang tangannya saat Aicalla merasa dunianya hilang. Aicalla meraih tasnya kemudian keluar dari fleetnya.

"Good morning sunshine" sapa pria yang sudah berdiri didepan pintu Jezkiel.

"Good morning. Kamu bisa ga sih kalo mau kirim foto tuh kasih aba - aba dulu!" balas Aicalla sembari mecubit pinggang kekasihnya.

Jezkiel hanya terkekeh mendapati cubitan dari Aicalla. Merangkul sang gadis dan melangkah menuju motornya yang sudah terparkir. "Ceritanya salting kah? Udah pacaran masih ada suka salting. Mending dibiasain sayang." goda Jezkiel yang tentu saja dihadiahi side eye oleh Aicalla.

"Wahhhh finally! Gitu dong kan enak naik motor bisa sat set salip salip kalau macet" ucap Calla dengan riang.

Jezkiel terkekeh melihat kekasihnya. "Biar bisa leluasa peluk aku yah makanya sesenang itu hm?" ujarnya sembari memainkan alisnya.

*Ish geer! Aku kangen motor kamu yah bukan kamu wle!" balas Aicalla kemudian membiarkan kekasihnya memasangkan helmetnya.

"Aku sama motorku itu satu paket Calla. Jadi kalo kangen motorku berarti juga kangen pemiliknya" sambung Jezkiel sebelum menyalakan mesin dan melajukan motornya.

Aicalla menikmati sepoi angin yang menerpa wajahnya. Memejamkan matanya sembari mengeratkan pelukannya dan menyadarkan kepalanya dipunggung Jez. Jez yang merasakan pelukan sang kekasih mengerat hanya tersenyun. Tangannya mengusap tangan sang gadis dengan lembut.

"Jez kemarin aku dapat pesan dari Bang Danny kayanya dia ga jadi baik ke Indo deh. Padahal sebentar lagi ulang tahun mama kan yah. Aku sedih masa rayain sendiri lagi Jez." ujar Calla.

"Kan ada aku sayang kamu ga bakal rayain itu sendiri lagi. Jadi jangan sedih yah." Jez mengusap tangan Calla dengan lembut. "Lagian kan belum ada jawaban dari abang Xander, kali aja abang bisa pulang." Lanjutnya berharap ucapannya mengembalikan senyum kekasihnya.

Aicalla hanya merespon ucapan kekasihnya dengan anggukan tipis. Dirinya sangat berharap salah satu dari mereka bisa pulang untuk sekedar menemaninya merayakan ulang tahun Ibu mereka.

─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────

Setelah beberapa lama berkendara keduanya pun tiba dikampus. Jez memarkirkan motornya membantu Aicalla untuk turun dan melepaskan helmet yang dipakai sang kekasih. Jez turun dari motornya dan mengambil tangan Aicalla melingkarkannya dilengannya.

"Apa sih Jez malu tau diliatin sama yang lain. Kaya mau nyebrang aja pake gandengan ih" protes Aicalla. Namun bukan Jez namanya kalau tidak membuat sang kekasih kesal. Jez hanya terkekeh mendengar protesan dari sang kekasih.

Setelah mengantarkan kekasihnya Jez dan Aicalla pun berpisah karena jurusan yang mereka naungi berbeda. Jez mengambil jurusan bisnis dan Aicalla mengambil jurusan sastra setelah perdebatan panjang dengan kedua abangnya.

Baru saja duduk dikursinya telinga Aicalla tidak sengaja mendengar percakapan dua mahasiswa disebelahnya. Yang membuat Aicalla tentu tidak bisa menahannya. Bagaimana tidak kedua orang tersebut membicarakan cerita yang dibuatnya tiga bulan lalu. Hatinya menghangat karena masih ada yang mengingat karyanya.

"Gue denger sih dia hiatus setelah My Virtual Boyfriend selesai. Sayang banget yah padahal pengen banget ada sekuel dari cerita itu. Kalo bisa sampe naik cetak." Begitulah ujaran yang didengarnya.

Aicalla segera mengambil ponselnya dan membuka aplikasi online tempatnya menulis. Sedikit terkejut mengetahui bahwa karyanya masih menjadi trending topik. Senyumnya mengembang dengan cerah sang dara mulai memikirkan cerita apa yang akan diangkat kali ini. Apakah keseharian dirinya dan Jez atau dream date yang selalu menjadi keinginan Aicalla? Yang pasti tidak salah untuk menyapa pembacanya bukan?

╞═════𖠁𐂃𖠁═════╡ ╞═════𖠁𐂃𖠁═════╡

╞═════𖠁𐂃𖠁═════╡ ╞═════𖠁𐂃𖠁═════╡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐋𝐢𝐯𝐢𝐧𝐠 𝐌𝐲 𝐌𝐚𝐢𝐧 𝐂𝐡𝐚𝐫𝐚𝐜𝐭𝐞𝐫 𝐋𝐢𝐟𝐞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang